Foto : (Humas Jateng)
Foto : (Humas Jateng)
SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali menjabat setelah cuti kampanye berakhir. Pada Senin (25/6/2018), Ganjar mengawali kegiatannya dengan memimpin apel rutin di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah dan bersiap untuk silaturahmi dengan Forkopimda Jateng, OPD dan instansi vertikal serta masyarakat umum.
Ganjar mengaku senang karena selama cuti kampanye, ASN di lingkungan Pemprov Jateng tetap memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi yang sempat menjabat sebagai pelaksana tugas gubernur karena mampu mempertahankan tradisi pelayanan publik yang mudah, murah, dan cepat di dalam birokrasi Pemprov Jateng.
"Khusus untuk Pak Wagub, saya menyampaikan terima kasih atas kepemimpinannya selama saya cuti dan tentu saya hanya bisa memantau, hanya bisa meneruskan ketika ada banyak masalah yang ada di masyarakat. Saya terima kasih Pak Heru merespon dengan sangat cepat dan sangat baik tentu saja itu karena dukungan Bapak/Ibu semua yang terus saja menjaga tradisi pelayanan yang mudah, murah, cepat. Alhamdulillah komplain sistemnya berjalan dengan baik. Integritas itu nampak betul dari luar," ucap Ganjar saat memimpin apel.
Pihaknya juga merasa senang karena situasi Jawa Tengah tetap kondusif hingga masa kampanye pemilihan kepala daerah di beberapa kabupaten/kota dan provinsi berakhir. Kondusivitas wilayah tersebut dapat terwujud karena sinergi yang baik antara Pemprov Jateng, pemkab/pemkot, pemdes, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menyongsong pilkada serentak 2018 yang ‘Becik tur Nyenengke’.
Ganjar juga menilai bahwa demokrasi saat ini menunjukkan kedewasaan berpolitik masyarakatnya. Masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu politik yang belum jelas kebenarannnya dan mereka memiliki sikap politik masing-masing.
"Hal-hal dalam demokrasi terlihat betul apa yang disebut maturitas atau kedewasaan politik. Dorongan seperti apapun, isu yang berada di panggung, masyarakat cukup melihat, tidak harus mengikuti, tidak harus terprovokasi. Jadi, panggung untuk menjadi tontonan politik yang baik dan masyarakat punya sikap masing-masing," lanjutnya.
Nantinya ketika pilkada serentak usai, Ganjar menegaskan agar ASN di lingkungan Pemprov Jateng tetap memberikan pelayanan prima kepada publik. Masyarakat pun diminta tetap bersatu apapun pilihan mereka, sehingga tidak terjadi pembelahan demokrasi.
"Pada saatnya tiba, kita tetap harus melayani masyarakat secara bersama-sama. Tidak ada pembelahan demokrasi, tidak ada pembelahan masyarakat dan kita bisa bersatu," tegasnya.
(Arifa/Puji/Humas Jateng)
Baca juga : Pertahankan Keramahan Birokrasi
SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali menjabat setelah cuti kampanye berakhir. Pada Senin (25/6/2018), Ganjar mengawali kegiatannya dengan memimpin apel rutin di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah dan bersiap untuk silaturahmi dengan Forkopimda Jateng, OPD dan instansi vertikal serta masyarakat umum.
Ganjar mengaku senang karena selama cuti kampanye, ASN di lingkungan Pemprov Jateng tetap memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi yang sempat menjabat sebagai pelaksana tugas gubernur karena mampu mempertahankan tradisi pelayanan publik yang mudah, murah, dan cepat di dalam birokrasi Pemprov Jateng.
"Khusus untuk Pak Wagub, saya menyampaikan terima kasih atas kepemimpinannya selama saya cuti dan tentu saya hanya bisa memantau, hanya bisa meneruskan ketika ada banyak masalah yang ada di masyarakat. Saya terima kasih Pak Heru merespon dengan sangat cepat dan sangat baik tentu saja itu karena dukungan Bapak/Ibu semua yang terus saja menjaga tradisi pelayanan yang mudah, murah, cepat. Alhamdulillah komplain sistemnya berjalan dengan baik. Integritas itu nampak betul dari luar," ucap Ganjar saat memimpin apel.
Pihaknya juga merasa senang karena situasi Jawa Tengah tetap kondusif hingga masa kampanye pemilihan kepala daerah di beberapa kabupaten/kota dan provinsi berakhir. Kondusivitas wilayah tersebut dapat terwujud karena sinergi yang baik antara Pemprov Jateng, pemkab/pemkot, pemdes, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menyongsong pilkada serentak 2018 yang ‘Becik tur Nyenengke’.
Ganjar juga menilai bahwa demokrasi saat ini menunjukkan kedewasaan berpolitik masyarakatnya. Masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu politik yang belum jelas kebenarannnya dan mereka memiliki sikap politik masing-masing.
"Hal-hal dalam demokrasi terlihat betul apa yang disebut maturitas atau kedewasaan politik. Dorongan seperti apapun, isu yang berada di panggung, masyarakat cukup melihat, tidak harus mengikuti, tidak harus terprovokasi. Jadi, panggung untuk menjadi tontonan politik yang baik dan masyarakat punya sikap masing-masing," lanjutnya.
Nantinya ketika pilkada serentak usai, Ganjar menegaskan agar ASN di lingkungan Pemprov Jateng tetap memberikan pelayanan prima kepada publik. Masyarakat pun diminta tetap bersatu apapun pilihan mereka, sehingga tidak terjadi pembelahan demokrasi.
"Pada saatnya tiba, kita tetap harus melayani masyarakat secara bersama-sama. Tidak ada pembelahan demokrasi, tidak ada pembelahan masyarakat dan kita bisa bersatu," tegasnya.
(Arifa/Puji/Humas Jateng)
Baca juga : Pertahankan Keramahan Birokrasi
Berita Terbaru