Follow Us :              

Gus Yasin Lepas Calon Jamaah Kloter 56

  23 July 2019  |   16:00:00  |   dibaca : 388 
Kategori :
Bagikan :


Gus Yasin Lepas Calon Jamaah Kloter 56

23 July 2019 | 16:00:00 | dibaca : 388
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

KAB. BOYOLALI - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen melepas 359 jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) 56 Embarkasi Solo di Asrama Haji Donohudan, Selasa (23/7/2019). Mereka adalah jamaah calon haji asal Kabupaten Rembang dan Blora, serta petugas kloter yang mendampingi.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Solo (PPIH) Farhani menjelaskan, total jamaah calon haji Embarkasi Solo sejumlah 34.177 orang. Dari jumlah tersebut, 30.610 di antaranya adalah jamaah calon haji asal Jawa Tengah. Sedangkan 3.567 calon haji lainnya berasal dari DI Yogyakarta. Jamaah calon haji asal Jawa Tengah tergabung dalam 97 kloter.

"Dari 97 kloter, yang sudah kita berangkatkan semuanya ada 55 kloter, dengan jumlah jamaah 19.704 calhaj. Sore hari ini akan  kita berangkatkan jamaah calon haji asal kabupaten Rembang dan Blora sejumlah 359 jamaah yang tergabung dalam kloter 56. Ada satu set yang kosong dan lima petugas kloter. Setiap kloter didampingi petugas kloter," jelas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.

Wakil Gubernur Jateng  Taj Yasin Maimoen mengatakan, proses pemberangkatan 56 kloter jamaah calon haji asal Jawa Tengah hingga saat ini berlangsung lancar.

"Mulai dari awal pemberangkatan sampai kloter 56 ini alhamdulillah lancar, imigrasi bagus, semua dicek, dan pemberangkatannya cepat," ujarnya.

Putera ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu menyebutkan, jumlah jamaah calon haji asal Jawa Tengah kategori risiko tinggi selama beberapa tahun terakhir semakin berkurang. Dua tahun silam, jumlah jamaah calon haji yang masuk kategori tersebut mencapai 80 persen. Saat ini jumlahnya berkurang menjadi sekitar 60 persen.

"Alhamdulillah dari Saudi ada tambahan kuota sehingga jamaah calon haji risiko tinggi bisa kita berangkatkan setiap tahun lebih cepat. Dua atau tiga tahun kedepan saya berharap jamaah calon haji risiko tinggi bisa dikatakan hingga 30 persen," harapnya.

Mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu meminta para jamaah calon haji saling bahu-membahu ketika berada di Tanah Suci. Karena gotong-royong merupakan budaya Jawa Tengah yang mesti dijunjung. Dia mencontohkan, calon haji yang usianya relatif muda dapat membantu jamaah lainnya yang masuk kategori risiko tinggi.

"Saya berpesan kepada para jamaah calon haji untuk saling menjaga, saling mengingatkan mulai dari kesehatan. Karena biasanya jamaah Indonesia itu pola makannya susah, mereka lebih mementingkan untuk ibadah di masjid daripada menjaga stamina. 

Menurutnya, mungkin kadang berat untuk melakukan perjalanan dari pemondokan ke Masjidil Haram, atau dari hotel di Madinah menuju ke masjid Nabawi. Hal sepeti ini harus dikerjakan dengan kerja sama yang baik. 

Gus Yasin berharap, para jamaah calon haji dapat khidmat menunaikan ibadah. Dia tidak ingin, jamaah terlena dengan keindahan Tanah Suci, kemudian justru melakukan hal-hal yang dapat mengurangi kekhusyukan ibadah.

"Niki mboten perjalanan pariwisata, ampun katah selfie, dimanfaataken mawon kangge ibadah, katah donga kangge Pemerintah Provinsi Jawa Tengah supados saget memberikan pelayanan kanthi sae," tandasnya.

Gus Yasin berpesan, apabila muncul keluhan, jamaah diminta segera menyampaikan kepada petugas haji yang mendampingi. Dia pun teringat pengalamannya ketika menjadi petugas haji sekitar tiga tahun silam. Dia begitu bahagia saat bisa membantu jamaah haji di Tanah Suci.

"Tahun 2017 saya pernah mendampingi jamaah haji dari Jawa Tengah, menjadi petugas. Saya pun pernah merasakan bagaimana manfaatnya ketika jamaah didampingi oleh petugas. Mboten usah sungkan menawi wonten keluhan nopo mawon, entah niku perihal ibadah atau kesehatan, silakan sampaikan. Insya Allah petugas siap melayani panjenengan sedaya," pungkasnya.

Baca juga :  Wujudkan Generasi yang Sumeh, Grapyak, Guyub dan Nyenengke


Bagikan :

KAB. BOYOLALI - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen melepas 359 jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) 56 Embarkasi Solo di Asrama Haji Donohudan, Selasa (23/7/2019). Mereka adalah jamaah calon haji asal Kabupaten Rembang dan Blora, serta petugas kloter yang mendampingi.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Solo (PPIH) Farhani menjelaskan, total jamaah calon haji Embarkasi Solo sejumlah 34.177 orang. Dari jumlah tersebut, 30.610 di antaranya adalah jamaah calon haji asal Jawa Tengah. Sedangkan 3.567 calon haji lainnya berasal dari DI Yogyakarta. Jamaah calon haji asal Jawa Tengah tergabung dalam 97 kloter.

"Dari 97 kloter, yang sudah kita berangkatkan semuanya ada 55 kloter, dengan jumlah jamaah 19.704 calhaj. Sore hari ini akan  kita berangkatkan jamaah calon haji asal kabupaten Rembang dan Blora sejumlah 359 jamaah yang tergabung dalam kloter 56. Ada satu set yang kosong dan lima petugas kloter. Setiap kloter didampingi petugas kloter," jelas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.

Wakil Gubernur Jateng  Taj Yasin Maimoen mengatakan, proses pemberangkatan 56 kloter jamaah calon haji asal Jawa Tengah hingga saat ini berlangsung lancar.

"Mulai dari awal pemberangkatan sampai kloter 56 ini alhamdulillah lancar, imigrasi bagus, semua dicek, dan pemberangkatannya cepat," ujarnya.

Putera ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu menyebutkan, jumlah jamaah calon haji asal Jawa Tengah kategori risiko tinggi selama beberapa tahun terakhir semakin berkurang. Dua tahun silam, jumlah jamaah calon haji yang masuk kategori tersebut mencapai 80 persen. Saat ini jumlahnya berkurang menjadi sekitar 60 persen.

"Alhamdulillah dari Saudi ada tambahan kuota sehingga jamaah calon haji risiko tinggi bisa kita berangkatkan setiap tahun lebih cepat. Dua atau tiga tahun kedepan saya berharap jamaah calon haji risiko tinggi bisa dikatakan hingga 30 persen," harapnya.

Mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu meminta para jamaah calon haji saling bahu-membahu ketika berada di Tanah Suci. Karena gotong-royong merupakan budaya Jawa Tengah yang mesti dijunjung. Dia mencontohkan, calon haji yang usianya relatif muda dapat membantu jamaah lainnya yang masuk kategori risiko tinggi.

"Saya berpesan kepada para jamaah calon haji untuk saling menjaga, saling mengingatkan mulai dari kesehatan. Karena biasanya jamaah Indonesia itu pola makannya susah, mereka lebih mementingkan untuk ibadah di masjid daripada menjaga stamina. 

Menurutnya, mungkin kadang berat untuk melakukan perjalanan dari pemondokan ke Masjidil Haram, atau dari hotel di Madinah menuju ke masjid Nabawi. Hal sepeti ini harus dikerjakan dengan kerja sama yang baik. 

Gus Yasin berharap, para jamaah calon haji dapat khidmat menunaikan ibadah. Dia tidak ingin, jamaah terlena dengan keindahan Tanah Suci, kemudian justru melakukan hal-hal yang dapat mengurangi kekhusyukan ibadah.

"Niki mboten perjalanan pariwisata, ampun katah selfie, dimanfaataken mawon kangge ibadah, katah donga kangge Pemerintah Provinsi Jawa Tengah supados saget memberikan pelayanan kanthi sae," tandasnya.

Gus Yasin berpesan, apabila muncul keluhan, jamaah diminta segera menyampaikan kepada petugas haji yang mendampingi. Dia pun teringat pengalamannya ketika menjadi petugas haji sekitar tiga tahun silam. Dia begitu bahagia saat bisa membantu jamaah haji di Tanah Suci.

"Tahun 2017 saya pernah mendampingi jamaah haji dari Jawa Tengah, menjadi petugas. Saya pun pernah merasakan bagaimana manfaatnya ketika jamaah didampingi oleh petugas. Mboten usah sungkan menawi wonten keluhan nopo mawon, entah niku perihal ibadah atau kesehatan, silakan sampaikan. Insya Allah petugas siap melayani panjenengan sedaya," pungkasnya.

Baca juga :  Wujudkan Generasi yang Sumeh, Grapyak, Guyub dan Nyenengke


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu