Follow Us :              

Presiden Bagikan 1.500 Sertifikat Tanah Warga Cilacap Sekitarnya

  25 February 2019  |   17:00:00  |   dibaca : 487 
Kategori :
Bagikan :


Presiden Bagikan 1.500 Sertifikat Tanah Warga Cilacap Sekitarnya

25 February 2019 | 17:00:00 | dibaca : 487
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

CILACAP - Sebanyak 1.500 warga Kabupaten Cilacap, Banjarnegara, Banyumas, dan Purbalingga memadati GOR Rinjani, Senin (25/2/2019). DI tempat itu, mereka memperoleh sertifikat tanah yang diserahkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Sudah dapat sertifikat semua?" sapa presiden ramah ketika memasuki GOR Rinjani didampingi oleh Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A Djalil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji. "Sampun," jawab mereka serempak sambil menunjukkan sertifikat tanah yang mereka pegang.

Kepada warga yang menerima, Jokowi pesan agar mereka hati-hati dalam menjaga dokumen penting tersebut. Mereka juga diminta agar sertifikat tanah itu segera difotokopi dan disimpan di rumah masing-masing. Tak lupa, beri sampul agar kondisi sertifikat tanah tidak mudah rusak ketika disimpan.

Menurutnya, boleh-boleh saja sertifikat yang mereka terima dijadikan agunan bank. Asal, Jokowi menegaskan, kredit yang diajukan tersebut untuk hal yang bersifat produktif dan bukan konsumtif. "Kalau ini mau dipake agunan atau penjaminan ke bank saya titip hati-hati. Sebisa mungkin gunakan untuk investasi, modal usaha. Tapi tolong dihitung, dikalkulasi, bisa nyicil atau ngangsur nggak. Kalau nggak, ya nggak usah dijadikan agunan. Simpan saja di rumah," pesannya. 

Pada kesempatan itu, Jokowi juga berdialog dengan Suparman, salah seorang warga Cilacap yang sejak awal tampak antusias menyambut dan ingin bersalaman. Kepada presiden, Suparman menjelaskan dengan jujur bahwa dirinya datang ke Gor Rinjani untuk mewakili temannya yang bernama Mugiyono karena berhalangan hadir.

Setelah bersalaman dengan Suparman, presiden pun bertanya hal apa yang ingin disampaikan oleh pria berusia paruh bayu itu kepadanya. Dengan suara lantang dan semangat menggebu, Suparman justru mengajak masyarakat Indonesia untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan agar NKRI tidak mudah dipecah-belah. "Para hadirin semua, sebagai bangsa Indonesia mari kita bangun kebersamaan, guyub rukun, gotong royong, jaga NKRI seutuhnya demi bangsa kita yang merdeka ini," ajaknya.

Mendengarkan imbauan yang disampaikan Suparman dengan penuh semangat itu, Presiden Joko Widodo pun beberapa kali tersenyum. Senada dengan Suparman, presiden ingin agar masyarakat selalu menjunjung persatuan dan kesatuan di tengah kemajemukan NKRI ini.

"Kita ini dianugerahi oleh Allah SWT berbeda suku, ras, bahasa, dan budayanya. Saya titip jangan sampai karena perbedaan itu kita menjadi seolah terpecah, tidak rukun lagi, tidak merasa sebagai saudara lagi. Salah besar kita karena aset terbesar kita adalah persatuan, persaudaraan, dan kerukunan," tegasnya.

Sementara itu, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A Djalil menjelaskan, sekitar 880 ribu bidang tanah di Kabupaten Cilacap belum bersertifikat. Namun pihaknya berkomitmen, pada tahun 2023 mendatang seluruh bidang tanah di provinsi ini akan memiliki sertifikat. "Tapi teman-teman BPN telah menargetkan, dengan dukungan gubernur dan bupati, insya Allah seluruh Jawa Tengah kita selesaikan pada 2023," bebernya.

 

Baca juga : Bagikan Sertifikat Tanah di Tegal, Presiden Pesan Tentang Jaga Persatuan


Bagikan :

CILACAP - Sebanyak 1.500 warga Kabupaten Cilacap, Banjarnegara, Banyumas, dan Purbalingga memadati GOR Rinjani, Senin (25/2/2019). DI tempat itu, mereka memperoleh sertifikat tanah yang diserahkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Sudah dapat sertifikat semua?" sapa presiden ramah ketika memasuki GOR Rinjani didampingi oleh Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A Djalil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji. "Sampun," jawab mereka serempak sambil menunjukkan sertifikat tanah yang mereka pegang.

Kepada warga yang menerima, Jokowi pesan agar mereka hati-hati dalam menjaga dokumen penting tersebut. Mereka juga diminta agar sertifikat tanah itu segera difotokopi dan disimpan di rumah masing-masing. Tak lupa, beri sampul agar kondisi sertifikat tanah tidak mudah rusak ketika disimpan.

Menurutnya, boleh-boleh saja sertifikat yang mereka terima dijadikan agunan bank. Asal, Jokowi menegaskan, kredit yang diajukan tersebut untuk hal yang bersifat produktif dan bukan konsumtif. "Kalau ini mau dipake agunan atau penjaminan ke bank saya titip hati-hati. Sebisa mungkin gunakan untuk investasi, modal usaha. Tapi tolong dihitung, dikalkulasi, bisa nyicil atau ngangsur nggak. Kalau nggak, ya nggak usah dijadikan agunan. Simpan saja di rumah," pesannya. 

Pada kesempatan itu, Jokowi juga berdialog dengan Suparman, salah seorang warga Cilacap yang sejak awal tampak antusias menyambut dan ingin bersalaman. Kepada presiden, Suparman menjelaskan dengan jujur bahwa dirinya datang ke Gor Rinjani untuk mewakili temannya yang bernama Mugiyono karena berhalangan hadir.

Setelah bersalaman dengan Suparman, presiden pun bertanya hal apa yang ingin disampaikan oleh pria berusia paruh bayu itu kepadanya. Dengan suara lantang dan semangat menggebu, Suparman justru mengajak masyarakat Indonesia untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan agar NKRI tidak mudah dipecah-belah. "Para hadirin semua, sebagai bangsa Indonesia mari kita bangun kebersamaan, guyub rukun, gotong royong, jaga NKRI seutuhnya demi bangsa kita yang merdeka ini," ajaknya.

Mendengarkan imbauan yang disampaikan Suparman dengan penuh semangat itu, Presiden Joko Widodo pun beberapa kali tersenyum. Senada dengan Suparman, presiden ingin agar masyarakat selalu menjunjung persatuan dan kesatuan di tengah kemajemukan NKRI ini.

"Kita ini dianugerahi oleh Allah SWT berbeda suku, ras, bahasa, dan budayanya. Saya titip jangan sampai karena perbedaan itu kita menjadi seolah terpecah, tidak rukun lagi, tidak merasa sebagai saudara lagi. Salah besar kita karena aset terbesar kita adalah persatuan, persaudaraan, dan kerukunan," tegasnya.

Sementara itu, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A Djalil menjelaskan, sekitar 880 ribu bidang tanah di Kabupaten Cilacap belum bersertifikat. Namun pihaknya berkomitmen, pada tahun 2023 mendatang seluruh bidang tanah di provinsi ini akan memiliki sertifikat. "Tapi teman-teman BPN telah menargetkan, dengan dukungan gubernur dan bupati, insya Allah seluruh Jawa Tengah kita selesaikan pada 2023," bebernya.

 

Baca juga : Bagikan Sertifikat Tanah di Tegal, Presiden Pesan Tentang Jaga Persatuan


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu