Follow Us :              

Kepala BKPM: Jateng Provinsi Terfavorit Investasi

  05 November 2019  |   11:00:00  |   dibaca : 1376 
Kategori :
Bagikan :


Kepala BKPM: Jateng Provinsi Terfavorit Investasi

05 November 2019 | 11:00:00 | dibaca : 1376
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyematkan julukan provinsi terfavorit untuk investasi bagi Jawa Tengah. Alasannya, Jateng kini terdepan dalam pelayanan perizinan dari seluruh provinsi di Indonesia. 

Hal ini terbukti dengan capaian Jateng sebagai peringkat pertama penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Terbaik se-Indonesia dalam acara Investment Award 2018. 

“Jateng terbaik lah. Tentunya ini bukti bahwa pemerintah sudah support. Perizinan mudah menjadi modal utama dalam mengundang investasi,” ujar Bahlil dalam sambutannya pada Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2019 di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (5/11)

Bahlil juga menyampaikan agar BKPM dan Pemerintah Provinsi Jateng terus berkolaborasi untuk meningkatkan investasi industri furnitur di Jawa Tengah. Hal ini sejalan dengan pesan Presiden Jokowi agar pemerintah proaktif menangkap peluang investasi relokasi pabrik furnitur dari perusahaan-perusahaan yang terkena dampak perang dagang AS – Tiongkok. 

“Kami (BKPM) sudah beberapa kali mempertemukan pengusaha-pengusaha furnitur di luar negeri dengan pelaku industri furnitur lokal. Harapannya agar mereka segera dapat bermitra dan membuat pabriknya di Jawa Tengah,” jelasnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan, Jawa Tengah mendulang bonus demografi lebih awal dibanding daerah lain. Untuk itu wilayah yang dipimpinnya membutuhkan investasi sangat besar untuk mengakomodasi angkatan kerja yang berlebih.

“Maka kami terus kejar investasi agar anak-anak kami bisa bekerja, karena ketika daerah lain baru akan mendapat bonus demografi, kita sudah dapat bonus itu,” katanya.

Pada CJIBF 2019, Jateng menawarkan dua sector unggulan, yakni pariwisata dan manufaktur. Dua sektor ini, didukung sektor lainnya yakni properti, infrastruktur, energi dan agrikultur merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi.

Untuk menjaring investor lebih banyak, Jateng akan menindaklanjuti CJIBF dengan menggelar wisata investasi. Para calon investor yang berniat melakukan penjajakan lebh dalam akan diajak berkeliling ke berbagai daerah di Jawa Tengah.

“Silahkan datang ke Jateng kita ajak wisata investasi, tour guide-nya langsung Bu Ratna (Kepala DPMPTSP Ratna Kawuri),” kata Ganjar.


Bagikan :

JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyematkan julukan provinsi terfavorit untuk investasi bagi Jawa Tengah. Alasannya, Jateng kini terdepan dalam pelayanan perizinan dari seluruh provinsi di Indonesia. 

Hal ini terbukti dengan capaian Jateng sebagai peringkat pertama penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Terbaik se-Indonesia dalam acara Investment Award 2018. 

“Jateng terbaik lah. Tentunya ini bukti bahwa pemerintah sudah support. Perizinan mudah menjadi modal utama dalam mengundang investasi,” ujar Bahlil dalam sambutannya pada Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2019 di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (5/11)

Bahlil juga menyampaikan agar BKPM dan Pemerintah Provinsi Jateng terus berkolaborasi untuk meningkatkan investasi industri furnitur di Jawa Tengah. Hal ini sejalan dengan pesan Presiden Jokowi agar pemerintah proaktif menangkap peluang investasi relokasi pabrik furnitur dari perusahaan-perusahaan yang terkena dampak perang dagang AS – Tiongkok. 

“Kami (BKPM) sudah beberapa kali mempertemukan pengusaha-pengusaha furnitur di luar negeri dengan pelaku industri furnitur lokal. Harapannya agar mereka segera dapat bermitra dan membuat pabriknya di Jawa Tengah,” jelasnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan, Jawa Tengah mendulang bonus demografi lebih awal dibanding daerah lain. Untuk itu wilayah yang dipimpinnya membutuhkan investasi sangat besar untuk mengakomodasi angkatan kerja yang berlebih.

“Maka kami terus kejar investasi agar anak-anak kami bisa bekerja, karena ketika daerah lain baru akan mendapat bonus demografi, kita sudah dapat bonus itu,” katanya.

Pada CJIBF 2019, Jateng menawarkan dua sector unggulan, yakni pariwisata dan manufaktur. Dua sektor ini, didukung sektor lainnya yakni properti, infrastruktur, energi dan agrikultur merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi.

Untuk menjaring investor lebih banyak, Jateng akan menindaklanjuti CJIBF dengan menggelar wisata investasi. Para calon investor yang berniat melakukan penjajakan lebh dalam akan diajak berkeliling ke berbagai daerah di Jawa Tengah.

“Silahkan datang ke Jateng kita ajak wisata investasi, tour guide-nya langsung Bu Ratna (Kepala DPMPTSP Ratna Kawuri),” kata Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu