Follow Us :              

Jateng Siap Bersaing Dengan Vietnam Untuk Urusan Investasi

  25 October 2019  |   15:00:00  |   dibaca : 349 
Kategori :
Bagikan :


Jateng Siap Bersaing Dengan Vietnam Untuk Urusan Investasi

25 October 2019 | 15:00:00 | dibaca : 349
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SALATIGA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan siap bersaing dengan Vietnam dalam urusan peningkatan investasi. Meski tak dapat bersaing dalam urusan penyediaan lahan, namun Jawa Tengah siap bersaing di beberapa sektor lain.

Hal itu disampaikan Ganjar saat menjadi keynote speech Seminar Regional dengan tema Kebijakan dan Perkembangan Investasi di Jawa Tengah di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jumat (25/10).

"Beberapa waktu lalu pak presiden marah, karena banyak perusahaan besar China yang masuk ke Vietnam. Beliau marah karena mempertanyakan, kenapa tidak ada yang investasi ke Indonesia," kata Ganjar.

Ternyata lanjut dia, hal yang menarik minat perusahaan besar investasi di Vietnam karena mendapatkan lahan secara gratis. Hal itu yang tidak bisa diberikan pemerintah Indonesia kepada calon investor. 

"Kemudian saya didatangi sejumlah duta besar dari negara-negara tetangga dan dari duta besar kita yang ada di negara-negara tetangga. Mereka mengatakan, yang bisa bersaing dengan Vietnam hanya Jawa Tengah," terangnya.

Menurut para duta besar dan pakar ekonomi itu lanjut Ganjar, Jawa Tengah sangat nyaman untuk investasi. Selain iklim yang kondusif, banyak potensi yang ada di Jawa Tengah dan tidak dimiliki daerah lain.

"Keunggulan Jateng karena masyarakatnya asyik, loyal dan memiliki skill yang mumpuni," terangnya.

Hal itu tidak terlepas dari upaya peningkatan sumber daya manusia di Jawa Tengah yang memang terus digenjot. Saat ini, Jateng lanjut Ganjar memiliki 247 universitas, 1,189 SMK dan sejumlah balai latihan kerja.

"Lulusan dari perguruan tinggi, SMK dan balai latihan kerja kita sudah siap untuk mengisi ruang-ruang industri itu. Melihat beberapa potensi ini, saya optimis bisa bersaing dengan Vietnam," tegasnya.

Ganjar menerangkan, saat ini Jawa Tengah memang sedang berupaya mendatangkan investor-investor besar. Selain untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan ekonomi, adanya investasi dengan skala besar juga diyakini dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

"Kami sedang berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jateng ini sebesar 7 persen. Salah satinya adalah dari jalur investasi," pungkasnya.


Bagikan :

SALATIGA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan siap bersaing dengan Vietnam dalam urusan peningkatan investasi. Meski tak dapat bersaing dalam urusan penyediaan lahan, namun Jawa Tengah siap bersaing di beberapa sektor lain.

Hal itu disampaikan Ganjar saat menjadi keynote speech Seminar Regional dengan tema Kebijakan dan Perkembangan Investasi di Jawa Tengah di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jumat (25/10).

"Beberapa waktu lalu pak presiden marah, karena banyak perusahaan besar China yang masuk ke Vietnam. Beliau marah karena mempertanyakan, kenapa tidak ada yang investasi ke Indonesia," kata Ganjar.

Ternyata lanjut dia, hal yang menarik minat perusahaan besar investasi di Vietnam karena mendapatkan lahan secara gratis. Hal itu yang tidak bisa diberikan pemerintah Indonesia kepada calon investor. 

"Kemudian saya didatangi sejumlah duta besar dari negara-negara tetangga dan dari duta besar kita yang ada di negara-negara tetangga. Mereka mengatakan, yang bisa bersaing dengan Vietnam hanya Jawa Tengah," terangnya.

Menurut para duta besar dan pakar ekonomi itu lanjut Ganjar, Jawa Tengah sangat nyaman untuk investasi. Selain iklim yang kondusif, banyak potensi yang ada di Jawa Tengah dan tidak dimiliki daerah lain.

"Keunggulan Jateng karena masyarakatnya asyik, loyal dan memiliki skill yang mumpuni," terangnya.

Hal itu tidak terlepas dari upaya peningkatan sumber daya manusia di Jawa Tengah yang memang terus digenjot. Saat ini, Jateng lanjut Ganjar memiliki 247 universitas, 1,189 SMK dan sejumlah balai latihan kerja.

"Lulusan dari perguruan tinggi, SMK dan balai latihan kerja kita sudah siap untuk mengisi ruang-ruang industri itu. Melihat beberapa potensi ini, saya optimis bisa bersaing dengan Vietnam," tegasnya.

Ganjar menerangkan, saat ini Jawa Tengah memang sedang berupaya mendatangkan investor-investor besar. Selain untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan ekonomi, adanya investasi dengan skala besar juga diyakini dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

"Kami sedang berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jateng ini sebesar 7 persen. Salah satinya adalah dari jalur investasi," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu