Follow Us :              

Insentif Guru Ngaji Sempat Dianggap Janji Manis Belaka, Gus Yasin: Tetep Mboten Ngapusi

  15 April 2019  |   08:00:00  |   dibaca : 2054 
Kategori :
Bagikan :


Insentif Guru Ngaji Sempat Dianggap Janji Manis Belaka, Gus Yasin: Tetep Mboten Ngapusi

15 April 2019 | 08:00:00 | dibaca : 2054
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

KEBUMEN - Bantuan insentif kepada guru ngaji Pondok Pesantren (Ponpes), Madrasah Diniyah (Madin) dan TPQ se-Jateng dengan total Rp205 miliar untuk 171.131 orang se-Jawa Tengah sempat dianggap janji manis belaka oleh sebagian pihak. Bahkan, ada pula guru ngaji yang enggan dimasukkan datanya karena belum yakin terkait realisasi program tersebut. 

Namun, setelah bantuan insentif itu dicairkan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mulai Maret lalu di berbagai kabupaten/kota, guru ngaji yang semula tak yakin baru percaya dan ingin dimasukkan data sebagai penerima. Selanjutnya, mereka pun baru bisa menerima insentif tersebut pada 2020 nanti.

Itulah salah satu cerita penyaluran bantuan insentif kepada guru ngaji di Jateng yang disampaikan Gus Yasin, kepada 2.645 guru ngaji penerima bantuan insentif se-Kabupaten Kebumen di Ponpes Al Huda Jetis, Kutosari, Kebumen, Senin (15/4/2019). 

"Ternyata, kepercayaan itu butuh bukti. Janji untuk tetep 'mboten korupsi, mboten ngapusi' yang saya pegang bersama Mas Ganjar tetap kami laksanakan. Baik itu kepada yang mendukung, maupun tidak, semua kita rangkul," katanya.

Menurutnya, pembangunan di Jateng tidak hanya infrastruktur, tetapi seiring sejalan dengan pembangunan sumber daya manusia. Tahun depan, pihaknya juga akan memberikan bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA) baik untuk negeri maupun swasta. Termasuk Ponpes, TPQ dan Madin. 

Sementara itu, Bupati Kebumen KH Yazid Mahfud menambahkan, untuk membangun visi dan misi Kabupaten Kebumen agamais, pihaknya juga telah memberikan bantuan kepada TPQ di seluruh desa dan masjid, musala serta lembaga keagamaan. "Perhatian ke santri dan guru ngaji, pasti ada. Seperti sekarang ini, bupatine kiai, wakil gubernure kiai," ujar Bupati disambut tepuk tangan para hadirin.

Salah satu penerima insentif, Umayah, 33, dari TPQ Al Ikhsan Kebumen menyatakan, perhatian pemerintah kepada lembaga pendidikan khususnya keagamaan dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatannya. Baik secara kualitas, maupun kuantitasnya.

"Ini sinergi yang baik. Bupati memberi perhatian ke fisik, Gubernur memberikan perhatian ke tenaga pengajarnya. Semoga, ke depan akan lebih baik dan meningkat lagi," kata ibu dua anak itu.

 

Baca juga : 31 Tahun Jadi Guru TPQ, Suyatmi Bahagia Terima Insentif dari Pemprov Jateng


Bagikan :

KEBUMEN - Bantuan insentif kepada guru ngaji Pondok Pesantren (Ponpes), Madrasah Diniyah (Madin) dan TPQ se-Jateng dengan total Rp205 miliar untuk 171.131 orang se-Jawa Tengah sempat dianggap janji manis belaka oleh sebagian pihak. Bahkan, ada pula guru ngaji yang enggan dimasukkan datanya karena belum yakin terkait realisasi program tersebut. 

Namun, setelah bantuan insentif itu dicairkan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mulai Maret lalu di berbagai kabupaten/kota, guru ngaji yang semula tak yakin baru percaya dan ingin dimasukkan data sebagai penerima. Selanjutnya, mereka pun baru bisa menerima insentif tersebut pada 2020 nanti.

Itulah salah satu cerita penyaluran bantuan insentif kepada guru ngaji di Jateng yang disampaikan Gus Yasin, kepada 2.645 guru ngaji penerima bantuan insentif se-Kabupaten Kebumen di Ponpes Al Huda Jetis, Kutosari, Kebumen, Senin (15/4/2019). 

"Ternyata, kepercayaan itu butuh bukti. Janji untuk tetep 'mboten korupsi, mboten ngapusi' yang saya pegang bersama Mas Ganjar tetap kami laksanakan. Baik itu kepada yang mendukung, maupun tidak, semua kita rangkul," katanya.

Menurutnya, pembangunan di Jateng tidak hanya infrastruktur, tetapi seiring sejalan dengan pembangunan sumber daya manusia. Tahun depan, pihaknya juga akan memberikan bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA) baik untuk negeri maupun swasta. Termasuk Ponpes, TPQ dan Madin. 

Sementara itu, Bupati Kebumen KH Yazid Mahfud menambahkan, untuk membangun visi dan misi Kabupaten Kebumen agamais, pihaknya juga telah memberikan bantuan kepada TPQ di seluruh desa dan masjid, musala serta lembaga keagamaan. "Perhatian ke santri dan guru ngaji, pasti ada. Seperti sekarang ini, bupatine kiai, wakil gubernure kiai," ujar Bupati disambut tepuk tangan para hadirin.

Salah satu penerima insentif, Umayah, 33, dari TPQ Al Ikhsan Kebumen menyatakan, perhatian pemerintah kepada lembaga pendidikan khususnya keagamaan dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatannya. Baik secara kualitas, maupun kuantitasnya.

"Ini sinergi yang baik. Bupati memberi perhatian ke fisik, Gubernur memberikan perhatian ke tenaga pengajarnya. Semoga, ke depan akan lebih baik dan meningkat lagi," kata ibu dua anak itu.

 

Baca juga : 31 Tahun Jadi Guru TPQ, Suyatmi Bahagia Terima Insentif dari Pemprov Jateng


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu