Follow Us :              

Tiga Pesan untuk Anak Muda di Hari Pahlawan

  10 November 2019  |   08:00:00  |   dibaca : 2367 
Kategori :
Bagikan :


Tiga Pesan untuk Anak Muda di Hari Pahlawan

10 November 2019 | 08:00:00 | dibaca : 2367
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG - Pangdam IV/ Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi memimpin upacara tabur bunga memperingati Hari Pahlawan ke-74 di Pelabuhan Tanjung Emas, Minggu (10/11/2019). Upacara tabur bunga turut dihadiri Pj Sekda Provinsi Jawa Tengah Heru Setiadhie, Kepala Basarnas Jateng Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito, dan Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Semarang Kolonel Laut (P) Musleh Yadi.

Ratusan peserta upacara lain dari komponen pelajar, Pramuka, TNI Angkatan Laut, Balai Karantina Pertanian dan perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Tabur bunga dilaksanakan di atas Kapal Angkatan Laut Menjangan.

Diperingatinya Hari Pahlawan tahun ini yang bertema "Aku Pahlawan Masa Kini", menurut Pj Sekda Provinsi Jawa Tengah, setidaknya memberikan tiga pesan bagi para generasi milenial. Pesan pertama adalah, anak muda saat ini dituntut bisa menangkap peluang di era revolusi industri 4.0, dengan kompetisi yang tanpa batas/ borderless.

"Kalau dulu pahlawan berjuang mengorbankan nyawa, harta dan jiwanya melawan penjajah, sekarang di era milenial memasuki era kompetisi. Kompetisinya sudah go international, tanpa batas," jelas dia.

Pesan berikutnya adalah, anak muda harus memiliki semangat juang, inovasi, kreativitas dan semangat berkompetisi. Karakter ini diperlukan, agar bisa mengelaborasi dan mengeksplorasi sumber daya alam yang melimpah di Indonesia.

"Mengingat kita negara kaya, tapi kalau kita tidak bisa mengelaborasi dan mengeksplorasi, maka itu hanya sekadar sebagai potensi. Sangat disayangkan kalau kekayaan kita yang mengeksplorasi dan mengeksploitasi dari pihak luar," katanya.

Terakhir, Heru mengingatkan, meski anak-anak muda memiliki ilmu setinggi langit, dan punya kompetensi keahlian yang hebat, jangan sampai melupakan sejarah. Semangat merah putih harus  terus dijaga sampai kapan pun.

"Kalau bicara sejarah, kepahlawanan, pasti bicara akar sejarah NKRI itu kapan? Ya sejak Proklamasi. Maka saya titip kepada rekan-rekan muda, jangan lupakan akar sejarah. Kalau Bung Karno menyebutkan jas merah. Kita itu satu NKRI. Jangan dipecah belah. Jaga dan utamakan semangat toleransi. Semangat merah putih mesti kita jaga," pungkasnya


Bagikan :

SEMARANG - Pangdam IV/ Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi memimpin upacara tabur bunga memperingati Hari Pahlawan ke-74 di Pelabuhan Tanjung Emas, Minggu (10/11/2019). Upacara tabur bunga turut dihadiri Pj Sekda Provinsi Jawa Tengah Heru Setiadhie, Kepala Basarnas Jateng Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito, dan Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Semarang Kolonel Laut (P) Musleh Yadi.

Ratusan peserta upacara lain dari komponen pelajar, Pramuka, TNI Angkatan Laut, Balai Karantina Pertanian dan perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Tabur bunga dilaksanakan di atas Kapal Angkatan Laut Menjangan.

Diperingatinya Hari Pahlawan tahun ini yang bertema "Aku Pahlawan Masa Kini", menurut Pj Sekda Provinsi Jawa Tengah, setidaknya memberikan tiga pesan bagi para generasi milenial. Pesan pertama adalah, anak muda saat ini dituntut bisa menangkap peluang di era revolusi industri 4.0, dengan kompetisi yang tanpa batas/ borderless.

"Kalau dulu pahlawan berjuang mengorbankan nyawa, harta dan jiwanya melawan penjajah, sekarang di era milenial memasuki era kompetisi. Kompetisinya sudah go international, tanpa batas," jelas dia.

Pesan berikutnya adalah, anak muda harus memiliki semangat juang, inovasi, kreativitas dan semangat berkompetisi. Karakter ini diperlukan, agar bisa mengelaborasi dan mengeksplorasi sumber daya alam yang melimpah di Indonesia.

"Mengingat kita negara kaya, tapi kalau kita tidak bisa mengelaborasi dan mengeksplorasi, maka itu hanya sekadar sebagai potensi. Sangat disayangkan kalau kekayaan kita yang mengeksplorasi dan mengeksploitasi dari pihak luar," katanya.

Terakhir, Heru mengingatkan, meski anak-anak muda memiliki ilmu setinggi langit, dan punya kompetensi keahlian yang hebat, jangan sampai melupakan sejarah. Semangat merah putih harus  terus dijaga sampai kapan pun.

"Kalau bicara sejarah, kepahlawanan, pasti bicara akar sejarah NKRI itu kapan? Ya sejak Proklamasi. Maka saya titip kepada rekan-rekan muda, jangan lupakan akar sejarah. Kalau Bung Karno menyebutkan jas merah. Kita itu satu NKRI. Jangan dipecah belah. Jaga dan utamakan semangat toleransi. Semangat merah putih mesti kita jaga," pungkasnya


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu