Follow Us :              

Kethoprak Eksekutif Jateng Bakal Pukau Penonton

  20 August 2019  |   15:00:00  |   dibaca : 687 
Kategori :
Bagikan :


Kethoprak Eksekutif Jateng Bakal Pukau Penonton

20 August 2019 | 15:00:00 | dibaca : 687
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

WONOGIRI - Pementasan kethoprak eksekutif pada perhelatan Pesta Rakyat Jateng 2019 di Kabupaten Wonogiri, bakal memukau penonton. Kethoprak dengan pemain para pejabat di Provinsi Jawa Tengah tersebut, siap menghibur sekaligus menyampaikan pesan moral kepada masyarakat. 

Kethoprak berjudul 'Laskar Bumi Nglaroh" tersebut menceritakan mengenai sejarah berdirinya Kabupaten Wonogiri. Selain sebagai ajang hiburan dan upaya melestarikan budaya daerah,  tetapi pagelaran kethoprak dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-69 Provinsi Jawa Tengah ini, juga sarat pesan moral untuk masyarakat.

Pagelaran kethoprak akan diramaikan oleh sejumlah pejabat dari berbagai instansi dan lembaga. Antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang akan memerankan Raden Mas Said, Sekretaris Daerah Sri Puryono KS tampil sebagai Pangeran Mangkubumi, Bupati Wonogiri Joko Sutopo sebagai G J Nicolas, lalu Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo sebagai Pakubuwono.

"Kita akan tampil optimal pada Sabtu (24/8/2019) pukul 19.00 di halaman Pendapa Kabupaten Wonogiri. Kita sudah siap menghibur masyarakat," ujar Sekda Sri Puryono di sela latihan kethoprak eksekutif di Gedung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri, Selasa (20/8/2019) malam.

Dalam sesi latihan tersebut, sekda bersama para pejabat lainnya, Asisten 2 Setda Jateng Peni Rahayu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jateng, Sudjarwanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng Agus Wariyanto, Bupati Wonogiri Joko Sutopo, dan sejumlah anggota TNI-Polril tampak serius menghafal dialog dan adegan-adegan yang akan mainkan di atas panggung. 

Penulis skenario kethoprak eksekutif Soni Wisnu Murti menjelaskan, pementasan kethoprak yang akan menampilkan para pejabat di Jateng ini menceritakan tentang kepahlawanan Pangeran Samber Nyawa yang akan diperankan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pangeran Samber Nyawa atau Raden Mas Said gigih berjuang mempertahankan bumi nusantara dari penjajah. 

"Kenapa saya beri judul Laskar Bumi Nglaroh, karena pertama-tama Raden Mas Said menyusun kekuatan di Dusun Nglaroh, Kecamatan Selogiri. Kebetulan perayaan Hari Jadi Jateng tahun ini dipusatkan di Wonogiri, maka saya angkat kisah sejarah yang sumbernya dari Wonogiri," bebernya.

Selain mengisahkan sejarah Wonogiri, lanjut dia, dalam pagelaran kethoprak eksekutif juga menyampaikan pesan tentang pentingnya persatuan dan kesatuan demi keutuhan NKRI. Dengan menyimak jalannya cerita kethoprak berbahasa Jawa Tengah itu, para pemain berharap nasionalisme penonton teehadap Tanah Air Indonesia semakin kuat.

Dalam kesempatan tersebut, seniman senior asal Jawa Tengah ini berharap, para pejabat di instansi atau lembaga apapun untuk terus 'nyengkuyung' kesenian-kesenian daerah agar lestari dan tidak punah tergerus modernisasi, salah satunya kesenian kethoprak. 

"Jika para pejabat kersa atau mau bermain kethoprak seperti ini, maka kesenian dan budaya tradisional yang ada akan berkembang dan lestari," pintanya.

 

Baca juga : Gubernur Ganjar dan Kepala Daerah se-Solo Raya akan Bermain Kethoprak dalam Pesta Rakyat Jateng 2019


Bagikan :

WONOGIRI - Pementasan kethoprak eksekutif pada perhelatan Pesta Rakyat Jateng 2019 di Kabupaten Wonogiri, bakal memukau penonton. Kethoprak dengan pemain para pejabat di Provinsi Jawa Tengah tersebut, siap menghibur sekaligus menyampaikan pesan moral kepada masyarakat. 

Kethoprak berjudul 'Laskar Bumi Nglaroh" tersebut menceritakan mengenai sejarah berdirinya Kabupaten Wonogiri. Selain sebagai ajang hiburan dan upaya melestarikan budaya daerah,  tetapi pagelaran kethoprak dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-69 Provinsi Jawa Tengah ini, juga sarat pesan moral untuk masyarakat.

Pagelaran kethoprak akan diramaikan oleh sejumlah pejabat dari berbagai instansi dan lembaga. Antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang akan memerankan Raden Mas Said, Sekretaris Daerah Sri Puryono KS tampil sebagai Pangeran Mangkubumi, Bupati Wonogiri Joko Sutopo sebagai G J Nicolas, lalu Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo sebagai Pakubuwono.

"Kita akan tampil optimal pada Sabtu (24/8/2019) pukul 19.00 di halaman Pendapa Kabupaten Wonogiri. Kita sudah siap menghibur masyarakat," ujar Sekda Sri Puryono di sela latihan kethoprak eksekutif di Gedung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri, Selasa (20/8/2019) malam.

Dalam sesi latihan tersebut, sekda bersama para pejabat lainnya, Asisten 2 Setda Jateng Peni Rahayu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jateng, Sudjarwanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng Agus Wariyanto, Bupati Wonogiri Joko Sutopo, dan sejumlah anggota TNI-Polril tampak serius menghafal dialog dan adegan-adegan yang akan mainkan di atas panggung. 

Penulis skenario kethoprak eksekutif Soni Wisnu Murti menjelaskan, pementasan kethoprak yang akan menampilkan para pejabat di Jateng ini menceritakan tentang kepahlawanan Pangeran Samber Nyawa yang akan diperankan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pangeran Samber Nyawa atau Raden Mas Said gigih berjuang mempertahankan bumi nusantara dari penjajah. 

"Kenapa saya beri judul Laskar Bumi Nglaroh, karena pertama-tama Raden Mas Said menyusun kekuatan di Dusun Nglaroh, Kecamatan Selogiri. Kebetulan perayaan Hari Jadi Jateng tahun ini dipusatkan di Wonogiri, maka saya angkat kisah sejarah yang sumbernya dari Wonogiri," bebernya.

Selain mengisahkan sejarah Wonogiri, lanjut dia, dalam pagelaran kethoprak eksekutif juga menyampaikan pesan tentang pentingnya persatuan dan kesatuan demi keutuhan NKRI. Dengan menyimak jalannya cerita kethoprak berbahasa Jawa Tengah itu, para pemain berharap nasionalisme penonton teehadap Tanah Air Indonesia semakin kuat.

Dalam kesempatan tersebut, seniman senior asal Jawa Tengah ini berharap, para pejabat di instansi atau lembaga apapun untuk terus 'nyengkuyung' kesenian-kesenian daerah agar lestari dan tidak punah tergerus modernisasi, salah satunya kesenian kethoprak. 

"Jika para pejabat kersa atau mau bermain kethoprak seperti ini, maka kesenian dan budaya tradisional yang ada akan berkembang dan lestari," pintanya.

 

Baca juga : Gubernur Ganjar dan Kepala Daerah se-Solo Raya akan Bermain Kethoprak dalam Pesta Rakyat Jateng 2019


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu