Follow Us :              

Presiden Minta Media Ikut Jaga Budaya Ketimuran

  02 February 2019  |   18:00:00  |   dibaca : 1098 
Kategori :
Bagikan :


Presiden Minta Media Ikut Jaga Budaya Ketimuran

02 February 2019 | 18:00:00 | dibaca : 1098
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meminta kepada seluruh media massa untuk ikut menjaga budaya Indonesia. Nilai-nilai sopan santun, tata krama, dan budi pekerti harus disampaikan pada anak-anak muda melalui saluran media masing-masing, agar etika ketimuran yang menjadi ciri khas Indonesia tetap terjaga.

Hal itu disampaikan Jokowi saat berkunjung ke kantor redaksi Suara Merdeka di Semarang, Sabtu (2/2/2019) malam. Didampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sejumlah menteri dan jajaran direksi Suara Merdeka, Jokowi melakukan dialog singkat.

Dalam dialog tersebut, Jokowi menerangkan tentang banyaknya tradisi dan budaya yang ada di Indonesia. Dengan keanekaragaman itu, dia sama sekali tak ragu jika budaya Indonesia tak akan luntur, berubah atau berkurang.

“Saya yakin itu. Tapi memang perlu diingatkan pada anak-anak muda mengenai tata krama, budi pekerti, sopan santun, etika Indonesia. Media memiliki peran sentral untuk menyampaikan ini pada masyarakat,” katanya.

Selanjutnya, Jokowi mengingatkan bahwa sudah menjadi kewajiban warga negara untuk terus merawat budaya yang dimiliki. Misalnya, dalam perayaan-perayaan hari besar mengenakan pakaian adat daerah masing-masing.

Dalam tiga tahun terakhir, lanjut dia, setiap perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus di Istana Merdeka, pihaknya mewajibkan tamu mengenakan pakaian adat. "Hal itu untuk menunjukkan warna-warni keberagaman kekayaan adat kebudayaan bangsa," tambahnya.

Pada kesempatan itu, sejumlah anggota tim redaksi Suara Merdeka mengajukan beberapa pertanyaan kepada presiden. Ada yang bertanya tentang infrastruktur, namun ada pula yang bertanya tentang resep Jokowi agar tetap fit, berstamina, sehat dan bugar.

Meski sambil bercanda, namun mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu membeberkan resepnya. Menurutnya, olahraga rutin adalah jawabannya. "Dalam dua kali sepekan saya jogging. Ditambah jalan kaki yang jika dikalkulasi mencapai beberapa kilometer saat melakukan kunjungan di berbagai tempat," jawab Presiden RI ketujuh itu.

Selain olahraga, ternyata suami Iriana ini juga gemar mengonsumsi jamu tradisional. Setiap sebelum sarapan, dia meminum jamu temulawak dicampur dengan jahe. Temulawak disebutnya menyehatkan.

“Saya sudah 17 tahun minum jamu, bikin sendiri. Temulawaknya 80 persen (campur) jahe 20 persen. Minum tiap pagi dan hanya pagi saja. Perut belum terisi, sudah minum itu dulu. Dan itu sangat membantu,” jawabnya.

Selain jamu tradisional, dalam tiga tahun terakhir, Jokowi juga rajin meminum air kelapa hijau tiga kali dalam sepekan. Dengan minuman tradisional, air kelapa hijau dan olahraga teratur, Jokowi mengatakan tampil lebih sehat.

"Resep ketiga, ini yang paling berat. Apa itu, ngleremke ati lan pikiran (mendamaikan hati dan pikiran). Saat difitnah tetap senyum, saat dihina, dimaki atau direndahkan, ya tetap senyum saja," pungkasnya.

(Bowo/Himawan/Humas Jateng)

 

Baca juga : Terima DIPA, Ganjar Pastikan Pembangunan Jateng Selaras dengan Pusat


Bagikan :

SEMARANG - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meminta kepada seluruh media massa untuk ikut menjaga budaya Indonesia. Nilai-nilai sopan santun, tata krama, dan budi pekerti harus disampaikan pada anak-anak muda melalui saluran media masing-masing, agar etika ketimuran yang menjadi ciri khas Indonesia tetap terjaga.

Hal itu disampaikan Jokowi saat berkunjung ke kantor redaksi Suara Merdeka di Semarang, Sabtu (2/2/2019) malam. Didampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sejumlah menteri dan jajaran direksi Suara Merdeka, Jokowi melakukan dialog singkat.

Dalam dialog tersebut, Jokowi menerangkan tentang banyaknya tradisi dan budaya yang ada di Indonesia. Dengan keanekaragaman itu, dia sama sekali tak ragu jika budaya Indonesia tak akan luntur, berubah atau berkurang.

“Saya yakin itu. Tapi memang perlu diingatkan pada anak-anak muda mengenai tata krama, budi pekerti, sopan santun, etika Indonesia. Media memiliki peran sentral untuk menyampaikan ini pada masyarakat,” katanya.

Selanjutnya, Jokowi mengingatkan bahwa sudah menjadi kewajiban warga negara untuk terus merawat budaya yang dimiliki. Misalnya, dalam perayaan-perayaan hari besar mengenakan pakaian adat daerah masing-masing.

Dalam tiga tahun terakhir, lanjut dia, setiap perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus di Istana Merdeka, pihaknya mewajibkan tamu mengenakan pakaian adat. "Hal itu untuk menunjukkan warna-warni keberagaman kekayaan adat kebudayaan bangsa," tambahnya.

Pada kesempatan itu, sejumlah anggota tim redaksi Suara Merdeka mengajukan beberapa pertanyaan kepada presiden. Ada yang bertanya tentang infrastruktur, namun ada pula yang bertanya tentang resep Jokowi agar tetap fit, berstamina, sehat dan bugar.

Meski sambil bercanda, namun mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu membeberkan resepnya. Menurutnya, olahraga rutin adalah jawabannya. "Dalam dua kali sepekan saya jogging. Ditambah jalan kaki yang jika dikalkulasi mencapai beberapa kilometer saat melakukan kunjungan di berbagai tempat," jawab Presiden RI ketujuh itu.

Selain olahraga, ternyata suami Iriana ini juga gemar mengonsumsi jamu tradisional. Setiap sebelum sarapan, dia meminum jamu temulawak dicampur dengan jahe. Temulawak disebutnya menyehatkan.

“Saya sudah 17 tahun minum jamu, bikin sendiri. Temulawaknya 80 persen (campur) jahe 20 persen. Minum tiap pagi dan hanya pagi saja. Perut belum terisi, sudah minum itu dulu. Dan itu sangat membantu,” jawabnya.

Selain jamu tradisional, dalam tiga tahun terakhir, Jokowi juga rajin meminum air kelapa hijau tiga kali dalam sepekan. Dengan minuman tradisional, air kelapa hijau dan olahraga teratur, Jokowi mengatakan tampil lebih sehat.

"Resep ketiga, ini yang paling berat. Apa itu, ngleremke ati lan pikiran (mendamaikan hati dan pikiran). Saat difitnah tetap senyum, saat dihina, dimaki atau direndahkan, ya tetap senyum saja," pungkasnya.

(Bowo/Himawan/Humas Jateng)

 

Baca juga : Terima DIPA, Ganjar Pastikan Pembangunan Jateng Selaras dengan Pusat


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu