Follow Us :              

Prioritaskan Pembangunan SDM Jateng

  15 August 2018  |   07:00:00  |   dibaca : 19659 
Kategori :
Bagikan :


Prioritaskan Pembangunan SDM Jateng

15 August 2018 | 07:00:00 | dibaca : 19659
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menyatakan program pembangunan ke depan akan memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia, dengan menggenjot sektor pendidikan guna menciptakan generasi yang berkarakter dan berkualitas. 

"Kalau tahun lalu kan pembangunan infrastruktur, kedepan akan memprioritaskan pembangunan SDM dan saya serius betul soal SKTM (surat keterangan tidak mampu)," ujar gubernur usai upacara Hari Jadi ke-68 tahun Provinsi Jawa Tengah di Lapangan Pancasila Semarang, Rabu (15/8/2018).
 
Ia menegaskan, jangan sampai pendidikan hanya diartikan gedung, duit, dan fasilitas tetapi melupakan karakter. Contohnya masyarakat Australia lebih bisa menerima anak-anaknya memperoleh nilai mata pelajaran matematika tiga atau tidak mengerti fisika dan kimia daripada tidak mengetahui budaya antre. Karena apabila tidak mengetahui budaya antre itu dianggap berbahaya, karena berpengaruh pada karakter anak.

"Pagi hari ini ada mahasiswa, pelajar dan santri ikut upacara. Mereka akan mendorong dan mengajak semuanya untuk memahami ideologi bangsa dan negara, tidak gampang termakan hoax, bisa melawan radikalisme, terorisme, ajaran-ajaran sesat. Senantiasa mencintai orang tua, menghormati guru, mencintai bangsa dan negara," terang gubernur.

Terkait upaya memajukan pendidikan dan meningkatkan SDM Jateng, maka kapasitas pendidik harus didorong, kultur pendidikan harus dibangun sehingga generasi bangsa memahami sekaligus mengamalkan nilai-nilai ke-Indonesiaan dan Pancasila. 

Pemprov Jateng sangat fokus terhadap pembangunan sumber daya manusia di Jawa Tengah karena SDM merupakan faktor penentu kemajuan Jateng. Saat ini Jawa Tengah punya 3 SMK Boarding gratis untuk siswa miskin berprestasi yang lokasinya di Kabupaten Purbalingga, Pati, dan Kota Semarang.

Selain pembangunan SDM, persoalan kemiskinan akan terus didorong dengan penurunan angka kemiskinan sampai single digit. Bahkan persentase penurunan penduduk miskin Jawa Tengah saat ini merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa. 

Dalam sambutannya, gubernur menyebutkan, penduduk miskin di Jawa Tengah terus mengalami penurunan. Pada bulan Maret 2018, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah mencapai 3,9 juta orang (11,32%), berkurang sebesar 300.290 orang dibandingkan dengan kondisi September 2017 yang berada pada angka 4,20 juta orang (12,23%). Angka tersebut juga lebih kecil dari tahun 2016 sebesar 13,19% dan tahun 2015 sebesar 13,32%. 

Berbanding lurus dengan angka kemiskinan yang terus menurun, jumlah pengangguran terbuka juga terus menurun. Dari angka 4,99% di tahun 2015, turun 4,63% di tahun 2016 dan kembali turun di angka 4,57% di tahun 2017. Salah satu hal yang signifikan mengurangi angka pengangguran tersebut adalah semakin tumbuhnya sektor industri di Jateng. 

"Zona Merah Kemiskinan masih jadi PR kita bersama. Oleh karena itulah pembangunan kita arahkan kepada masyarakat miskin dan tidak mampu, khususnya petani, nelayan dan UMKM. Seperti pembangunan RTLH, Kartu Tani, KJS, pemberian akses kredit usaha yang mudah dan berbunga rendah bagi UMKM," bebernya.

Ia menjelaskan, pembangunan RTLH yang memakai dana APBD Provinsi pada tahun 2017 meningkat drastis sebanyak 19.587 rumah dari 3.601 rumah di tahun 2016. Jumlah tersebut belum termasuk program CSR dan Program pembangunan RTLH dari kabupaten/kota. 

Tidak hanya keberhasilan di bidang pembangunan dan sejumlah program di berbagai bidang, Pemprov Jateng juga mendapat beragam penghargaan atas reformasi birokrasi. Birokrasi yang baik menjadi kunci sebuah pemerintahan yang baik dan menentukan keberhasilan pembangunan. Maka Reformasi Birokrasi di Jateng terus dikuatkan. 

"Hasilnya, reformasi birokrasi yang kita lakukan ini mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Jateng memperoleh penilaian terbaik atas pelaksanaan reformasi birokrasi tahun 2016 dari Kemenpan RB," katanya.

Jateng juga mendapatkan penghargaan dari KPK atas komitmen dalam mendukung pemberantasan korupsi khususnya dari aspek pengendalian pelaporan Gratifikasi serta tertib LHKPN, serta menyabet Satyalencana Karya Bhakti Praja Nugraha.
(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Merawat Merah Putih Tidak Sembarangan


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menyatakan program pembangunan ke depan akan memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia, dengan menggenjot sektor pendidikan guna menciptakan generasi yang berkarakter dan berkualitas. 

"Kalau tahun lalu kan pembangunan infrastruktur, kedepan akan memprioritaskan pembangunan SDM dan saya serius betul soal SKTM (surat keterangan tidak mampu)," ujar gubernur usai upacara Hari Jadi ke-68 tahun Provinsi Jawa Tengah di Lapangan Pancasila Semarang, Rabu (15/8/2018).
 
Ia menegaskan, jangan sampai pendidikan hanya diartikan gedung, duit, dan fasilitas tetapi melupakan karakter. Contohnya masyarakat Australia lebih bisa menerima anak-anaknya memperoleh nilai mata pelajaran matematika tiga atau tidak mengerti fisika dan kimia daripada tidak mengetahui budaya antre. Karena apabila tidak mengetahui budaya antre itu dianggap berbahaya, karena berpengaruh pada karakter anak.

"Pagi hari ini ada mahasiswa, pelajar dan santri ikut upacara. Mereka akan mendorong dan mengajak semuanya untuk memahami ideologi bangsa dan negara, tidak gampang termakan hoax, bisa melawan radikalisme, terorisme, ajaran-ajaran sesat. Senantiasa mencintai orang tua, menghormati guru, mencintai bangsa dan negara," terang gubernur.

Terkait upaya memajukan pendidikan dan meningkatkan SDM Jateng, maka kapasitas pendidik harus didorong, kultur pendidikan harus dibangun sehingga generasi bangsa memahami sekaligus mengamalkan nilai-nilai ke-Indonesiaan dan Pancasila. 

Pemprov Jateng sangat fokus terhadap pembangunan sumber daya manusia di Jawa Tengah karena SDM merupakan faktor penentu kemajuan Jateng. Saat ini Jawa Tengah punya 3 SMK Boarding gratis untuk siswa miskin berprestasi yang lokasinya di Kabupaten Purbalingga, Pati, dan Kota Semarang.

Selain pembangunan SDM, persoalan kemiskinan akan terus didorong dengan penurunan angka kemiskinan sampai single digit. Bahkan persentase penurunan penduduk miskin Jawa Tengah saat ini merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa. 

Dalam sambutannya, gubernur menyebutkan, penduduk miskin di Jawa Tengah terus mengalami penurunan. Pada bulan Maret 2018, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah mencapai 3,9 juta orang (11,32%), berkurang sebesar 300.290 orang dibandingkan dengan kondisi September 2017 yang berada pada angka 4,20 juta orang (12,23%). Angka tersebut juga lebih kecil dari tahun 2016 sebesar 13,19% dan tahun 2015 sebesar 13,32%. 

Berbanding lurus dengan angka kemiskinan yang terus menurun, jumlah pengangguran terbuka juga terus menurun. Dari angka 4,99% di tahun 2015, turun 4,63% di tahun 2016 dan kembali turun di angka 4,57% di tahun 2017. Salah satu hal yang signifikan mengurangi angka pengangguran tersebut adalah semakin tumbuhnya sektor industri di Jateng. 

"Zona Merah Kemiskinan masih jadi PR kita bersama. Oleh karena itulah pembangunan kita arahkan kepada masyarakat miskin dan tidak mampu, khususnya petani, nelayan dan UMKM. Seperti pembangunan RTLH, Kartu Tani, KJS, pemberian akses kredit usaha yang mudah dan berbunga rendah bagi UMKM," bebernya.

Ia menjelaskan, pembangunan RTLH yang memakai dana APBD Provinsi pada tahun 2017 meningkat drastis sebanyak 19.587 rumah dari 3.601 rumah di tahun 2016. Jumlah tersebut belum termasuk program CSR dan Program pembangunan RTLH dari kabupaten/kota. 

Tidak hanya keberhasilan di bidang pembangunan dan sejumlah program di berbagai bidang, Pemprov Jateng juga mendapat beragam penghargaan atas reformasi birokrasi. Birokrasi yang baik menjadi kunci sebuah pemerintahan yang baik dan menentukan keberhasilan pembangunan. Maka Reformasi Birokrasi di Jateng terus dikuatkan. 

"Hasilnya, reformasi birokrasi yang kita lakukan ini mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Jateng memperoleh penilaian terbaik atas pelaksanaan reformasi birokrasi tahun 2016 dari Kemenpan RB," katanya.

Jateng juga mendapatkan penghargaan dari KPK atas komitmen dalam mendukung pemberantasan korupsi khususnya dari aspek pengendalian pelaporan Gratifikasi serta tertib LHKPN, serta menyabet Satyalencana Karya Bhakti Praja Nugraha.
(Marni/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Merawat Merah Putih Tidak Sembarangan


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu