Follow Us :              

Gelar CJIBF, Ganjar Tarik Investasi Rp49,9 Triliun ke Jateng

  05 November 2019  |   09:00:00  |   dibaca : 530 
Kategori :
Bagikan :


Gelar CJIBF, Ganjar Tarik Investasi Rp49,9 Triliun ke Jateng

05 November 2019 | 09:00:00 | dibaca : 530
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

JAKARTA – Antusiasme para pengusaha dalam negeri maupun luar negeri sangat besar ketika mengikuti Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2019 ke-15, Selasa (5/11). Antusiasme itu tergambar pada total rencana nilai investasi mencapai Rp49,9 triliun dan US$430 juta.

Event yang digelar Pemprov Jateng di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara Jakarta itu mempertemukan para calon investor dengan pemerintah daerah se Jawa Tengah. Selain sumber daya manusia, kondusivitas dan inovasi pemerintahan di sektor industri jadi magnet kuat bagi investor. 

Total rencana investasi tersebut diraih dalam forum one on one meeting. Salah satu agenda CJIBF agar pengusaha dan pemerintah kabupaten/kota se Jawa Tengah dapat bertatap muka secara lansgung. Beberapa sector investasi yang mendapat peminat besar yakni tekstil, produk tekstil, furniture, pengolahan, energi, dan pariwisata. 

Dari rencana investasi yang masuk, sebagian berasal dari perusahaan yang telah lama berdiri di Jateng dan ingin menambah nilai investasinya. Sebagian lagi dari investor yang baru kali pertama masuk Jateng. Asal mereka juga beragam, dari dalam negeri sampai luar negeri seperti China, Jepang dan Korea Selatan.

Ketertarikan perusahaan asing berinvestasi di Jateng disebabkan kondusifitas wilayah dan banyaknya kemudahan yang disediakan Pemprov Jateng. Seperti diutarakan Nyan Kim, pimpinan PT Parkland World Indonesia. 

Perusahaan asal Korea Selatan itu telah berinvestasi di Jepara sejak 2015. "Kami produksi sepatu 2 juta pasang setiap bulan dan ekspor. Karyawan kami sekitar 15 ribu sejak 2015. Total investasi awal kami Rp 2,1 triliun," katanya. 

Karena sumberdaya manusia dan kemudahan perizinan yang dia rasakan, Nyan Kim pun kembali mengucurkan uangnya USD 50 juta untuk memperbesar usahanya. Dia berharap kondusivitas di Jawa Tengah, Jepara khususnya terus terjaga. 

Selain Jepara dan Pati, Kabupaten Batang berpeluang mendapatkan investasi di bidang wisata. Dalam acara tersebut PT Taman Safari Indonesia Grup menyatakan berencana membangun area wisata senilai Rp 200 miliar. 

Kemudian Brebes juga menerima manfaat dengan masuknya investasi di sektor energi yang mencapai Rp 2 triliun. Adalah PT Aquo Energi Indonesia yang akan membuka Pembangkit Listrik Tenaga Angin. Garry Julian, Projects Development Direktur perusahaan tersebut mengatakan kemudahan dan pertumbuhan industri di Jateng lah yang membuat perusahaannya mengucurkan uang sebanyak itu untuk investasi. 

"Meski ada beberapa kendala salah satunya soal lahan, tapi secara keseluruhan Jateng sangat welcome pada investor," katanya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan, pihaknya menyambut gembira atas minat yang besar dari para investor. "Kita berikan wilayah mana yang siap, bidang apa dan silakan masuk. Tugas kami mengarahkan dan menjadi guide. Kami menyiapkan OSS (online single submition), semoga itu mempermudah perizinan, membantu investor komunikasi dengan Pemkab,” tegasnya.


Bagikan :

JAKARTA – Antusiasme para pengusaha dalam negeri maupun luar negeri sangat besar ketika mengikuti Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2019 ke-15, Selasa (5/11). Antusiasme itu tergambar pada total rencana nilai investasi mencapai Rp49,9 triliun dan US$430 juta.

Event yang digelar Pemprov Jateng di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara Jakarta itu mempertemukan para calon investor dengan pemerintah daerah se Jawa Tengah. Selain sumber daya manusia, kondusivitas dan inovasi pemerintahan di sektor industri jadi magnet kuat bagi investor. 

Total rencana investasi tersebut diraih dalam forum one on one meeting. Salah satu agenda CJIBF agar pengusaha dan pemerintah kabupaten/kota se Jawa Tengah dapat bertatap muka secara lansgung. Beberapa sector investasi yang mendapat peminat besar yakni tekstil, produk tekstil, furniture, pengolahan, energi, dan pariwisata. 

Dari rencana investasi yang masuk, sebagian berasal dari perusahaan yang telah lama berdiri di Jateng dan ingin menambah nilai investasinya. Sebagian lagi dari investor yang baru kali pertama masuk Jateng. Asal mereka juga beragam, dari dalam negeri sampai luar negeri seperti China, Jepang dan Korea Selatan.

Ketertarikan perusahaan asing berinvestasi di Jateng disebabkan kondusifitas wilayah dan banyaknya kemudahan yang disediakan Pemprov Jateng. Seperti diutarakan Nyan Kim, pimpinan PT Parkland World Indonesia. 

Perusahaan asal Korea Selatan itu telah berinvestasi di Jepara sejak 2015. "Kami produksi sepatu 2 juta pasang setiap bulan dan ekspor. Karyawan kami sekitar 15 ribu sejak 2015. Total investasi awal kami Rp 2,1 triliun," katanya. 

Karena sumberdaya manusia dan kemudahan perizinan yang dia rasakan, Nyan Kim pun kembali mengucurkan uangnya USD 50 juta untuk memperbesar usahanya. Dia berharap kondusivitas di Jawa Tengah, Jepara khususnya terus terjaga. 

Selain Jepara dan Pati, Kabupaten Batang berpeluang mendapatkan investasi di bidang wisata. Dalam acara tersebut PT Taman Safari Indonesia Grup menyatakan berencana membangun area wisata senilai Rp 200 miliar. 

Kemudian Brebes juga menerima manfaat dengan masuknya investasi di sektor energi yang mencapai Rp 2 triliun. Adalah PT Aquo Energi Indonesia yang akan membuka Pembangkit Listrik Tenaga Angin. Garry Julian, Projects Development Direktur perusahaan tersebut mengatakan kemudahan dan pertumbuhan industri di Jateng lah yang membuat perusahaannya mengucurkan uang sebanyak itu untuk investasi. 

"Meski ada beberapa kendala salah satunya soal lahan, tapi secara keseluruhan Jateng sangat welcome pada investor," katanya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan, pihaknya menyambut gembira atas minat yang besar dari para investor. "Kita berikan wilayah mana yang siap, bidang apa dan silakan masuk. Tugas kami mengarahkan dan menjadi guide. Kami menyiapkan OSS (online single submition), semoga itu mempermudah perizinan, membantu investor komunikasi dengan Pemkab,” tegasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu