Follow Us :              

Ganjar : Sekarang, Sandal Hilang Juga Lapor ke Saya

  10 September 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 539 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar : Sekarang, Sandal Hilang Juga Lapor ke Saya

10 September 2019 | 13:00:00 | dibaca : 539
Kategori :
Bagikan :

Foto : Istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Istimewa (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menceritakan suka dukanya saat mengambil keputusan menggunakan media sosial sebagai media untuk melayani masyarakat. Selain banyak membantu masyarakat karena berhasil menyelesaikan masalah dengan cepat, tidak sedikit pula masyarakat yang memanfaatkan kanal pengaduan itu untuk hal yang remeh temeh dan tidak penting.

Hal itu disampaikan Ganjar saat menjadi pembicara seminar Lapor Goes to Campus di Auditorium Prof Sudharto Undip Semarang, Selasa (10/9/2019). Di hadapan ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, Ganjar menceritakan suka dukanya menjadi gubernur yang aktif di media sosial.

"Tidak hanya persoalan penting saja yang dilaporkan, sekarang ada sandal hilang saja lapor ke saya. Belum lagi ngurusi para Sobat Ambyar itu, wah isinya curhat semuanya. Ditinggal pacar lapor ke saya, pacare ilang lapor ke saya. Wong pacare ilang kok lapor ke saya, ya lapor ke polisi sana," kata Ganjar disambut tawa mahasiswa.

Meski ada banyak suka duka, Ganjar menerangkan bahwa penggunaan medsos sebagai kanal pengaduan pada masyarakat sangat efektiv. Sebab selama ini, masyarakat masih kebingungan untuk melaporkan hal yang terjadi di sekelilingnya.

"Padahal pemerintah itu sama seperti perusahaan, tujuannya membuat pelanggannya puas. Pelanggan dari pemerintahan ya rakyat, kalau rakyatnya mau melapor saja susah, mau dilayani bagaimana," tegasnya.

Pemanfaatan teknologi infornasi menjadi jawaban atas kondisi tersebut. Dirinya mencontohkan, saat ada laporan seorang anak bernama Raka di Salatiga yang tidak bisa sekolah karena tidak ada biaya, melalui medsos ia dapat menyelesaikan masalah itu dengan cepat.

"Kisah Raka itu viral di medsos, ada yang mention ke saya. Langsung saya tanggapi, saya teruskan ke dinas terkait dan langsung ditangani. Ada pula kisah nenek-nenek pengidap kanker yang tidak bisa berobat, langsung saya tindaklanjuti, saya minta dinas untuk bergerak dan tertangani. Sekarang itu semua dinas saya punya medsos, jadi cepat," terangnya.

Penggunaan teknologi informasi dalam peningkatan pelayanan publik lanjut Ganjar sebenarnya tidak hanya melalui medsos. Sejumlah kanal aduan dibuka oleh dirinya selama memimpin Jawa Tengah.

"Semuanya masuk dalam program LaporGub, bisa melalui website, sms, telpon, twitter, instagram, Facebook, Fanspage dan lainnya. Dan ternyata, antusiasme masyarakat melaporkan melalui kanal-kanal pengaduan ini sangat tinggi," terangnya.

Sejak diluncurkan pada 2017 lalu, program LaporGub sudah menerima 27.101 laporan pengaduan dari masyarakat. Dan pada periode Januari-September 2019 ini, sudah ada 9.408 aduan dari masyarakat yang masuk melalui berbagai kanal tersebut.

"Hampir semua laporan tertangani dengan cepat, mudah, murah dan tuntas. Bahkan saya sering mengancam, kalau laporan masyarakat tidak ditangani dengan baik, siap-siap saja digeser," pungkasnya sambil tertawa.

 

Baca juga : Luncurkan Aplikasi Jalan Cantik, DPU Pastikan Jateng Tanpa Lubang


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menceritakan suka dukanya saat mengambil keputusan menggunakan media sosial sebagai media untuk melayani masyarakat. Selain banyak membantu masyarakat karena berhasil menyelesaikan masalah dengan cepat, tidak sedikit pula masyarakat yang memanfaatkan kanal pengaduan itu untuk hal yang remeh temeh dan tidak penting.

Hal itu disampaikan Ganjar saat menjadi pembicara seminar Lapor Goes to Campus di Auditorium Prof Sudharto Undip Semarang, Selasa (10/9/2019). Di hadapan ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, Ganjar menceritakan suka dukanya menjadi gubernur yang aktif di media sosial.

"Tidak hanya persoalan penting saja yang dilaporkan, sekarang ada sandal hilang saja lapor ke saya. Belum lagi ngurusi para Sobat Ambyar itu, wah isinya curhat semuanya. Ditinggal pacar lapor ke saya, pacare ilang lapor ke saya. Wong pacare ilang kok lapor ke saya, ya lapor ke polisi sana," kata Ganjar disambut tawa mahasiswa.

Meski ada banyak suka duka, Ganjar menerangkan bahwa penggunaan medsos sebagai kanal pengaduan pada masyarakat sangat efektiv. Sebab selama ini, masyarakat masih kebingungan untuk melaporkan hal yang terjadi di sekelilingnya.

"Padahal pemerintah itu sama seperti perusahaan, tujuannya membuat pelanggannya puas. Pelanggan dari pemerintahan ya rakyat, kalau rakyatnya mau melapor saja susah, mau dilayani bagaimana," tegasnya.

Pemanfaatan teknologi infornasi menjadi jawaban atas kondisi tersebut. Dirinya mencontohkan, saat ada laporan seorang anak bernama Raka di Salatiga yang tidak bisa sekolah karena tidak ada biaya, melalui medsos ia dapat menyelesaikan masalah itu dengan cepat.

"Kisah Raka itu viral di medsos, ada yang mention ke saya. Langsung saya tanggapi, saya teruskan ke dinas terkait dan langsung ditangani. Ada pula kisah nenek-nenek pengidap kanker yang tidak bisa berobat, langsung saya tindaklanjuti, saya minta dinas untuk bergerak dan tertangani. Sekarang itu semua dinas saya punya medsos, jadi cepat," terangnya.

Penggunaan teknologi informasi dalam peningkatan pelayanan publik lanjut Ganjar sebenarnya tidak hanya melalui medsos. Sejumlah kanal aduan dibuka oleh dirinya selama memimpin Jawa Tengah.

"Semuanya masuk dalam program LaporGub, bisa melalui website, sms, telpon, twitter, instagram, Facebook, Fanspage dan lainnya. Dan ternyata, antusiasme masyarakat melaporkan melalui kanal-kanal pengaduan ini sangat tinggi," terangnya.

Sejak diluncurkan pada 2017 lalu, program LaporGub sudah menerima 27.101 laporan pengaduan dari masyarakat. Dan pada periode Januari-September 2019 ini, sudah ada 9.408 aduan dari masyarakat yang masuk melalui berbagai kanal tersebut.

"Hampir semua laporan tertangani dengan cepat, mudah, murah dan tuntas. Bahkan saya sering mengancam, kalau laporan masyarakat tidak ditangani dengan baik, siap-siap saja digeser," pungkasnya sambil tertawa.

 

Baca juga : Luncurkan Aplikasi Jalan Cantik, DPU Pastikan Jateng Tanpa Lubang


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu