Follow Us :              

4.668 Guru Ngaji di Salatiga dan Kabupaten Semarang Terima Insentif

  05 April 2019  |   13:30:00  |   dibaca : 1408 
Kategori :
Bagikan :


4.668 Guru Ngaji di Salatiga dan Kabupaten Semarang Terima Insentif

05 April 2019 | 13:30:00 | dibaca : 1408
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SALATIGA - Sebanyak 4.668 guru Madrasah Diniyah (Madin), TPQ dan ustaz-ustazah pondok pesantren (Ponpes) di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang mulai menerima insentif dari Pemprov Jateng, Jumat (5/4/2019) siang.

Penyerahan insentif secara simbolis diberikan oleh Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen dalam bentuk buku tabungan Bank Jateng melalui kegiatan yang dikemas dengan silaturahmi bersama ustaz-ustazah Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang di Ponpes Tarbiyatul Islam Al Falah, Grogol, Sidomukti, Salatiga. 

Untuk selanjutnya, insentif by name penerima masuk ke rekening Bank Jateng dan dapat dicairkan mulai Sabtu (6/4/2019). 

Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Prov Jateng Nur Abadi menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada Pemprov Jateng yang pada 2019 ini memberi perhatian kepada pendidikan keagamaan, khususnya  kepada para pengajarnya. 

"Rekening semua sudah tercetak Bank Jateng Syariah dan sudah ditransfer 100 persen. Ada 490 penerima di Kota Salatiga, dan Kabupaten Semarang ada 4.178 penerima. Semoga menjadi semangat untuk mendidik anak-anak yang sholih dan sholihah dan berbudi pekerti luhur," katanya.

Dalam sambutannya, Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin Maimoen mengatakan, para guru Madin, TPQ maupun ustaz dan ustazah Ponpes merupakan bentuk dedikasi dan kesadaran untuk mewujudkan agar NKRI selalu terjaga, guyub rukun, saling menghargai. Imbasnya pun misalnya sampai ke Kota Salatiga sebagai Kota Toleran se-Indonesia.

"Pemprov memberikan insentif ini sebagai wujud Pemprov menepati janji melalui koodinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kemenag. Saya juga berharap, pesantren-pesantren memiliki usaha, agar mandiri," harapnya di depan Pengasuh PPTI Al Falah Nyai Hj Lathifah Zoemri, KH Maksum, Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris dan tamu undangan.

Gus Yasin juga mengatakan, dirinya bersama Gubernur Ganjar Pranowo, Pemprov juga mengalokasikan dana untuk guru madrasah, guru pesantren, guru TPA dan TPQ sebesar Rp 300miliar. Akan tetapi, setelah dicek kembali ke data yang lebih valid, hanya terserap Rp205,5 miliar. Pasalnya, ada penerima yang sudah meninggal dunia.

"Pada dasarnya, pesantren itu membantu pemprov dalam pendidikan. Pesantren memberikan ilmu agama dan ilmu yang lain. Sehingga, saya bersama Gubernur Ganjar, berkolaborasi melaksanakan visi dan misi mendorong pesantren lebih maju," imbuhnya.

Salah satu penerima insentif, Pujiyanto, 48, guru TPQ At Taqwa Desa Sraten, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang mengakui baru kali ini Pemprov Jateng di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo dan Gus Yasin memberi perhatian kepada ustaz dan ustazah TPQ. "Mengajar di TPQ itu bentuk keikhlasan, kami tidak pernah nggresulo," ujarnya.

 

Baca juga : Pemberian Insentif, Berkah Bagi Guru Ngaji dan Pemprov Jateng


Bagikan :

SALATIGA - Sebanyak 4.668 guru Madrasah Diniyah (Madin), TPQ dan ustaz-ustazah pondok pesantren (Ponpes) di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang mulai menerima insentif dari Pemprov Jateng, Jumat (5/4/2019) siang.

Penyerahan insentif secara simbolis diberikan oleh Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen dalam bentuk buku tabungan Bank Jateng melalui kegiatan yang dikemas dengan silaturahmi bersama ustaz-ustazah Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang di Ponpes Tarbiyatul Islam Al Falah, Grogol, Sidomukti, Salatiga. 

Untuk selanjutnya, insentif by name penerima masuk ke rekening Bank Jateng dan dapat dicairkan mulai Sabtu (6/4/2019). 

Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Prov Jateng Nur Abadi menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada Pemprov Jateng yang pada 2019 ini memberi perhatian kepada pendidikan keagamaan, khususnya  kepada para pengajarnya. 

"Rekening semua sudah tercetak Bank Jateng Syariah dan sudah ditransfer 100 persen. Ada 490 penerima di Kota Salatiga, dan Kabupaten Semarang ada 4.178 penerima. Semoga menjadi semangat untuk mendidik anak-anak yang sholih dan sholihah dan berbudi pekerti luhur," katanya.

Dalam sambutannya, Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin Maimoen mengatakan, para guru Madin, TPQ maupun ustaz dan ustazah Ponpes merupakan bentuk dedikasi dan kesadaran untuk mewujudkan agar NKRI selalu terjaga, guyub rukun, saling menghargai. Imbasnya pun misalnya sampai ke Kota Salatiga sebagai Kota Toleran se-Indonesia.

"Pemprov memberikan insentif ini sebagai wujud Pemprov menepati janji melalui koodinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kemenag. Saya juga berharap, pesantren-pesantren memiliki usaha, agar mandiri," harapnya di depan Pengasuh PPTI Al Falah Nyai Hj Lathifah Zoemri, KH Maksum, Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris dan tamu undangan.

Gus Yasin juga mengatakan, dirinya bersama Gubernur Ganjar Pranowo, Pemprov juga mengalokasikan dana untuk guru madrasah, guru pesantren, guru TPA dan TPQ sebesar Rp 300miliar. Akan tetapi, setelah dicek kembali ke data yang lebih valid, hanya terserap Rp205,5 miliar. Pasalnya, ada penerima yang sudah meninggal dunia.

"Pada dasarnya, pesantren itu membantu pemprov dalam pendidikan. Pesantren memberikan ilmu agama dan ilmu yang lain. Sehingga, saya bersama Gubernur Ganjar, berkolaborasi melaksanakan visi dan misi mendorong pesantren lebih maju," imbuhnya.

Salah satu penerima insentif, Pujiyanto, 48, guru TPQ At Taqwa Desa Sraten, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang mengakui baru kali ini Pemprov Jateng di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo dan Gus Yasin memberi perhatian kepada ustaz dan ustazah TPQ. "Mengajar di TPQ itu bentuk keikhlasan, kami tidak pernah nggresulo," ujarnya.

 

Baca juga : Pemberian Insentif, Berkah Bagi Guru Ngaji dan Pemprov Jateng


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu