Follow Us :              

Di Hadapan 1.226 Mahasiswa UGM KKN di Jateng, Ini Pesan Ganjar

  28 June 2019  |   15:00:00  |   dibaca : 1241 
Kategori :
Bagikan :


Di Hadapan 1.226 Mahasiswa UGM KKN di Jateng, Ini Pesan Ganjar

28 June 2019 | 15:00:00 | dibaca : 1241
Kategori :
Bagikan :

Foto : Istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Istimewa (Humas Jateng)

KAB. SLEMAN - "Siapa yang punya pacar, unjuk jari. Siapa yang tidak punya pacar, unjuk jari. KKN itu, selain ujian ilmu, juga ujian perasaan. Kenapa kok perasaan? Yang punya pacar akan terpisah beberapa waktu. Yang tidak punya pacar, bisa mempertimbangkan."

Pernyataan Gubernur Jateng yang juga Ketua Keluarga Alumni UGM (Kagama) Ganjar Pranowo di depan 1.226 mahasiswa UGM yang akan mengikuti KKN di Jateng mulai 28 Juni hingga 18 Agustus 2019 itu langsung disambut tawa dan tepuk tangan.

Di halaman Balairung Gedung Pusat UGM, Jumat (28/6/2019) itu, Ganjar juga meminta sejumlah mahasiswa mendekatinya dan bertanya akan ditempatkan di mana. Mereka menjawab, ditempatkan di Brebes, Wonosobo, Boyolali dan sejumlah daerah lainnya di Jateng. 

"Saya Dila, dari Fakultas Pertanian Jurusan Perikanan. Rencana KKN di Kalikajar, Wonosobo. Assesment kami, usaha perikanan masyarakat masih menggunakan pakan alami. Sektor pertaniannya belum dikembangkan, misalnya soal hasil, belum menjadi produk UMKM," katanya.

Ganjar pun berpesan, para mahasiswa akan menghadapi masalah beragam ketika KKN di Jateng. Misalnya di Wonosobo, masih ada masyarakat yang memiliki jamban. Di Brebes, angka kemiskinan yang masih tinggi. Angka kematian ibu melahirkan tinggi, penggunaan pestisida untuk tanaman pertanian sangat tinggi.

"Kami memiliki program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng untuk menekan kematian ibu melahirkan atau hamil. Coba dorong desa untuk transparan menggunakan dana desa dan memaksimalkan potensi desa untuk menjadi desa wisata misalnya," pesan Ganjar. 

Apalagi, imbuh Ganjar, memasuki musim kemarau, wilayah utara menjadi daerah paling rawan. Jika wilayah tengah misalnya seperti Wonosobo, masih aman. 

Ambar Kusumandari selaku Kepala Subdit Program KKN UGM menjelaskan, hari ini, UGM melepas 5.360 mahasiswa untuk KKN. 23 persennya atau 1.226 mahasiswa ke Jateng, lainnya wilayah Jogja, Jawa Barat dan Jawa Timur dan luar Jawa. 

"Kenapa Jateng, selain karena kami dipermudah dalam perizinan, pemondokan, kedatangan mahasiswa UGM selalu ditunggu masyarakat. Cita-cita masyarakat sering bisa diwujudkan bersama-sama. KKN ini juga berkelanjutan," katanya.

 

Baca juga : Ikut Pikirkan Solusi Masalah Desa


Bagikan :

KAB. SLEMAN - "Siapa yang punya pacar, unjuk jari. Siapa yang tidak punya pacar, unjuk jari. KKN itu, selain ujian ilmu, juga ujian perasaan. Kenapa kok perasaan? Yang punya pacar akan terpisah beberapa waktu. Yang tidak punya pacar, bisa mempertimbangkan."

Pernyataan Gubernur Jateng yang juga Ketua Keluarga Alumni UGM (Kagama) Ganjar Pranowo di depan 1.226 mahasiswa UGM yang akan mengikuti KKN di Jateng mulai 28 Juni hingga 18 Agustus 2019 itu langsung disambut tawa dan tepuk tangan.

Di halaman Balairung Gedung Pusat UGM, Jumat (28/6/2019) itu, Ganjar juga meminta sejumlah mahasiswa mendekatinya dan bertanya akan ditempatkan di mana. Mereka menjawab, ditempatkan di Brebes, Wonosobo, Boyolali dan sejumlah daerah lainnya di Jateng. 

"Saya Dila, dari Fakultas Pertanian Jurusan Perikanan. Rencana KKN di Kalikajar, Wonosobo. Assesment kami, usaha perikanan masyarakat masih menggunakan pakan alami. Sektor pertaniannya belum dikembangkan, misalnya soal hasil, belum menjadi produk UMKM," katanya.

Ganjar pun berpesan, para mahasiswa akan menghadapi masalah beragam ketika KKN di Jateng. Misalnya di Wonosobo, masih ada masyarakat yang memiliki jamban. Di Brebes, angka kemiskinan yang masih tinggi. Angka kematian ibu melahirkan tinggi, penggunaan pestisida untuk tanaman pertanian sangat tinggi.

"Kami memiliki program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng untuk menekan kematian ibu melahirkan atau hamil. Coba dorong desa untuk transparan menggunakan dana desa dan memaksimalkan potensi desa untuk menjadi desa wisata misalnya," pesan Ganjar. 

Apalagi, imbuh Ganjar, memasuki musim kemarau, wilayah utara menjadi daerah paling rawan. Jika wilayah tengah misalnya seperti Wonosobo, masih aman. 

Ambar Kusumandari selaku Kepala Subdit Program KKN UGM menjelaskan, hari ini, UGM melepas 5.360 mahasiswa untuk KKN. 23 persennya atau 1.226 mahasiswa ke Jateng, lainnya wilayah Jogja, Jawa Barat dan Jawa Timur dan luar Jawa. 

"Kenapa Jateng, selain karena kami dipermudah dalam perizinan, pemondokan, kedatangan mahasiswa UGM selalu ditunggu masyarakat. Cita-cita masyarakat sering bisa diwujudkan bersama-sama. KKN ini juga berkelanjutan," katanya.

 

Baca juga : Ikut Pikirkan Solusi Masalah Desa


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu