Foto : (Humas Jateng)
Foto : (Humas Jateng)
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP meminta semua komponen masyarakat ikut terlibat mengampanyekan hidup sehat guna mencegah gangguan tumbuh kembang anak akibat kurang gizi kronis atau stunting.
Stunting sudah menjadi perhatian serius oleh pemerintah, termasuk di Provinsi Jawa Tengah. Karenanya Jateng akan terus berupaya agar bebas dari kasus stunting melalui berbagai program dengan menggandeng masyarakat serta sektor lainnya.
"Selama 73 tahun kita merdeka masak masih ada stunting. Ini harus menjadi gerakan bersama-sama, karena peran masyarakat sangat penting dalam pencegahan stunting. Beragam inisiatif masyarakat dalam upaya pencegahan stunting perlu digelindingkan terus," ujar Gubernur saat memberi sambutan pembukaan Orientasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Pencegahan Stunting”, di Hotel Setos Semarang, Rabu (19/9/2018) malam.
Kegiatan yang berlangsung pada 19-20 September 2018 dengan tema 'Pergerakan Wanita Nasional Indonesia (Perwanas) Bergiat dalam Mencegah dan Menanggulangi Stunting, gubernur menyampaikan bahwa pemerintah bersama organisasi-organisasi perempuan, salah satunya Perwanas mengajak masyarakat bergerak dan mendorong kabupaten/kota di Jateng untuk mencegah stunting,
"Terutama daerah-daerah dengan problem stunting cukup tinggi dan perlu mendapat perhatian serius. Di antaranya Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Wonosobo, Grobogan, Demak, Pemalang, dan Brebes," terangnya.
Edukasi hidup sehat terhadap masyarakat harus digencarkan hingga ke tingkat keluarga. Masyarakat harus sadar pentingnya menerapkan pola hidup sehat dan menjaga lingkungan. Dimulai dari rajin aktivitas fisik, makan buah dan sayur setiap hari, cek kesehatan secara rutin, gunakan jamban sehat, manfaatkan pekarangan rumah untuk tanam sayur dan buah.
"Kita harus cerewet nengedukasi masyarakat soal hidup sehat dengan pola makan bergizi, banyak gerak fisik, dan menjaga kebersihan lingkungan. Saya nitip supaya ibu-ibu cerewet di PKK, Dasawisma, pengajian, arisan, atau kumpul-kumpul lainnya," pinta gubernur.
Selain itu program 'Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng' itu juga bisa mencegah stunting. Karena akan mendeteksi kesehatan calon bayi sejak di dalam kandungan hingga lahir. Karenanya menjaga gizi dan kesehatan ibu hamil itu sangat penting, sehingga bayi lahir sehat, jangan lupa memberi ASI ekslusif selama 1.000 hari pertama kepada bayi.
Peran Perwanas, TP PKK maupun organisasi masyarakat atau komunitas peduli kesehatan harus terlibat sosialisasi langsung di lapangan. Hal itu dalam upaya merubah perilaku sehari-hari masyarakat yang belum memahami pentingnya hidup sehat.
"Saya juga setiap Jumat pagi olahraga bersepeda kemudian resik-resik sampah di sekitar kita. Kemarin kita sudah masuk pasar dan membersihkan sampahnya. Ke depan akan ke sekolah, terminal dan tempat-tempat umum lain, minimal membersihkan dan mengurangi sampah plastik yang ada di sekitar kita," terangnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Perwakilan dari Kementerian Kesehatan RI Intan Endang, Ketua DPP Perwanas M Suprapti, Ketua DPD Perwanas Sri Heriyanti, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng dr Yulianto, para ketua organisasi wanita, serta kader-kader kesehatan.
(Marni/Puji/Humas Jateng)
Baca juga : Sehat Dimulai Dari Aktivitas Fisik Setiap Hari
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP meminta semua komponen masyarakat ikut terlibat mengampanyekan hidup sehat guna mencegah gangguan tumbuh kembang anak akibat kurang gizi kronis atau stunting.
Stunting sudah menjadi perhatian serius oleh pemerintah, termasuk di Provinsi Jawa Tengah. Karenanya Jateng akan terus berupaya agar bebas dari kasus stunting melalui berbagai program dengan menggandeng masyarakat serta sektor lainnya.
"Selama 73 tahun kita merdeka masak masih ada stunting. Ini harus menjadi gerakan bersama-sama, karena peran masyarakat sangat penting dalam pencegahan stunting. Beragam inisiatif masyarakat dalam upaya pencegahan stunting perlu digelindingkan terus," ujar Gubernur saat memberi sambutan pembukaan Orientasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Pencegahan Stunting”, di Hotel Setos Semarang, Rabu (19/9/2018) malam.
Kegiatan yang berlangsung pada 19-20 September 2018 dengan tema 'Pergerakan Wanita Nasional Indonesia (Perwanas) Bergiat dalam Mencegah dan Menanggulangi Stunting, gubernur menyampaikan bahwa pemerintah bersama organisasi-organisasi perempuan, salah satunya Perwanas mengajak masyarakat bergerak dan mendorong kabupaten/kota di Jateng untuk mencegah stunting,
"Terutama daerah-daerah dengan problem stunting cukup tinggi dan perlu mendapat perhatian serius. Di antaranya Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Wonosobo, Grobogan, Demak, Pemalang, dan Brebes," terangnya.
Edukasi hidup sehat terhadap masyarakat harus digencarkan hingga ke tingkat keluarga. Masyarakat harus sadar pentingnya menerapkan pola hidup sehat dan menjaga lingkungan. Dimulai dari rajin aktivitas fisik, makan buah dan sayur setiap hari, cek kesehatan secara rutin, gunakan jamban sehat, manfaatkan pekarangan rumah untuk tanam sayur dan buah.
"Kita harus cerewet nengedukasi masyarakat soal hidup sehat dengan pola makan bergizi, banyak gerak fisik, dan menjaga kebersihan lingkungan. Saya nitip supaya ibu-ibu cerewet di PKK, Dasawisma, pengajian, arisan, atau kumpul-kumpul lainnya," pinta gubernur.
Selain itu program 'Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng' itu juga bisa mencegah stunting. Karena akan mendeteksi kesehatan calon bayi sejak di dalam kandungan hingga lahir. Karenanya menjaga gizi dan kesehatan ibu hamil itu sangat penting, sehingga bayi lahir sehat, jangan lupa memberi ASI ekslusif selama 1.000 hari pertama kepada bayi.
Peran Perwanas, TP PKK maupun organisasi masyarakat atau komunitas peduli kesehatan harus terlibat sosialisasi langsung di lapangan. Hal itu dalam upaya merubah perilaku sehari-hari masyarakat yang belum memahami pentingnya hidup sehat.
"Saya juga setiap Jumat pagi olahraga bersepeda kemudian resik-resik sampah di sekitar kita. Kemarin kita sudah masuk pasar dan membersihkan sampahnya. Ke depan akan ke sekolah, terminal dan tempat-tempat umum lain, minimal membersihkan dan mengurangi sampah plastik yang ada di sekitar kita," terangnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Perwakilan dari Kementerian Kesehatan RI Intan Endang, Ketua DPP Perwanas M Suprapti, Ketua DPD Perwanas Sri Heriyanti, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng dr Yulianto, para ketua organisasi wanita, serta kader-kader kesehatan.
(Marni/Puji/Humas Jateng)
Baca juga : Sehat Dimulai Dari Aktivitas Fisik Setiap Hari
Berita Terbaru