Follow Us :              

81 Persen Lulusan SMKN Jateng Jadi Rebutan Perusahaan Ternama di Indonesia

  12 August 2019  |   10:00:00  |   dibaca : 2641 
Kategori :
Bagikan :


81 Persen Lulusan SMKN Jateng Jadi Rebutan Perusahaan Ternama di Indonesia

12 August 2019 | 10:00:00 | dibaca : 2641
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Karena kualifikasinya yang tinggi, alumni SMKN Jateng tidak perlu repot memasukkan lamaran dari perusahaan satu ke perusahaan lain. Bahkan sejak kali pertama masuk kelas, mereka sudah bisa menentukan bakal kerja di mana kelak pasca di wisuda oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

Sekolah kejuruan itu dilahirkan Ganjar usai dilantik kali pertama sebagai Gubernur Jawa Tengah sebagai salah satu jalan pengurangan kemiskinan. Dengan prinsip itu seluruh siswa SMKN Jateng berasal dari keluarga miskin. Mereka ditempa di kelas oleh puluhan tenaga ajar yang ahli di sembilan jurusan, tinggal di asrama selama tiga tahun di bawah arahan tiga purnawirawan serta pendampingan empat tenaga kesehatan. 

"Pengurangan kemiskinan dari jalur pendidikan ini merupakan pondasi kokoh untuk mengangkat derajat perekonomian. Efeknya bisa dirasakan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang," kata Ganjar. 

Jangka pendek, kata Ganjar bisa dibuktikan dengan berkurangnya beban orangtua menanggung biaya hidup satu anak. Karena di SMKN Jateng seluruh biaya hidup dan belajar beserta kelengkapannya selama tiga tahun ditanggung Pemprov Jateng. Jangka menengahnya, pasca wisuda para alumni langsung "dilamar" perusahaan ternama, yang otomatis dengan gaji yang mereka terima bakal memberi manfaat pada orangtua atau keluarga. 

"Jangka panjangnya untuk kehidupan di masa mendatang para siswa tersebut," katanya. 

Kualifikasi mereka berbeda berdasar penjurusan kelas. Dari kelas Bisnis Konstruksi dan Properti, Teknik Elektronika Industri, Teknik Instalasi Tenaga Listrik sampai kelas Agribisnis dan Pengolahan Hasil Pertanian. Hingga saat ini SMKN Jateng telah meluluskan 354 alumni yang terbagi dalam tiga angkatan dan sebanyak 286 atau 81 persen alumninya tersebar di berbagai perusahaan ternama, 15 persennya atau 54 alumni meraih beasiswa kuliah dan 14 alumni menjadi anggota TNI/Polri atau sebanyak 4 persen.

PT Hitachi Power Systems Indonesia, PT. United Tractors Pandu Enginnering (PATRIA), PT Cogindo Daya Bersama (Indonesia Power), PT Komatsu  Undercarriage Indonesia dan PT Pasifik Pertama Indonesia merupakan sekian dari banyak perusahaan yang telah menerima "service" alumni sekolah yang didirikan pada tahun 2014 silam. 

"Kinerja mereka sangat bagus. Ditambah attitude dan disiplin yang baik. Mereka juga cepat menyesuaikan pekerjaan. Karena itu kami sudah tiga kali melakukan rekrutmen dari sana (SMKN Jateng)," kata Sri Lestari, Tim Rekrutmen PT Komatsu Undercarriage Indonesia.

Sri Lestari menjelaskan, pihaknya pada rekrutmen perdana sempat gambling dengan menarik alumni perempuan untuk bekerja di salah satu bagian Semidirect Products. Namun setelah mengetahui kinerjanya, perusahaannya justru kembali pesan alumni perempuan. 

"Total PT Komatsu telah mengambil 69 alumni SMKN Jateng tiga di antaranya adalah perempuan. Mereka terbagi dalam tiga angkatan, angkatan pertama 35 dan angkatan kedua 14. Untuk lulusan angkatan ketiga kemarin 20 alumni yang saat ini tengah menjalani masa training," katanya. 

Meski tersebar di perusahaan-perusahaan ternama ternyata tidak membuat para alumnus silau dengan besarnya gaji yang diterima, Nurul Amanda Adhistia (20) salah satunya. Saat ini dia bekerja sebagai Staff Inspector, Departement Quality Assurance PT Hitachi Power Systems Indonesia, Cikarang Jawa Barat. Dalam sebulan kisaran gaji yang dia terima antara Rp 7 juta hingga Rp 9 juta. 

"Sudah dua tahun bekerja di sini. Pasti lah ngirim ke orangtua. Untuk besarannya rahasia," katanya. 

Selagi dia tinggal ngekos di Cikarang, orangtuanya menetap di Sarangan, Gesing, Kecamatan Kandangan, Temanggung. Untuk menunjang karirnya, di tengah padatnya jam kerja dia bahkan saat ini kuliah di President University, jurusan Major Electrical Engineering, semester 3.

"Semua orang yang telah membantu saya mendapatkan pendidikan gratis dan akhirnya bisa bekerja di sini kan karena mereka bekerja keras. Itu sangat menginspirasi. Akhirnya saya kerja sekaligus kuliah meski capek. Doanya ya, semoga bisa mengangkat derajat keluarga, dari segi ekonomi maupun pendidikan," katanya. 

Berkat kualifikasi kinerja tersebut, tiga perusahaan saat ini telah teken kerjasama dengan membuka kelas di SMKN Jateng. Pilihan mereka sama, membuka kelas industri. Perusahaan itu adalah PT Cogindo Daya Bersama (Indonesia Power) PT. Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) yang kelasnya diisi 30 siswa dan PLN dengan 24 siswa.

"Saat ini siswa kelas industri tiga perusahaan itu naik ke kelas 11. Begitu mau lulus kelak, mereka langsung mengurus administrasi untuk kemudian langsung masuk kerja sesuai kelas perusahaan, kecuali PLN karena itu milik negara," kata Yudi Wibowo, Kepala Sekolah SMKN Jateng.


Bagikan :

SEMARANG - Karena kualifikasinya yang tinggi, alumni SMKN Jateng tidak perlu repot memasukkan lamaran dari perusahaan satu ke perusahaan lain. Bahkan sejak kali pertama masuk kelas, mereka sudah bisa menentukan bakal kerja di mana kelak pasca di wisuda oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

Sekolah kejuruan itu dilahirkan Ganjar usai dilantik kali pertama sebagai Gubernur Jawa Tengah sebagai salah satu jalan pengurangan kemiskinan. Dengan prinsip itu seluruh siswa SMKN Jateng berasal dari keluarga miskin. Mereka ditempa di kelas oleh puluhan tenaga ajar yang ahli di sembilan jurusan, tinggal di asrama selama tiga tahun di bawah arahan tiga purnawirawan serta pendampingan empat tenaga kesehatan. 

"Pengurangan kemiskinan dari jalur pendidikan ini merupakan pondasi kokoh untuk mengangkat derajat perekonomian. Efeknya bisa dirasakan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang," kata Ganjar. 

Jangka pendek, kata Ganjar bisa dibuktikan dengan berkurangnya beban orangtua menanggung biaya hidup satu anak. Karena di SMKN Jateng seluruh biaya hidup dan belajar beserta kelengkapannya selama tiga tahun ditanggung Pemprov Jateng. Jangka menengahnya, pasca wisuda para alumni langsung "dilamar" perusahaan ternama, yang otomatis dengan gaji yang mereka terima bakal memberi manfaat pada orangtua atau keluarga. 

"Jangka panjangnya untuk kehidupan di masa mendatang para siswa tersebut," katanya. 

Kualifikasi mereka berbeda berdasar penjurusan kelas. Dari kelas Bisnis Konstruksi dan Properti, Teknik Elektronika Industri, Teknik Instalasi Tenaga Listrik sampai kelas Agribisnis dan Pengolahan Hasil Pertanian. Hingga saat ini SMKN Jateng telah meluluskan 354 alumni yang terbagi dalam tiga angkatan dan sebanyak 286 atau 81 persen alumninya tersebar di berbagai perusahaan ternama, 15 persennya atau 54 alumni meraih beasiswa kuliah dan 14 alumni menjadi anggota TNI/Polri atau sebanyak 4 persen.

PT Hitachi Power Systems Indonesia, PT. United Tractors Pandu Enginnering (PATRIA), PT Cogindo Daya Bersama (Indonesia Power), PT Komatsu  Undercarriage Indonesia dan PT Pasifik Pertama Indonesia merupakan sekian dari banyak perusahaan yang telah menerima "service" alumni sekolah yang didirikan pada tahun 2014 silam. 

"Kinerja mereka sangat bagus. Ditambah attitude dan disiplin yang baik. Mereka juga cepat menyesuaikan pekerjaan. Karena itu kami sudah tiga kali melakukan rekrutmen dari sana (SMKN Jateng)," kata Sri Lestari, Tim Rekrutmen PT Komatsu Undercarriage Indonesia.

Sri Lestari menjelaskan, pihaknya pada rekrutmen perdana sempat gambling dengan menarik alumni perempuan untuk bekerja di salah satu bagian Semidirect Products. Namun setelah mengetahui kinerjanya, perusahaannya justru kembali pesan alumni perempuan. 

"Total PT Komatsu telah mengambil 69 alumni SMKN Jateng tiga di antaranya adalah perempuan. Mereka terbagi dalam tiga angkatan, angkatan pertama 35 dan angkatan kedua 14. Untuk lulusan angkatan ketiga kemarin 20 alumni yang saat ini tengah menjalani masa training," katanya. 

Meski tersebar di perusahaan-perusahaan ternama ternyata tidak membuat para alumnus silau dengan besarnya gaji yang diterima, Nurul Amanda Adhistia (20) salah satunya. Saat ini dia bekerja sebagai Staff Inspector, Departement Quality Assurance PT Hitachi Power Systems Indonesia, Cikarang Jawa Barat. Dalam sebulan kisaran gaji yang dia terima antara Rp 7 juta hingga Rp 9 juta. 

"Sudah dua tahun bekerja di sini. Pasti lah ngirim ke orangtua. Untuk besarannya rahasia," katanya. 

Selagi dia tinggal ngekos di Cikarang, orangtuanya menetap di Sarangan, Gesing, Kecamatan Kandangan, Temanggung. Untuk menunjang karirnya, di tengah padatnya jam kerja dia bahkan saat ini kuliah di President University, jurusan Major Electrical Engineering, semester 3.

"Semua orang yang telah membantu saya mendapatkan pendidikan gratis dan akhirnya bisa bekerja di sini kan karena mereka bekerja keras. Itu sangat menginspirasi. Akhirnya saya kerja sekaligus kuliah meski capek. Doanya ya, semoga bisa mengangkat derajat keluarga, dari segi ekonomi maupun pendidikan," katanya. 

Berkat kualifikasi kinerja tersebut, tiga perusahaan saat ini telah teken kerjasama dengan membuka kelas di SMKN Jateng. Pilihan mereka sama, membuka kelas industri. Perusahaan itu adalah PT Cogindo Daya Bersama (Indonesia Power) PT. Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) yang kelasnya diisi 30 siswa dan PLN dengan 24 siswa.

"Saat ini siswa kelas industri tiga perusahaan itu naik ke kelas 11. Begitu mau lulus kelak, mereka langsung mengurus administrasi untuk kemudian langsung masuk kerja sesuai kelas perusahaan, kecuali PLN karena itu milik negara," kata Yudi Wibowo, Kepala Sekolah SMKN Jateng.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu