Foto : Handy (Humas Jateng)
Foto : Handy (Humas Jateng)
SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menegaskan bahwa semua jalur di Jateng siap digunakan pada arus mudik dan balik Lebaran 2019. Termasuk jalur pantai utara (Pantura) dan Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS), serta tol yang telah terhubung dari Jateng hingga Jatim.
"Alhamdulillah dengan adanya jalan tol kita sangat terbantu. Tol Trans-Jawa sudah selesai, jalan nasional dari Jawa Barat sampai Tuban, Jatim sudah siap," ujar Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Peni Rahayu dalam paparannya pada Rakor Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Perdagangan (Ekuinda) Provinsi Jateng dalam rangka menyambut Ramadan dan Idulfitri 2019 di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Selasa (30/4/2019).
Dia menjelaskan, Tol Trans Jawa tahun 2019 sudah 100 persen operasional, mulai dari Brebes-Karanganyar-Sragen. Sehingga, keberadaan infrastruktur jalan penghubung Jabar-Jateng-Jatim ini dapat memberikan kenyamanan dan kelancaran arus mudik.
"Untuk kesiapan Tol Semarang-Demak belum selesai. Tol yang terintegrasi dengan tanggul laut guna mengatasi rob sekaligus kemacetan lalu lintas itu sekarang dalam proses tender. Semoga Lebaran tahun depan sudah siap dilalui pemudik," terangnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, jalan nasional maupun provinsi di Jateng siap dilalui pemudik. Hanya ada beberapa titik yang masih dalam perbaikan, termasuk jembatan di jalur Kudus yang selesai pada H-10 Lebaran. Demikian pula jalur alternatif, ada sebagian masih dalam proses perbaikan dan segera selesai sebelum musim mudik 2019.
"Sedangkan JJLS sudah selesai, jalur arah Cilacap-Yogyakarta sudah rampung. Sehingga pemudik dari Jakarta atau Jawa Barat menuju Yogyakarta maupun Jawa Timur sudah bisa melewati JJLS," terangnya.
Senada, Sekda Jateng Sri Puryono dalam sambutannya menyebutkan, keberadaan infrastruktur transportasi beserta kelengkapnya sangat penting guna kelancaran arus mudik dan balik Lebaran. Selain itu dukungan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang memadai, keamanan ketertiban lingkungan masyarakat, termasuk tempat ibadah, pasar, mall, objek wisata, serta simpul transportasi seperti terminal, stasiun bandara dan pelabuhan.
"Ucapan terima kasih kepada semua pihak karena lebaran tahun lalu lancar, aman, dan terkendali. Penyelenggaraan mudik dan balik Lebaran 2018 lebih baik dari tahun sebelumnya. Yakni berkurangnya angka kecelakaan lalu lintas, harga kebutuhan pokok stabil, kelancaran pelayanan kesehatan dan sebagainya," ucap Sekda.
Dia menegaskan, penyelenggaraan mudik dan balik Lebaran 2019 harus lebih lancar dari tahun-tahun sebelumnya. Terlebih saat ini jalur Tol Trans Jawa sudah tersambung, termasuk di Jateng mulai ruas tol Brebes-Pemalang-Pekalongan-Batang-Semarang-Salatiga-Solo-Mantingan hingga masuk Jawa Timur sudah terhubung.
Yang menjadi perhatian dan kesiapan semua pihak, kata dia, adalah keberadaan rest area di jalur tol karena masih minim. Selain itu juga perlu mengantisipasi lonjakan pemudik yang melintasi tol, karena meskipun jalan sudah diperlebar namun pemudik masuk Jateng diprakirakan naik sekitar 11,5 persen dari tahun sebelumnya.
"Jalur nasional juga harus diperhatikan karena tidak semua pemudik menggunakan jalur tol. Karenanya kita mengimbau masyarakat mau menggunakan moda transportasi umum. Sehingga dapat menekan jumlah kendaraan yang setiap tahun meningkat saat arus mudik," pintanya.
Menurutnya, meskipun menyambut Lebaran merupakan momentum rutin setiap tahun, tetapi persiapan di berbagai sektor harus terus ditingkatkan. Pelayanan masyarakat harus lebih ekstra ditingkatkan dari hari biasa, harus terkoordinir, terukur dengan data riil, dan terpublikasi untuk menjamin agar kegiatan masyarakat di bulan Ramadan dan Idulfitri berjalan dengan lancar.
"Untuk itu, berbagai upaya harus dilakukan guna meminimalisir berbagai gangguan yang mengganggu keamanan, kenyamanan masyarakat dan stabilitas wilayah,"
Dalam rangka menyambut Ramadan dan Idulfitri, ada beberapa hal yang harus mendapat perhatian pemerintah. Antara lain, ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, stok uang tunai di bank maupun di ATM, pelayanan kesehatan darurat, keselamatan dan kelancaran lalu lintas berkaitan dengan sarana angkutan mudik, dan antisipasi bencana alam.
"Kita juga harus mewaspadai cuaca ekstrim pada masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau, bencana puting beliung, banjir, serta gelombang tinggi," imbuhnya.
Baca juga : Dampak Tol Trans Jawa, Jateng Jadi Jujugan Investor Baru
SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menegaskan bahwa semua jalur di Jateng siap digunakan pada arus mudik dan balik Lebaran 2019. Termasuk jalur pantai utara (Pantura) dan Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS), serta tol yang telah terhubung dari Jateng hingga Jatim.
"Alhamdulillah dengan adanya jalan tol kita sangat terbantu. Tol Trans-Jawa sudah selesai, jalan nasional dari Jawa Barat sampai Tuban, Jatim sudah siap," ujar Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Peni Rahayu dalam paparannya pada Rakor Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Perdagangan (Ekuinda) Provinsi Jateng dalam rangka menyambut Ramadan dan Idulfitri 2019 di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Selasa (30/4/2019).
Dia menjelaskan, Tol Trans Jawa tahun 2019 sudah 100 persen operasional, mulai dari Brebes-Karanganyar-Sragen. Sehingga, keberadaan infrastruktur jalan penghubung Jabar-Jateng-Jatim ini dapat memberikan kenyamanan dan kelancaran arus mudik.
"Untuk kesiapan Tol Semarang-Demak belum selesai. Tol yang terintegrasi dengan tanggul laut guna mengatasi rob sekaligus kemacetan lalu lintas itu sekarang dalam proses tender. Semoga Lebaran tahun depan sudah siap dilalui pemudik," terangnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, jalan nasional maupun provinsi di Jateng siap dilalui pemudik. Hanya ada beberapa titik yang masih dalam perbaikan, termasuk jembatan di jalur Kudus yang selesai pada H-10 Lebaran. Demikian pula jalur alternatif, ada sebagian masih dalam proses perbaikan dan segera selesai sebelum musim mudik 2019.
"Sedangkan JJLS sudah selesai, jalur arah Cilacap-Yogyakarta sudah rampung. Sehingga pemudik dari Jakarta atau Jawa Barat menuju Yogyakarta maupun Jawa Timur sudah bisa melewati JJLS," terangnya.
Senada, Sekda Jateng Sri Puryono dalam sambutannya menyebutkan, keberadaan infrastruktur transportasi beserta kelengkapnya sangat penting guna kelancaran arus mudik dan balik Lebaran. Selain itu dukungan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang memadai, keamanan ketertiban lingkungan masyarakat, termasuk tempat ibadah, pasar, mall, objek wisata, serta simpul transportasi seperti terminal, stasiun bandara dan pelabuhan.
"Ucapan terima kasih kepada semua pihak karena lebaran tahun lalu lancar, aman, dan terkendali. Penyelenggaraan mudik dan balik Lebaran 2018 lebih baik dari tahun sebelumnya. Yakni berkurangnya angka kecelakaan lalu lintas, harga kebutuhan pokok stabil, kelancaran pelayanan kesehatan dan sebagainya," ucap Sekda.
Dia menegaskan, penyelenggaraan mudik dan balik Lebaran 2019 harus lebih lancar dari tahun-tahun sebelumnya. Terlebih saat ini jalur Tol Trans Jawa sudah tersambung, termasuk di Jateng mulai ruas tol Brebes-Pemalang-Pekalongan-Batang-Semarang-Salatiga-Solo-Mantingan hingga masuk Jawa Timur sudah terhubung.
Yang menjadi perhatian dan kesiapan semua pihak, kata dia, adalah keberadaan rest area di jalur tol karena masih minim. Selain itu juga perlu mengantisipasi lonjakan pemudik yang melintasi tol, karena meskipun jalan sudah diperlebar namun pemudik masuk Jateng diprakirakan naik sekitar 11,5 persen dari tahun sebelumnya.
"Jalur nasional juga harus diperhatikan karena tidak semua pemudik menggunakan jalur tol. Karenanya kita mengimbau masyarakat mau menggunakan moda transportasi umum. Sehingga dapat menekan jumlah kendaraan yang setiap tahun meningkat saat arus mudik," pintanya.
Menurutnya, meskipun menyambut Lebaran merupakan momentum rutin setiap tahun, tetapi persiapan di berbagai sektor harus terus ditingkatkan. Pelayanan masyarakat harus lebih ekstra ditingkatkan dari hari biasa, harus terkoordinir, terukur dengan data riil, dan terpublikasi untuk menjamin agar kegiatan masyarakat di bulan Ramadan dan Idulfitri berjalan dengan lancar.
"Untuk itu, berbagai upaya harus dilakukan guna meminimalisir berbagai gangguan yang mengganggu keamanan, kenyamanan masyarakat dan stabilitas wilayah,"
Dalam rangka menyambut Ramadan dan Idulfitri, ada beberapa hal yang harus mendapat perhatian pemerintah. Antara lain, ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, stok uang tunai di bank maupun di ATM, pelayanan kesehatan darurat, keselamatan dan kelancaran lalu lintas berkaitan dengan sarana angkutan mudik, dan antisipasi bencana alam.
"Kita juga harus mewaspadai cuaca ekstrim pada masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau, bencana puting beliung, banjir, serta gelombang tinggi," imbuhnya.
Baca juga : Dampak Tol Trans Jawa, Jateng Jadi Jujugan Investor Baru
Berita Terbaru