Foto : Bintoro (Humas Jateng)
Foto : Bintoro (Humas Jateng)
SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah optimistis dapat mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen pada 2023 nanti. Optimisme itu bukan tanpa dasar, karena sejumlah fakta menunjukkan pembangunan ekonomi Jateng berada di track yang benar.
Sekda Jateng Sri Puryono mengatakan, perekonomian Jawa Tengah tumbuh positif dengan tren di atas pertumbuhan ekonomi nasional, kemiskinan turun signifikan, demikian pula tingkat pengangguran terbuka yang rendah dan inflasi yang terkendali.
"Investasi Jateng trennya terus meningkat. Sejak 2013, investasi tumbuh 51 persen per tahun. Pada 2018, total investasi yang diperoleh Jateng, baik PMDN maupun PMA melebihi 4 miliar USD," katanya saat memberikan sambutan Pembukaan Diskusi Panel Perekonomian "Bedah Tuntas Potensi Jawa Tengah Menuju Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen yang Berkualitas," Senin (29/7) di Hotel PO.
Di samping fakta di atas, imbuh Sekda, Jawa Tengah menempati peringkat ketiga di Indonesia, sebagai provinsi tujuan investasi.
Walaupun telah berada di trek yang positif, sekda berpandangan, Jateng harus terus melakukan inovasi, kreasi, dan membuat berbagai program kebijakan yang progresif agar terjadi lompatan pertumbuhan ekonomi.
Salah satunya dengan mendorong masuknya investasi sebesar-besarnya ke Jateng. Untuk itu, Pemprov Jateng berupaya memberikan kenyamanan bagi investor yang ingin berinvestasi di wilayah berpenduduk kurang lebih 34 juta jiwa ini. Kenyamanan yang diberikan antara lain adalah menjamin kondusifitas wilayah, memberi kemudahan dan insentif yang menarik bagi investor.
Caranya dengan menyediakan pelayanan terpadu satu pintu, melakukan reformasi peraturan perizinan dan menerapkan penggunaan sistem Online Single Submission, membangun Sistem Informasi Aplikasi Perizinan Jateng, dan membuat pusat informasi dan promosi yang terintegrasi melalui Koridor Perdagangan, Investasi dan Pariwisata Jateng.
Di samping itu, infrastruktur juga menjadi perhatian. Karenanya berbagai infrastruktur terus dibangun. Seperti infrastruktur bandara, pelabuhan, tol, ketersediaan energi dan kawasan industri. SDM pun, turut diperhatikan.
"Guna mendukung tersedianya tenaga kerja untuk dunia usaha, Pemprov Jateng menyediakan fasilitas pendidikan dan pelatihan SDM. Ada 274 universitas dengan total kelulusan sekitar 103.000 orang per tahun, 1.189 SMK dengan lulusan 150.000 siswa per tahun, dan Balai Latihan Kerja dengan lulusan kurang lebih 1.200 orang per tahun," jelasnya.
Di Jawa Tengah, sambungnya, juga terdapat Politeknik Industri Furniture dan Pengolahan kayu yang berlokasi di Kendal. Dengan berbagai fasilitas pendidikan yang dimiliki, Jateng berupaya menyediakan tenaga kerja yang siap kerja dan berkualitas.
"Besarnya potensi sumberdaya alam maupun SDM yang dimiliki Jateng dan didukung berbagai program pembangunan yang telah dilakukan dan direncanakan, membuat Jateng optimis, ekonomi Jateng terus bergerak ke arah positif. Pemprov Jateng akan terus bekerja keras meraih pertumbuhan ekonomi 7 persen dah berkualitas pada 2023," pungkasnya.
Baca juga : Percepatan Pembangunan Infrastruktur, Ganjar Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jateng Jadi 7 Persen
SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah optimistis dapat mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen pada 2023 nanti. Optimisme itu bukan tanpa dasar, karena sejumlah fakta menunjukkan pembangunan ekonomi Jateng berada di track yang benar.
Sekda Jateng Sri Puryono mengatakan, perekonomian Jawa Tengah tumbuh positif dengan tren di atas pertumbuhan ekonomi nasional, kemiskinan turun signifikan, demikian pula tingkat pengangguran terbuka yang rendah dan inflasi yang terkendali.
"Investasi Jateng trennya terus meningkat. Sejak 2013, investasi tumbuh 51 persen per tahun. Pada 2018, total investasi yang diperoleh Jateng, baik PMDN maupun PMA melebihi 4 miliar USD," katanya saat memberikan sambutan Pembukaan Diskusi Panel Perekonomian "Bedah Tuntas Potensi Jawa Tengah Menuju Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen yang Berkualitas," Senin (29/7) di Hotel PO.
Di samping fakta di atas, imbuh Sekda, Jawa Tengah menempati peringkat ketiga di Indonesia, sebagai provinsi tujuan investasi.
Walaupun telah berada di trek yang positif, sekda berpandangan, Jateng harus terus melakukan inovasi, kreasi, dan membuat berbagai program kebijakan yang progresif agar terjadi lompatan pertumbuhan ekonomi.
Salah satunya dengan mendorong masuknya investasi sebesar-besarnya ke Jateng. Untuk itu, Pemprov Jateng berupaya memberikan kenyamanan bagi investor yang ingin berinvestasi di wilayah berpenduduk kurang lebih 34 juta jiwa ini. Kenyamanan yang diberikan antara lain adalah menjamin kondusifitas wilayah, memberi kemudahan dan insentif yang menarik bagi investor.
Caranya dengan menyediakan pelayanan terpadu satu pintu, melakukan reformasi peraturan perizinan dan menerapkan penggunaan sistem Online Single Submission, membangun Sistem Informasi Aplikasi Perizinan Jateng, dan membuat pusat informasi dan promosi yang terintegrasi melalui Koridor Perdagangan, Investasi dan Pariwisata Jateng.
Di samping itu, infrastruktur juga menjadi perhatian. Karenanya berbagai infrastruktur terus dibangun. Seperti infrastruktur bandara, pelabuhan, tol, ketersediaan energi dan kawasan industri. SDM pun, turut diperhatikan.
"Guna mendukung tersedianya tenaga kerja untuk dunia usaha, Pemprov Jateng menyediakan fasilitas pendidikan dan pelatihan SDM. Ada 274 universitas dengan total kelulusan sekitar 103.000 orang per tahun, 1.189 SMK dengan lulusan 150.000 siswa per tahun, dan Balai Latihan Kerja dengan lulusan kurang lebih 1.200 orang per tahun," jelasnya.
Di Jawa Tengah, sambungnya, juga terdapat Politeknik Industri Furniture dan Pengolahan kayu yang berlokasi di Kendal. Dengan berbagai fasilitas pendidikan yang dimiliki, Jateng berupaya menyediakan tenaga kerja yang siap kerja dan berkualitas.
"Besarnya potensi sumberdaya alam maupun SDM yang dimiliki Jateng dan didukung berbagai program pembangunan yang telah dilakukan dan direncanakan, membuat Jateng optimis, ekonomi Jateng terus bergerak ke arah positif. Pemprov Jateng akan terus bekerja keras meraih pertumbuhan ekonomi 7 persen dah berkualitas pada 2023," pungkasnya.
Baca juga : Percepatan Pembangunan Infrastruktur, Ganjar Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jateng Jadi 7 Persen
Berita Terbaru