Follow Us :              

Ganjar Relakan Jateng Jadi Kelinci Percobaan Inovasi Teknologi

  24 October 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 495 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Relakan Jateng Jadi Kelinci Percobaan Inovasi Teknologi

24 October 2019 | 13:00:00 | dibaca : 495
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempersilakan para ahli IT dan Komputer di Tanah Air menjadikan Jawa Tengah sebagai Laboratorium Hidup atau bahkan kelinci percobaan untuk mengerjakan berbagai inovasi. Berbagai sektor ditawarkan Ganjar untuk digarap, dari sektor pertanian, Usaha Kecil dan Mikro, Pendidikan hingga kependudukan.

Sektor pertanian, misalnya. Ganjar menyebut saat ini Pemprov Jateng masih terus melakukan validasi Kartu Tani. Bukan hanya persoalan suplai pupuk subsidi, Kartu Tani tersebut menyimpan data petani dari menanam apa, kapan, di mana dan berapa. 

"Kartu Tani itu sudah di nasionalkan, tapi masih rumit. Nah silakan itu dipermudah. Harapan saya, penduduk Indonesia tahun 2045 itu sekitar 360 juta, itu butuh makan berapa. Kita hitung,  lahan juta cukup tidak. Pangannya, 1 hektare itu kalau cuma 5,6 ton kurang. Bagaimana caranya bisa 7 ton. Kita butuh cadangan yang disiapkan. Nah teknologi informasi kan bisa, algoritma kan bisa itu," kata Ganjar, Kamis (24/10/2019).

Ganjar mengatakan dirinya tidak mampu mengerjakan itu karena memang bukan ahli IT. Maka dia mengutarakan hal tersebut kepada ahli IT dan Komputer se Tanah Air yang hari ini sampai Jumat (25/10/2019) ngumpul di Semarang. Mereka tengah melakukan Rakornas Aptikom (Asosiasi Pendidikan Tinggi Informasi dan Komputer). 

"Selain Kartu Tani juga soal pendidikan. Ketika Pak Jokowi mengatakan SDM unggul Indonesia maju, itu seperti apa? Mari kita petakan. Berapa anak kita yang saat ini harus sekolah tapi tidak sekolah," kata Ganjar. 

 Kalau negara harus terlibat, lanjut Ganjar, basis data inilah yang mesti digunakan. Sehingga clusternya jelas antara yang .Esti mendapat bantuan atau subsidi maupun anak-anak yang mesti terus didukung untuk menyelesaikan jenjang pendidikan tertinggi. 

"Ini yang butuh bantuan, butuh subsidi ini tidak, ini yang berprestasi yang hebat dan mesti sampai S3. Teknologi Informasi saya kira cukup gampang mencatat dan melacak. Kalau itu bisa, harus kita dorong," katanya. 

Juga soal UKM, kependudukan bahkan mainan anak-anak. Ganjar berharap para ahli IT dan Komputer itu akan menghasilkan satu pemikiran sehingga bisa membuat kamar-kamar sendiri yang bisa menyelesaikan sub sektor. 

"Bantu dong saya mendata, menyiapkan menganalisis. Sehingga seluruh kebijakan publik berdasarkan pada data yang bener," katanya. 

Bukan tanpa alasan Ganjar menarik dan mempersilakan para ahli tersebut untuk terjun di Jawa Tengah. Karena saat ini Jateng telah memiliki Perda Smart Province. Sehingga keseriusan menggarap sektor IT dan komouter adalah sebuah keniscayaan. 

"Saya mempersilakan Jawa Tengah dijadikan sebagai apapun lah itu namanya. Ladang percobaan boleh, lab hidup boleh kelinci percobaan juga boleh. Kalau siap, nanti ketemu saya," katanya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempersilakan para ahli IT dan Komputer di Tanah Air menjadikan Jawa Tengah sebagai Laboratorium Hidup atau bahkan kelinci percobaan untuk mengerjakan berbagai inovasi. Berbagai sektor ditawarkan Ganjar untuk digarap, dari sektor pertanian, Usaha Kecil dan Mikro, Pendidikan hingga kependudukan.

Sektor pertanian, misalnya. Ganjar menyebut saat ini Pemprov Jateng masih terus melakukan validasi Kartu Tani. Bukan hanya persoalan suplai pupuk subsidi, Kartu Tani tersebut menyimpan data petani dari menanam apa, kapan, di mana dan berapa. 

"Kartu Tani itu sudah di nasionalkan, tapi masih rumit. Nah silakan itu dipermudah. Harapan saya, penduduk Indonesia tahun 2045 itu sekitar 360 juta, itu butuh makan berapa. Kita hitung,  lahan juta cukup tidak. Pangannya, 1 hektare itu kalau cuma 5,6 ton kurang. Bagaimana caranya bisa 7 ton. Kita butuh cadangan yang disiapkan. Nah teknologi informasi kan bisa, algoritma kan bisa itu," kata Ganjar, Kamis (24/10/2019).

Ganjar mengatakan dirinya tidak mampu mengerjakan itu karena memang bukan ahli IT. Maka dia mengutarakan hal tersebut kepada ahli IT dan Komputer se Tanah Air yang hari ini sampai Jumat (25/10/2019) ngumpul di Semarang. Mereka tengah melakukan Rakornas Aptikom (Asosiasi Pendidikan Tinggi Informasi dan Komputer). 

"Selain Kartu Tani juga soal pendidikan. Ketika Pak Jokowi mengatakan SDM unggul Indonesia maju, itu seperti apa? Mari kita petakan. Berapa anak kita yang saat ini harus sekolah tapi tidak sekolah," kata Ganjar. 

 Kalau negara harus terlibat, lanjut Ganjar, basis data inilah yang mesti digunakan. Sehingga clusternya jelas antara yang .Esti mendapat bantuan atau subsidi maupun anak-anak yang mesti terus didukung untuk menyelesaikan jenjang pendidikan tertinggi. 

"Ini yang butuh bantuan, butuh subsidi ini tidak, ini yang berprestasi yang hebat dan mesti sampai S3. Teknologi Informasi saya kira cukup gampang mencatat dan melacak. Kalau itu bisa, harus kita dorong," katanya. 

Juga soal UKM, kependudukan bahkan mainan anak-anak. Ganjar berharap para ahli IT dan Komputer itu akan menghasilkan satu pemikiran sehingga bisa membuat kamar-kamar sendiri yang bisa menyelesaikan sub sektor. 

"Bantu dong saya mendata, menyiapkan menganalisis. Sehingga seluruh kebijakan publik berdasarkan pada data yang bener," katanya. 

Bukan tanpa alasan Ganjar menarik dan mempersilakan para ahli tersebut untuk terjun di Jawa Tengah. Karena saat ini Jateng telah memiliki Perda Smart Province. Sehingga keseriusan menggarap sektor IT dan komouter adalah sebuah keniscayaan. 

"Saya mempersilakan Jawa Tengah dijadikan sebagai apapun lah itu namanya. Ladang percobaan boleh, lab hidup boleh kelinci percobaan juga boleh. Kalau siap, nanti ketemu saya," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu