Follow Us :              

Pelantikan Presiden Lancar, Ganjar Nyoto Bareng 18 Ribu Warga

  27 October 2019  |   07:00:00  |   dibaca : 359 
Kategori :
Bagikan :


Pelantikan Presiden Lancar, Ganjar Nyoto Bareng 18 Ribu Warga

27 October 2019 | 07:00:00 | dibaca : 359
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memiliki cara unik untuk merayakan kesuksesan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019. Menggandeng Persatuan Pengusaha Jasaboga Indonesia (PPJI), Ganjar menggelar syukuran dengan cara nyoto bareng di Jl Menteri Supeno Kota Semarang, Minggu (27/10/2019).

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 18 ribu porsi soto disediakan dalam acara syukuran itu. Aneka soto khas dari Jawa Tengah seperti Soto Semarangan, Soto Kudus, Soto Grombyang Pemalang dan soto lain menjadi rebutan ribuan masyarakat. Dan di akhir acara, semua soto yang disediakan panitia ludes tak tersisa.

"Awalnya PPJI menemui saya dan mengatakan akan menggelar acara ini pada September lalu. Kemudian saya minta diundur saja, setelah pelantikan Presiden, sebagai salah satu wujud syukur atas dilantiknya pak Jokowi dan Kyai Ma'ruf," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden beberapa waktu lalu, banyak masyarakat Jateng yang ingin mengayubagyo ke Jakarta. Daripada mengeluarkan ongkos banyak, Ganjar mengusulkan untuk menggelar acara syukuran di Semarang.

"Daripada ke Jakarta, kejauhan. Duitnya habis banyak. Mending duitnya dikumpulkan dan buat nyoto bareng-bareng," tambahnya.

Tak hanya sebagai wujud kebahagiaan warga Jateng atas pelantikan Presiden, Ganjar juga mengajak masyarakat untuk memaknai acara nyoto bareng ini sebagai wujud kerukunan. Ia meminta warga untuk biasa tolong menolong antar sesama.

"Setelah ini mari kita biasakan tolong menolong. Kalau masak banyak, tetangganya dikasih. Sambil dilihat apakah tetangganya sehat atau tidak. Ini gaya Jawa Tengah yang harus dilestarikan,. Warga Jateng itu nyedulur (mudah diajak bersaudara) lan migunani marang bangsa lan negoro (dan bermanfaat bagi bangsa dan negara)" harapnya.

Sementara itu, Ketua PPJI Jateng, Liliek Agus Gunarto mengatakan, nyoto bareng PPJI sengaja digelar pasca pelantikan untuk wujud syukur atas terselenggaranya proses demokrasi yang sukses.

"Semoga Indonesia semakin maju, warganya guyub, rukun dan bahagia," ucapnya.

Kegiatan nyoto bareng sebanyak 18.000 soto itu juga berhasil memecahkan rekor baru. Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) memberikan sertifikat kepada panitia karena menggelar kegiatan nyoto bareng dengan soto terbanyak.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memiliki cara unik untuk merayakan kesuksesan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019. Menggandeng Persatuan Pengusaha Jasaboga Indonesia (PPJI), Ganjar menggelar syukuran dengan cara nyoto bareng di Jl Menteri Supeno Kota Semarang, Minggu (27/10/2019).

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 18 ribu porsi soto disediakan dalam acara syukuran itu. Aneka soto khas dari Jawa Tengah seperti Soto Semarangan, Soto Kudus, Soto Grombyang Pemalang dan soto lain menjadi rebutan ribuan masyarakat. Dan di akhir acara, semua soto yang disediakan panitia ludes tak tersisa.

"Awalnya PPJI menemui saya dan mengatakan akan menggelar acara ini pada September lalu. Kemudian saya minta diundur saja, setelah pelantikan Presiden, sebagai salah satu wujud syukur atas dilantiknya pak Jokowi dan Kyai Ma'ruf," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden beberapa waktu lalu, banyak masyarakat Jateng yang ingin mengayubagyo ke Jakarta. Daripada mengeluarkan ongkos banyak, Ganjar mengusulkan untuk menggelar acara syukuran di Semarang.

"Daripada ke Jakarta, kejauhan. Duitnya habis banyak. Mending duitnya dikumpulkan dan buat nyoto bareng-bareng," tambahnya.

Tak hanya sebagai wujud kebahagiaan warga Jateng atas pelantikan Presiden, Ganjar juga mengajak masyarakat untuk memaknai acara nyoto bareng ini sebagai wujud kerukunan. Ia meminta warga untuk biasa tolong menolong antar sesama.

"Setelah ini mari kita biasakan tolong menolong. Kalau masak banyak, tetangganya dikasih. Sambil dilihat apakah tetangganya sehat atau tidak. Ini gaya Jawa Tengah yang harus dilestarikan,. Warga Jateng itu nyedulur (mudah diajak bersaudara) lan migunani marang bangsa lan negoro (dan bermanfaat bagi bangsa dan negara)" harapnya.

Sementara itu, Ketua PPJI Jateng, Liliek Agus Gunarto mengatakan, nyoto bareng PPJI sengaja digelar pasca pelantikan untuk wujud syukur atas terselenggaranya proses demokrasi yang sukses.

"Semoga Indonesia semakin maju, warganya guyub, rukun dan bahagia," ucapnya.

Kegiatan nyoto bareng sebanyak 18.000 soto itu juga berhasil memecahkan rekor baru. Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) memberikan sertifikat kepada panitia karena menggelar kegiatan nyoto bareng dengan soto terbanyak.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu