Follow Us :              

Satu Digit Lagi Grobogan Keluar dari Zona Merah

  29 October 2019  |   08:00:00  |   dibaca : 818 
Kategori :
Bagikan :


Satu Digit Lagi Grobogan Keluar dari Zona Merah

29 October 2019 | 08:00:00 | dibaca : 818
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

GROBOGAN - Angka kemiskinan di Kabupaten Grobogan dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Satu digit lagi Kabupaten Grobogan akan lepas dari zona merah kemiskinan di wilayah Jawa Tengah. Hal itu yang terus didorong oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk ditingkatkan. Tidak hanya masuk zona kuning tetapi sebisa mungkin mencapai zona hijau atau seluruh masyarakatnya sejahtera.

Persentase kemiskinan Kabupaten Grobogan pada 2016 berada pada angka 13,18 persen. Selama tiga tahun terakhir terus menurun hingga mencapai pada angka 11,68 persen pada 2019. Meski demikian penurunan itu belum sesuai target sehingga membutuhkan kerja keras untuk mencapai target. 

"Seperti yang disampaikan oleh Bupati Grobogan, dari tahun ke tahun angka kemsikinan di Kabupaten Grobogan terus menurun. Satu digit lagi sudah keluar dari zona merah. Kalau bisa tidak berhenti di zona kuning tetapi terus diupayakan sampai zona hijau dengan artian seluruh masyarakat Grobogan sejahtera," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dalam rakor tim koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah di Pendapa Bupati Grobogan, Selasa (29/10/2019).

Wagub juga menyampaikan terkait angka pengangguran. Usia sekolah yang mengalami putus sekolah di Kabupaten Grobogan terhitung masih tinggi. Setelah dicermati ternyata permasalahannya sepele yaitu mereka ingin bekerja.

"Miskin lagi permasalahannya. Terus diiming-imingi kejar paket. Mainset ini harus diluruskan dan ini menjadi isu strategis di Kabupaten Grobogan bahkan di daerah lain juga. Padahal kalau usia dini itu bekerja, mereka tidak dapat jaminan apa-apa dari asuransi," ungkapnya.

Selama tiga tahun terakhir ini Bupati Grobogan Sri Sumarni telah fokus dalam pembangunan infrastruktur. Seperti masalah jalan dan jembatan untuk membuka akses perekonomian untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Akhir 2019 ini ditargetkan akan mencapai lebih dari 74 persen jalan sudah baik dengan kontruksi beton. Kemudian juga ada revitalisasi pasar serta rumah sakit dan gedung sekolah.

"Bupati tadi menyampaikan kalau infrastruktur yang sudah digenjot sampai angka 74 persen, maka saat inilah dana desa kita sisihkan untuk SDM berupa kesehatan dan pendidikan. Kalau dua ini sudah dilakukan, saya berharap angka kemiskinan di Grobogan semakin bisa kita turunkan sehingga satu digit itu bisa dilewati," jelas Taj Yasin.

Taj Yasin juga menegaskan bagaimana pentingnya basis data dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Validasi data akan memberikan pengaruh karena penyaluran bantuan bisa tepat sasaran.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Grobogan Moh Sumarsono mengatakan untuk mengejar target penurunan angka kemiskinan telah dicanangkan program Gebertaskin atau Gerakan Bersama Pengentasan Kemiskinan gotong royong sinergi semua pihak. 

"Kegiatannya meliputi sinergitas dari dokumen perencanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi sinkronisasi program penanggulangan kemiskinan dari pusat, provinsi, dan kabupaten, hingga sampai ke desa serta penguatan database kemiskinan. Sinergi ini diperlukan, juga dengan pihak swasta untuk memberikan pelatihan kewirausahaan dan pemberdayaan masyarakat," katanya.


Bagikan :

GROBOGAN - Angka kemiskinan di Kabupaten Grobogan dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Satu digit lagi Kabupaten Grobogan akan lepas dari zona merah kemiskinan di wilayah Jawa Tengah. Hal itu yang terus didorong oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk ditingkatkan. Tidak hanya masuk zona kuning tetapi sebisa mungkin mencapai zona hijau atau seluruh masyarakatnya sejahtera.

Persentase kemiskinan Kabupaten Grobogan pada 2016 berada pada angka 13,18 persen. Selama tiga tahun terakhir terus menurun hingga mencapai pada angka 11,68 persen pada 2019. Meski demikian penurunan itu belum sesuai target sehingga membutuhkan kerja keras untuk mencapai target. 

"Seperti yang disampaikan oleh Bupati Grobogan, dari tahun ke tahun angka kemsikinan di Kabupaten Grobogan terus menurun. Satu digit lagi sudah keluar dari zona merah. Kalau bisa tidak berhenti di zona kuning tetapi terus diupayakan sampai zona hijau dengan artian seluruh masyarakat Grobogan sejahtera," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dalam rakor tim koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah di Pendapa Bupati Grobogan, Selasa (29/10/2019).

Wagub juga menyampaikan terkait angka pengangguran. Usia sekolah yang mengalami putus sekolah di Kabupaten Grobogan terhitung masih tinggi. Setelah dicermati ternyata permasalahannya sepele yaitu mereka ingin bekerja.

"Miskin lagi permasalahannya. Terus diiming-imingi kejar paket. Mainset ini harus diluruskan dan ini menjadi isu strategis di Kabupaten Grobogan bahkan di daerah lain juga. Padahal kalau usia dini itu bekerja, mereka tidak dapat jaminan apa-apa dari asuransi," ungkapnya.

Selama tiga tahun terakhir ini Bupati Grobogan Sri Sumarni telah fokus dalam pembangunan infrastruktur. Seperti masalah jalan dan jembatan untuk membuka akses perekonomian untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Akhir 2019 ini ditargetkan akan mencapai lebih dari 74 persen jalan sudah baik dengan kontruksi beton. Kemudian juga ada revitalisasi pasar serta rumah sakit dan gedung sekolah.

"Bupati tadi menyampaikan kalau infrastruktur yang sudah digenjot sampai angka 74 persen, maka saat inilah dana desa kita sisihkan untuk SDM berupa kesehatan dan pendidikan. Kalau dua ini sudah dilakukan, saya berharap angka kemiskinan di Grobogan semakin bisa kita turunkan sehingga satu digit itu bisa dilewati," jelas Taj Yasin.

Taj Yasin juga menegaskan bagaimana pentingnya basis data dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Validasi data akan memberikan pengaruh karena penyaluran bantuan bisa tepat sasaran.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Grobogan Moh Sumarsono mengatakan untuk mengejar target penurunan angka kemiskinan telah dicanangkan program Gebertaskin atau Gerakan Bersama Pengentasan Kemiskinan gotong royong sinergi semua pihak. 

"Kegiatannya meliputi sinergitas dari dokumen perencanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi sinkronisasi program penanggulangan kemiskinan dari pusat, provinsi, dan kabupaten, hingga sampai ke desa serta penguatan database kemiskinan. Sinergi ini diperlukan, juga dengan pihak swasta untuk memberikan pelatihan kewirausahaan dan pemberdayaan masyarakat," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu