Follow Us :              

Kunker ke Jateng, DWP Sumsel Kenakan Kain Batik Jupri dan Gandik

  23 October 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 1161 
Kategori :
Bagikan :


Kunker ke Jateng, DWP Sumsel Kenakan Kain Batik Jupri dan Gandik

23 October 2019 | 09:00:00 | dibaca : 1161
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG – Organisasi Dharma Wanita Persatuan (DWP) Jawa Tengah, Rabu (23/10/2019) siang menerima kunjungan pengurus DWP Sumatera Selatan di Gedung Dharma Wanita. Rombongan yang datang tidak memakai seragam resmi organisasi, tetapi mengenakan pakaian batik khas budaya mereka, yakni batik jupri.

Selain berseragam batik jupri, rombongan yang dipimpin Ketua DWP Sumatera Selatan Renny Devi A Nasrun juga mengenakan gandik.  Bentuk gandik seperti ikat kepala yang terbuat dari kain bludru, dimana bagian atasnya dihiasi dengan ornamen melati keemasan.

Renny mengatakan, rombongannya sengaja mengenakan batik jupri dan gandik untuk memperkenalkan budaya warga Sumatera Selatan . Di samping itu untuk mengingatkan jati diri mereka sendiri sebagai warga Sumatera Selatan dan sekaligus menghargai kebudayaan daerah. 

“Ini merupakan arahan Gubernur Sumatera Selatan. Kami harus selalu ingat di setiap kegiatan resmi maupun non formal, kami wajib memakai gandik agar kami selalu mengingat kami warga Sumatera Selatan,” bebernya.

Renny pun menceritakan, pada zaman dulu, gandik hanya dikenakan anak perempuan yang masih gadis. Namun, dengan perkembangannya saat ini, gandik bisa dikenakan semua perempuan Sumatera Selatan. Gandik juga merupakan aksesoris yang dikenakan penari saat menarikan Tari Gending Sriwijaya. 

Ketua DWP Jawa Tengah Rini Sri Puryono menyambut hangat kedatangan rombongan. Seolah tak ingin menyia-nyiakan kunjungan mereka, Rini pun mempromosikan potensi Jawa Tengah. Dia memamerkan sentra batik di Kota Semarang, yakni Kampung Batik Gedong. Rombongan juga diminta mampir ke pusat oleh-oleh di Jalan Pandanaran Semarang. Aneka kuliner khas Jawa Tengah dapat ditemui di sana, seperti bandeng presto dan wingko babat. 

“Di sini ada banyak bangunan cagar budaya yang menjadi daya tarik wisata. Seperti kawasan Kota Lama dan Lawang Sewu. Mangga berkunjung ke sana,” tuturnya.

Selain memamerkan beberapa potensi Jawa Tengah, Rini juga menyampaikan program kerja DWP Jateng yang selama ini berjalan. Antara lain rapat kerja bulanan yang membahas persoalan yang menjadi isu masyarakat terkini, menyelenggarakan pelatihan cooking class dengan bahan-bahan lokal, dan memberikan pelatihan ketrampilan bagi mantan PSK yang ditampung di panti sosial milik Pemprov Jateng di Surakarta.


Bagikan :

SEMARANG – Organisasi Dharma Wanita Persatuan (DWP) Jawa Tengah, Rabu (23/10/2019) siang menerima kunjungan pengurus DWP Sumatera Selatan di Gedung Dharma Wanita. Rombongan yang datang tidak memakai seragam resmi organisasi, tetapi mengenakan pakaian batik khas budaya mereka, yakni batik jupri.

Selain berseragam batik jupri, rombongan yang dipimpin Ketua DWP Sumatera Selatan Renny Devi A Nasrun juga mengenakan gandik.  Bentuk gandik seperti ikat kepala yang terbuat dari kain bludru, dimana bagian atasnya dihiasi dengan ornamen melati keemasan.

Renny mengatakan, rombongannya sengaja mengenakan batik jupri dan gandik untuk memperkenalkan budaya warga Sumatera Selatan . Di samping itu untuk mengingatkan jati diri mereka sendiri sebagai warga Sumatera Selatan dan sekaligus menghargai kebudayaan daerah. 

“Ini merupakan arahan Gubernur Sumatera Selatan. Kami harus selalu ingat di setiap kegiatan resmi maupun non formal, kami wajib memakai gandik agar kami selalu mengingat kami warga Sumatera Selatan,” bebernya.

Renny pun menceritakan, pada zaman dulu, gandik hanya dikenakan anak perempuan yang masih gadis. Namun, dengan perkembangannya saat ini, gandik bisa dikenakan semua perempuan Sumatera Selatan. Gandik juga merupakan aksesoris yang dikenakan penari saat menarikan Tari Gending Sriwijaya. 

Ketua DWP Jawa Tengah Rini Sri Puryono menyambut hangat kedatangan rombongan. Seolah tak ingin menyia-nyiakan kunjungan mereka, Rini pun mempromosikan potensi Jawa Tengah. Dia memamerkan sentra batik di Kota Semarang, yakni Kampung Batik Gedong. Rombongan juga diminta mampir ke pusat oleh-oleh di Jalan Pandanaran Semarang. Aneka kuliner khas Jawa Tengah dapat ditemui di sana, seperti bandeng presto dan wingko babat. 

“Di sini ada banyak bangunan cagar budaya yang menjadi daya tarik wisata. Seperti kawasan Kota Lama dan Lawang Sewu. Mangga berkunjung ke sana,” tuturnya.

Selain memamerkan beberapa potensi Jawa Tengah, Rini juga menyampaikan program kerja DWP Jateng yang selama ini berjalan. Antara lain rapat kerja bulanan yang membahas persoalan yang menjadi isu masyarakat terkini, menyelenggarakan pelatihan cooking class dengan bahan-bahan lokal, dan memberikan pelatihan ketrampilan bagi mantan PSK yang ditampung di panti sosial milik Pemprov Jateng di Surakarta.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu