Foto : Sigit (Humas Jateng)
Foto : Sigit (Humas Jateng)
SOLO - Saat daerah lain tidak mewajibkan pelaksanaan Earth Hour karena bersamaan dengan berlangsungnya debat Capres, namun Jawa Tengah akan tetap melaksanakan kampanye global menghemat energi tersebut. Bagi masyarakat yang ingin tetap menonton debat Capres, dipersilakan memilih sendiri waktu pemadaman listriknya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo telah mengimbau kepada masyarakat untuk mematikan lampu selama satu jam. Bahkan untuk keperluan itu, pihaknya sudah mengirimkan surat edaran kepada semua kabupaten/kota untuk melaksanakan kampanye global yang digagas oleh World Wide Fund for Nature (WWF) itu.
"Saya sudah sampaikan. Saya juga sudah mengirimkan surat edaran untuk satu jam mematikan lampu untuk mendukung kampanye tersebut. Nah, karena ada acara itu (debat Capres), tentu kita akan sesuaikan saja dari sisi waktunya," katanya.
Menurut kesepakatan, pelaksanaan Earth Hour di Indonesia dilaksanakan serentak pada Sabtu (30/3/2019). Pada pelaksanaan Earth Hour, semua wilayah akan mematikan lampu selama satu jam penuh yakni mulai pukul 20.30WIB hingga 21.30WIB.
"Tetap akan kami laksanakan, namun waktunya yang kemungkinan digeser. Intinya kami tetap melaksanakan, dan mencoba satu jam menghemat energi bareng-bareng," terangnya.
Pelaksanaan Earth Hour tahun ini menjadi pembicaraan banyak pihak. Pelaksanaan Earth Hour yang waktunya bersamaan dengan pelaksanaan debat Capres pada Sabtu (30/3/2019) besok membuat sejumlah daerah tidak mewajibkan masyarakatnya mematikan listrik selama satu jam.
Pemerintah DKI Jakarta misalnya, tahun ini Pemprov DKI tidak mewajibkan masyarakat melaksanakan Earth Hour. Pemadaman lampu di Jakarta hanya dilaksanakan di sejumlah titik tertentu dan tidak dilakukan semua wilayahnya.
Menurut Ganjar, pelaksanaan Earth Hour penting, namun debat Capres juga sangat penting. Untuk itu, keduanya harus bisa diakomodasi dengan bijak. "Ya ndak papa, kan semua penting. Tapi kita punya kebutuhan nasional interest kok. Ini (debat) penting karena publik harus tahu. Masa debat presiden tidak ada yang menonton," pungkasnya.
Baca juga : 1.000 Warga Jepara Dapat Listrik Gratis
SOLO - Saat daerah lain tidak mewajibkan pelaksanaan Earth Hour karena bersamaan dengan berlangsungnya debat Capres, namun Jawa Tengah akan tetap melaksanakan kampanye global menghemat energi tersebut. Bagi masyarakat yang ingin tetap menonton debat Capres, dipersilakan memilih sendiri waktu pemadaman listriknya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo telah mengimbau kepada masyarakat untuk mematikan lampu selama satu jam. Bahkan untuk keperluan itu, pihaknya sudah mengirimkan surat edaran kepada semua kabupaten/kota untuk melaksanakan kampanye global yang digagas oleh World Wide Fund for Nature (WWF) itu.
"Saya sudah sampaikan. Saya juga sudah mengirimkan surat edaran untuk satu jam mematikan lampu untuk mendukung kampanye tersebut. Nah, karena ada acara itu (debat Capres), tentu kita akan sesuaikan saja dari sisi waktunya," katanya.
Menurut kesepakatan, pelaksanaan Earth Hour di Indonesia dilaksanakan serentak pada Sabtu (30/3/2019). Pada pelaksanaan Earth Hour, semua wilayah akan mematikan lampu selama satu jam penuh yakni mulai pukul 20.30WIB hingga 21.30WIB.
"Tetap akan kami laksanakan, namun waktunya yang kemungkinan digeser. Intinya kami tetap melaksanakan, dan mencoba satu jam menghemat energi bareng-bareng," terangnya.
Pelaksanaan Earth Hour tahun ini menjadi pembicaraan banyak pihak. Pelaksanaan Earth Hour yang waktunya bersamaan dengan pelaksanaan debat Capres pada Sabtu (30/3/2019) besok membuat sejumlah daerah tidak mewajibkan masyarakatnya mematikan listrik selama satu jam.
Pemerintah DKI Jakarta misalnya, tahun ini Pemprov DKI tidak mewajibkan masyarakat melaksanakan Earth Hour. Pemadaman lampu di Jakarta hanya dilaksanakan di sejumlah titik tertentu dan tidak dilakukan semua wilayahnya.
Menurut Ganjar, pelaksanaan Earth Hour penting, namun debat Capres juga sangat penting. Untuk itu, keduanya harus bisa diakomodasi dengan bijak. "Ya ndak papa, kan semua penting. Tapi kita punya kebutuhan nasional interest kok. Ini (debat) penting karena publik harus tahu. Masa debat presiden tidak ada yang menonton," pungkasnya.
Baca juga : 1.000 Warga Jepara Dapat Listrik Gratis