Follow Us :              

Air Terjun Kedung Grujug di Sragen, Surga Tersembunyi Pemancing

  18 March 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 7341 
Kategori :
Bagikan :


Air Terjun Kedung Grujug di Sragen, Surga Tersembunyi Pemancing

18 March 2019 | 09:00:00 | dibaca : 7341
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

SRAGEN - Nama Kedung Grujug memang terdengar asing di telinga. Bahkan air terjun mini yang terletak di antara Desa Doyong dan Desa Soko di Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen ini masih sepi pengunjung dan tersembunyi.

Ditelusuri dari namanya, Kedung Grujug berasal dari Bahasa Jawa. Kedung memiliki arti "sungai yang dalam," serta Grujug artinya "siram." Tak heran, pancuran air terjun berketinggian sekitar 5 meter ini menghasilkan paduan suara gemrujug alias gemericik. Cocok bagi traveller yang ingin mencari ketenangan dan melepas rasa penat.

Ketua RT02 Dusun Pungkruk, Desa Doyong, Cipto Sumarno mengatakan, Kedung Grujug berada di aliran Sungai Prupuk. Susunan tebing batu yang membentuk air terjun berasal dari aliran Sungai Kedung Kancil yang bermuara di Waduk Kedung Ombo.

"Kebanyakan yang datang ke sini itu para pemancing ikan. Karena kalau debit air sungainya meningkat itu ikannya melimpah. Makanya, di pinggir sungai ada branjang untuk menjaring ikan. Sedangkan pengunjung anak muda yang mau foto-foto paling ramai ya di hari Sabtu dan Minggu," katanya baru-baru ini.

Cipto tak menampik, potensi Kedung Grujug memang belum tergarap secara serius. Hal ini terlihat dari belum terpasangnya papan penunjuk arah maupun kondisi bantaran Sungai Prupuk yang masih rimbun dengan alang-alang. Padahal ditilik secara lokasi, destinasi baru ini menawarkan suasana sejuk nan asri.

"Masyarakat di sini masih menunggu dari Dinas Pariwisata (Disbudparpora Sragen), (lokasi ini) dijadikan objek wisata agar bisa semakin ramai. Karena letak Kedung Grujug ini kan diapit Desa Doyong dan Desa Soko. Jadi enggak mungkin bisa jalan sendiri dengan Dana Desa," ujarnya.

Nah bagi yang penasaran, keberadaan Kedung Grujug sangat mudah dicapai. Letaknya tak jauh dari pinggir jalan Solo-Purwodadi atau berjarak sekitar 3 km dari Kota Kecamatan Gemolong. Begitu tiba di Dusun Pungkruk, pengunjung bisa menitipkan kendaraannya di rumah warga. Pasalnya, untuk menuju lokasi air terjun, harus berjalan kaki sekitar 8 menit.

"Kalau ke sini itu waktu pagi hari atau sore hari. Pemandangan air terjun Kedung Grujug terlihat bagus. Jangan waktu musim penghujan. Lantaran jika debit air sungainya meningkat, pesona air terjunnya menghilang," pungkas Cipto.

 

Baca juga : Keasrian Wisata Alam Waduk Jatibarang Kian Memesona


Bagikan :

SRAGEN - Nama Kedung Grujug memang terdengar asing di telinga. Bahkan air terjun mini yang terletak di antara Desa Doyong dan Desa Soko di Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen ini masih sepi pengunjung dan tersembunyi.

Ditelusuri dari namanya, Kedung Grujug berasal dari Bahasa Jawa. Kedung memiliki arti "sungai yang dalam," serta Grujug artinya "siram." Tak heran, pancuran air terjun berketinggian sekitar 5 meter ini menghasilkan paduan suara gemrujug alias gemericik. Cocok bagi traveller yang ingin mencari ketenangan dan melepas rasa penat.

Ketua RT02 Dusun Pungkruk, Desa Doyong, Cipto Sumarno mengatakan, Kedung Grujug berada di aliran Sungai Prupuk. Susunan tebing batu yang membentuk air terjun berasal dari aliran Sungai Kedung Kancil yang bermuara di Waduk Kedung Ombo.

"Kebanyakan yang datang ke sini itu para pemancing ikan. Karena kalau debit air sungainya meningkat itu ikannya melimpah. Makanya, di pinggir sungai ada branjang untuk menjaring ikan. Sedangkan pengunjung anak muda yang mau foto-foto paling ramai ya di hari Sabtu dan Minggu," katanya baru-baru ini.

Cipto tak menampik, potensi Kedung Grujug memang belum tergarap secara serius. Hal ini terlihat dari belum terpasangnya papan penunjuk arah maupun kondisi bantaran Sungai Prupuk yang masih rimbun dengan alang-alang. Padahal ditilik secara lokasi, destinasi baru ini menawarkan suasana sejuk nan asri.

"Masyarakat di sini masih menunggu dari Dinas Pariwisata (Disbudparpora Sragen), (lokasi ini) dijadikan objek wisata agar bisa semakin ramai. Karena letak Kedung Grujug ini kan diapit Desa Doyong dan Desa Soko. Jadi enggak mungkin bisa jalan sendiri dengan Dana Desa," ujarnya.

Nah bagi yang penasaran, keberadaan Kedung Grujug sangat mudah dicapai. Letaknya tak jauh dari pinggir jalan Solo-Purwodadi atau berjarak sekitar 3 km dari Kota Kecamatan Gemolong. Begitu tiba di Dusun Pungkruk, pengunjung bisa menitipkan kendaraannya di rumah warga. Pasalnya, untuk menuju lokasi air terjun, harus berjalan kaki sekitar 8 menit.

"Kalau ke sini itu waktu pagi hari atau sore hari. Pemandangan air terjun Kedung Grujug terlihat bagus. Jangan waktu musim penghujan. Lantaran jika debit air sungainya meningkat, pesona air terjunnya menghilang," pungkas Cipto.

 

Baca juga : Keasrian Wisata Alam Waduk Jatibarang Kian Memesona


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu