Foto : Bintoro (Humas Jateng)
Foto : Bintoro (Humas Jateng)
SEMARANG - Beragam produk kreatif dan inovatif, seni budaya dari 35 kabupaten/kota, serta kegiatan kekinian siap menyemarakkan Pesta Rakyat Jateng 2019. Berbagai kegiatan dalam rangka merayakan Hari Jadi ke-69 Provinsi Jateng itu, akan tampil memukau di Kabupaten Wonogiri pada 23-25 Agustus 2019 mendatang.
"Pesta Rakyat 2019 akan dikemas unik dan menarik atau lain daripada tahun-tahun sebelumnya. Ada kegiatan-kegiatan tambahan sesuai dengan kondisi sekarang atau kekinian," ujar Sekda Jateng Sri Puryono di sela rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan Pesta Rakyat Jateng 2019 di ruang rapat lantai 2 Setda Jateng, Selasa (7/5/2019).
Selain menyuguhkan pagelaran beragam seni dan budaya khas masing-masing daerah serta aneka produk kerajinan unggulan, masyarakat juga dilibatkan dalam berbagai kegiatan positif dan edukatif. Salah satunya adalah lomba karya ilmiah khusus pelajar SMA/SMK dengan tema lingkungan hidup dan pengelolaan sampah.
Sedangkan untuk kategori umum, mengangkat tema manajemen kebencanaan. Melalui lomba bertajuk "Lingkungan Hidup dan Kebencanaan" tersebut, diharapkan dapat lebih mengenalkan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama generasi muda mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan mengelola sampah.
"Mengatasi persoalan lingkungan dan sampah saat ini sangat penting, terlebih sampah plastik yang sekarang kian memprihatinkan. Demikian pula menyangkut manajemen kebencanaan, diharapkan ini menjadi suatu budaya sehingga masyarakat selalu tanggap dan mandiri terhadap bencana," bebernya.
Hal menarik lainnya yang akan digelar adalah pameran inovasi dari berbagai OPD, termasuk bidang transportasi yang diselenggarakan Dinas Perhubungan. Salah satunya pameran Helm Lalu Lintas Pintar (Halilintar) yang merupakan karya inovatif siswa SMAN 1 Demak. Helm inovatif rancangan pelajar Jateng ini sebagai solusi keselamatan di jalan era sekarang.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Jateng Sinoeng Noegroho Rachmadi dalam paparannya menjelaskan, Pesta Rakyat Jateng 2019 mempunyai konsep utama, yaitu responsif, kompetitif, inovatif dan kreatif. Penjabaran konsep utama dalam kegiatan pesta rakyat diwujudkan dalam berbagai kelompok kegiatan secara terintegrasi dan langsung menyentuh masyarakat.
"Yakni dengan menampilkan berbagai atraksi kesenian dan kebudayaan, promosi, informasi pemasaran, perdagangan, ketenagakerjaan pariwisata, kreativitas, sportivitas kepemudaan, keolahragaan, serta gotong royong," terangnya.
Kegiatan yang mengangkat tema "Ngrumat Bebrayan" atau berarti merawat kebersamaan dalam kehidupan itu, bertujuan agar masyarakat dapat lebih mengenal dan mengelola potensi serta keanekaragaman budaya daerah, sehingga dapat menumbuhkan kembali rasa cinta dan bangga terhadap Jateng.
"Selain itu juga mendukung terwujudnya visi misi Gubernur Jawa Tengah 2018-2023 menuju Jawa Tengah sejahtera dan berdikari, kuat dan tetep mboten korupsi mboten ngapusi," imbuhnya.
Berbagai kegiatan diselenggarakan mulai pre event atau tanggal 18-22 Agustus, during event (23-25 Agustus), hingga pos event (26-31 Agustus). Di antaranya seminar atau sosialisasi mengenai nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa, workshop bagi para pelaku usaha ekonomi kreatif, pameran produk kerajinan, job fair, penjualan sembako bersubsidi lomba desain motif batik bagi umum dan pelajar.
"Juga ada lomba melukis tong sampah, lomba mural stadion, kegiatan memungut sampah di kawasan kota dan menanam pohon minimal 1.000 batang. Selain itu juga Dekranasda Carnival, pagelaran ketoprak, pameran hasil karya Panti Pelayanan Sosial," jelasnya.
Baca juga : Slametan Puser Bumi untuk Persatuan Bangsa
SEMARANG - Beragam produk kreatif dan inovatif, seni budaya dari 35 kabupaten/kota, serta kegiatan kekinian siap menyemarakkan Pesta Rakyat Jateng 2019. Berbagai kegiatan dalam rangka merayakan Hari Jadi ke-69 Provinsi Jateng itu, akan tampil memukau di Kabupaten Wonogiri pada 23-25 Agustus 2019 mendatang.
"Pesta Rakyat 2019 akan dikemas unik dan menarik atau lain daripada tahun-tahun sebelumnya. Ada kegiatan-kegiatan tambahan sesuai dengan kondisi sekarang atau kekinian," ujar Sekda Jateng Sri Puryono di sela rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan Pesta Rakyat Jateng 2019 di ruang rapat lantai 2 Setda Jateng, Selasa (7/5/2019).
Selain menyuguhkan pagelaran beragam seni dan budaya khas masing-masing daerah serta aneka produk kerajinan unggulan, masyarakat juga dilibatkan dalam berbagai kegiatan positif dan edukatif. Salah satunya adalah lomba karya ilmiah khusus pelajar SMA/SMK dengan tema lingkungan hidup dan pengelolaan sampah.
Sedangkan untuk kategori umum, mengangkat tema manajemen kebencanaan. Melalui lomba bertajuk "Lingkungan Hidup dan Kebencanaan" tersebut, diharapkan dapat lebih mengenalkan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama generasi muda mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan mengelola sampah.
"Mengatasi persoalan lingkungan dan sampah saat ini sangat penting, terlebih sampah plastik yang sekarang kian memprihatinkan. Demikian pula menyangkut manajemen kebencanaan, diharapkan ini menjadi suatu budaya sehingga masyarakat selalu tanggap dan mandiri terhadap bencana," bebernya.
Hal menarik lainnya yang akan digelar adalah pameran inovasi dari berbagai OPD, termasuk bidang transportasi yang diselenggarakan Dinas Perhubungan. Salah satunya pameran Helm Lalu Lintas Pintar (Halilintar) yang merupakan karya inovatif siswa SMAN 1 Demak. Helm inovatif rancangan pelajar Jateng ini sebagai solusi keselamatan di jalan era sekarang.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Jateng Sinoeng Noegroho Rachmadi dalam paparannya menjelaskan, Pesta Rakyat Jateng 2019 mempunyai konsep utama, yaitu responsif, kompetitif, inovatif dan kreatif. Penjabaran konsep utama dalam kegiatan pesta rakyat diwujudkan dalam berbagai kelompok kegiatan secara terintegrasi dan langsung menyentuh masyarakat.
"Yakni dengan menampilkan berbagai atraksi kesenian dan kebudayaan, promosi, informasi pemasaran, perdagangan, ketenagakerjaan pariwisata, kreativitas, sportivitas kepemudaan, keolahragaan, serta gotong royong," terangnya.
Kegiatan yang mengangkat tema "Ngrumat Bebrayan" atau berarti merawat kebersamaan dalam kehidupan itu, bertujuan agar masyarakat dapat lebih mengenal dan mengelola potensi serta keanekaragaman budaya daerah, sehingga dapat menumbuhkan kembali rasa cinta dan bangga terhadap Jateng.
"Selain itu juga mendukung terwujudnya visi misi Gubernur Jawa Tengah 2018-2023 menuju Jawa Tengah sejahtera dan berdikari, kuat dan tetep mboten korupsi mboten ngapusi," imbuhnya.
Berbagai kegiatan diselenggarakan mulai pre event atau tanggal 18-22 Agustus, during event (23-25 Agustus), hingga pos event (26-31 Agustus). Di antaranya seminar atau sosialisasi mengenai nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa, workshop bagi para pelaku usaha ekonomi kreatif, pameran produk kerajinan, job fair, penjualan sembako bersubsidi lomba desain motif batik bagi umum dan pelajar.
"Juga ada lomba melukis tong sampah, lomba mural stadion, kegiatan memungut sampah di kawasan kota dan menanam pohon minimal 1.000 batang. Selain itu juga Dekranasda Carnival, pagelaran ketoprak, pameran hasil karya Panti Pelayanan Sosial," jelasnya.
Baca juga : Slametan Puser Bumi untuk Persatuan Bangsa
Berita Terbaru