Foto : Rinto (Humas Jateng)
Foto : Rinto (Humas Jateng)
SEMARANG – 21 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Provinsi Jawa Tengah, hingga triwulan II tahun 2019 ini, sudah melampaui target serapan anggaran provinsi sebesar 32,39 persen.
Badan Kesbangpol menduduki peringkat pertama penyerap anggaran terbesar, karena sudah merealisasikan sebesar 62,30 persen. Peringkat berikutnya adalah Satpol PP (54,51 persen), Badan Penghubung (47,49 persen), Dinas Pendidikan & Kebudayaan (47,18 persen), dan Dinas Koperasi UKM (46,41 persen).
OPD Sekretariat Daerah berada di peringkat 20 dengan serapan sebesar 34,36 persen, dan peringkat terakhir sebesar 33,87 persen ada di OPD Dinas Perindag.
Menurut Kepala Biro Administrasi Pembangunan Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Dyah Lukisari disamping 21 OPD yang sudah melampaui target tersebut, masih ada 20 OPD yang serapan anggarannya masih di bawah target serapan anggaran provinsi. OPD tersebut antara lain Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, dan Dinas PU Bina Marga.
Pada Rapat Koordinasi Evaluasi APBD Triwulan II Tahun 2019, Selasa (23/7) di Gedung B Lantai V Kantor Gubernur, Dyah menjelaskan, untuk realisasi fisik, terdapat enam OPD yang realisasinya di bawah target. OPD yang belum mencapai target fisik, umumnya merupakan OPD yang mempunyai pekerjaan fisik konstruksi. Meski demikian, secara umum, target pemerintah provinsi sudah tercapai, bahkan berdeviasi positif 4,45 persen.
“OPD yang belum mencapai target fisik, umumnya karena masih dalam proses tender. Namun demikian, per 1 Juli 2019, sudah dilakukan mutasi personel pokja untuk mendukung proses lelang ke Biro APBJ (Administrasi Pengadaan Barang/Jasa) sejumlah 30 orang. Sehingga per 1 Juli sudah bisa dilakukan percepatan,” jelasnya.
Baca juga : ASN Terindikasi Radikalisme, Ganjar Minta Mengundurkan Diri
SEMARANG – 21 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Provinsi Jawa Tengah, hingga triwulan II tahun 2019 ini, sudah melampaui target serapan anggaran provinsi sebesar 32,39 persen.
Badan Kesbangpol menduduki peringkat pertama penyerap anggaran terbesar, karena sudah merealisasikan sebesar 62,30 persen. Peringkat berikutnya adalah Satpol PP (54,51 persen), Badan Penghubung (47,49 persen), Dinas Pendidikan & Kebudayaan (47,18 persen), dan Dinas Koperasi UKM (46,41 persen).
OPD Sekretariat Daerah berada di peringkat 20 dengan serapan sebesar 34,36 persen, dan peringkat terakhir sebesar 33,87 persen ada di OPD Dinas Perindag.
Menurut Kepala Biro Administrasi Pembangunan Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Dyah Lukisari disamping 21 OPD yang sudah melampaui target tersebut, masih ada 20 OPD yang serapan anggarannya masih di bawah target serapan anggaran provinsi. OPD tersebut antara lain Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, dan Dinas PU Bina Marga.
Pada Rapat Koordinasi Evaluasi APBD Triwulan II Tahun 2019, Selasa (23/7) di Gedung B Lantai V Kantor Gubernur, Dyah menjelaskan, untuk realisasi fisik, terdapat enam OPD yang realisasinya di bawah target. OPD yang belum mencapai target fisik, umumnya merupakan OPD yang mempunyai pekerjaan fisik konstruksi. Meski demikian, secara umum, target pemerintah provinsi sudah tercapai, bahkan berdeviasi positif 4,45 persen.
“OPD yang belum mencapai target fisik, umumnya karena masih dalam proses tender. Namun demikian, per 1 Juli 2019, sudah dilakukan mutasi personel pokja untuk mendukung proses lelang ke Biro APBJ (Administrasi Pengadaan Barang/Jasa) sejumlah 30 orang. Sehingga per 1 Juli sudah bisa dilakukan percepatan,” jelasnya.
Baca juga : ASN Terindikasi Radikalisme, Ganjar Minta Mengundurkan Diri
Berita Terbaru