Follow Us :              

Tutup Posko Terpadu, Sekda Jateng Sebut Penanganan Mudik-Balik Sukses

  14 June 2019  |   08:30:00  |   dibaca : 571 
Kategori :
Bagikan :


Tutup Posko Terpadu, Sekda Jateng Sebut Penanganan Mudik-Balik Sukses

14 June 2019 | 08:30:00 | dibaca : 571
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Setelah beroperasi selama 15 hari, Posko Terpadu Lebaran Provinsi Jawa Tengah ditutup secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jateng  Sri Puryono pada Selasa, 14 Juni di Wisma Perdamaian.

Sri Puryono yang juga selaku Ketua Posko Terpadu Lebaran menyampaikan apresiasi pada jajaran dan seluruh mitra kerja. Sebab, penanganan arus mudik dan balik di wilayah Jateng bisa berjalan dengan optimal.

"Terima kasih teman-teman posko terpadu, dari Dinas Perhubungan, Kesehatan, kepolisian, PMI, mitra kerja yang lain, RAPI, ORARI, Pramuka yang dengan segala kegigihannya rela tidak ikut merayakan Lebaran. Saya memahami betul, tugasnya tidak ringan. Tapi saya lihat hasilnya bagus. Laporan sebagian besar menyatakan puas," tuturnya.

Meski secara umum berhasil, lanjut dia, ada beberapa hal yang perlu dievaluasi. Salah satunya pada pengambilan kebijakan rekayasa lalu lintas seperti contraflow. Langkah itu perlu dikomunikasikan lebih optimal dengan pihak-pihak yang terdampak, seperti organda (Organisasi Angkutan Darat).

“Contraflow yang dilakukan Dirlantas kemarin luar biasa karena efektif sekali mengurangi kemacetan. Kalau tidak ditutup, bisa 60-70 km macetnya. Saya tidak mau ada tol justru macet. Namun, ke depan perlu berkomunikasi dengan pihak-pihak yang terdampak contraflow. Organda dilibatkan,” pesannya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jateng Satrio Hidayat dalam laporannya menyampaikan, penyediaan angkutan mudik-balik gratis yang digelar oleh pemerintah serta stakeholder juga terbilang berhasil. "Angkutan mudik gratis yang dilaksanakan pemerintah provinsi, jasa raharja, kementerian perhubungan dan mitra kerja yang lain berjalan baik. Utamanya yang diangkut dengan menggunakan kapal laut," kata dia.

Penyediaan angkutan mudik-balik gratis itu sedikit banyak menyumbang penurunan penggunaan kendaraan pribadi. Khususnya pemudik pengguna sepeda motor. Tak hanya itu, layanan tersebut dinilai juga berimbas pada penurunan penumpang angkutan umum, sekalipun bukan menjadi faktor utama.

Satrio menambahkan, pengguna kapal laut yang membawa motor dalam program mudik gratis Angkutan Lebaran Kementerian Perhubungan Tahun 2019, sangat menggembirakan. Sebab, load factor arus baliknya untuk penumpang mencapai 94 persen, dan motor 91 persen. Padahal, tahun lalu hanya berkisar antara 40 sampai 50 persen. 

"Ini menggembirakan karena artinya informasi yang disampaikan ke masyarakat cukup baik. Pendaftaran arus balik sekarang juga dibuka sampai dengan kapal mau berangkat," ujar dia.

Secara umum, lanjut dia, arus mudik dan balik di Jateng berlangsung lancar. Kejadian-kejadian menonjol, relatif mampu diatasi petugas di lapangan. Seperti saat gerbang tol Colomadu ditutup, petugas bisa memberi penjelasan dengan baik dan bisa diterima masyarakat.

“Arus balik dari Bawen-Kalikangkung sempat dibuat satu arah. Memang ada keluhan dari masyarakat, tapi teman-teman mampu menjawab dengan baik, sehingga penjelasannya bisa diterima,” bebernya.

 

Baca juga : Ganjar Sebut Mudik Lebaran Tahun Ini Terbaik Sepanjang Sejarah


Bagikan :

SEMARANG - Setelah beroperasi selama 15 hari, Posko Terpadu Lebaran Provinsi Jawa Tengah ditutup secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jateng  Sri Puryono pada Selasa, 14 Juni di Wisma Perdamaian.

Sri Puryono yang juga selaku Ketua Posko Terpadu Lebaran menyampaikan apresiasi pada jajaran dan seluruh mitra kerja. Sebab, penanganan arus mudik dan balik di wilayah Jateng bisa berjalan dengan optimal.

"Terima kasih teman-teman posko terpadu, dari Dinas Perhubungan, Kesehatan, kepolisian, PMI, mitra kerja yang lain, RAPI, ORARI, Pramuka yang dengan segala kegigihannya rela tidak ikut merayakan Lebaran. Saya memahami betul, tugasnya tidak ringan. Tapi saya lihat hasilnya bagus. Laporan sebagian besar menyatakan puas," tuturnya.

Meski secara umum berhasil, lanjut dia, ada beberapa hal yang perlu dievaluasi. Salah satunya pada pengambilan kebijakan rekayasa lalu lintas seperti contraflow. Langkah itu perlu dikomunikasikan lebih optimal dengan pihak-pihak yang terdampak, seperti organda (Organisasi Angkutan Darat).

“Contraflow yang dilakukan Dirlantas kemarin luar biasa karena efektif sekali mengurangi kemacetan. Kalau tidak ditutup, bisa 60-70 km macetnya. Saya tidak mau ada tol justru macet. Namun, ke depan perlu berkomunikasi dengan pihak-pihak yang terdampak contraflow. Organda dilibatkan,” pesannya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jateng Satrio Hidayat dalam laporannya menyampaikan, penyediaan angkutan mudik-balik gratis yang digelar oleh pemerintah serta stakeholder juga terbilang berhasil. "Angkutan mudik gratis yang dilaksanakan pemerintah provinsi, jasa raharja, kementerian perhubungan dan mitra kerja yang lain berjalan baik. Utamanya yang diangkut dengan menggunakan kapal laut," kata dia.

Penyediaan angkutan mudik-balik gratis itu sedikit banyak menyumbang penurunan penggunaan kendaraan pribadi. Khususnya pemudik pengguna sepeda motor. Tak hanya itu, layanan tersebut dinilai juga berimbas pada penurunan penumpang angkutan umum, sekalipun bukan menjadi faktor utama.

Satrio menambahkan, pengguna kapal laut yang membawa motor dalam program mudik gratis Angkutan Lebaran Kementerian Perhubungan Tahun 2019, sangat menggembirakan. Sebab, load factor arus baliknya untuk penumpang mencapai 94 persen, dan motor 91 persen. Padahal, tahun lalu hanya berkisar antara 40 sampai 50 persen. 

"Ini menggembirakan karena artinya informasi yang disampaikan ke masyarakat cukup baik. Pendaftaran arus balik sekarang juga dibuka sampai dengan kapal mau berangkat," ujar dia.

Secara umum, lanjut dia, arus mudik dan balik di Jateng berlangsung lancar. Kejadian-kejadian menonjol, relatif mampu diatasi petugas di lapangan. Seperti saat gerbang tol Colomadu ditutup, petugas bisa memberi penjelasan dengan baik dan bisa diterima masyarakat.

“Arus balik dari Bawen-Kalikangkung sempat dibuat satu arah. Memang ada keluhan dari masyarakat, tapi teman-teman mampu menjawab dengan baik, sehingga penjelasannya bisa diterima,” bebernya.

 

Baca juga : Ganjar Sebut Mudik Lebaran Tahun Ini Terbaik Sepanjang Sejarah


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu