Follow Us :              

Gus Yasin Ajak Masyarakat Budayakan Membaca Tuntas

  14 November 2019  |   20:00:00  |   dibaca : 399 
Kategori :
Bagikan :


Gus Yasin Ajak Masyarakat Budayakan Membaca Tuntas

14 November 2019 | 20:00:00 | dibaca : 399
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SRAGEN - Era revolusi industri 4.0 membuka derasnya laju informasi. Derasnya informasi apabila tidak diimbangi dengan literasi masyarakat yang bagus, akan membahayakan karena mereka tidak bisa menyaring antara informasi sahih dan informasi hoax.

"Kula nyuwun masyayikh mboten bosen anggene ndidik, anggenipun dakwah wonten ing dusun-dusun, desa lan daerah. Tentunipun kendala panjenengan sedaya sakniki mlebet ing industri 4.0. Ini menjadi kendala kita bersama saat ini. Sebab SDM dituntut berlari bahkan melompat untuk mengejar laju informasi yang semakin cepat," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen saat menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan 100 hari Al Magfurlah Syaikhuna Maimoen Zubair di Ribath Nurul Anwar Sragen, Kamis (14/11/2019).

Di sisi lain, tingkat literasi masyarakat Indonesia masih rendah. Masyarakat tidak terbiasa membaca informasi yang diterima secara tuntas. Seringkali cukup membaca judul saja, mereka sudah membagikannya melalui media sosial, terutama whatsapp. Padahal, belum tentu judul merepresentasikan isi sebuah informasi sehingga rentan memunculkan fitnah.

"Judule napa, isine napa. Beritanipun pripun, aslinipun pripun. Mula saking menika kula nyuwun, kitha membudayakan membaca secara tuntas," ajaknya.

Apabila membaca tuntas sudah menjadi budaya, lanjutnya, masyarakat tentu tidak akan mudah membagikan informasi begitu saja. Dengan begitu, informasi hoax yang rentan menimbulkan keresahan dapat ditekan.


Bagikan :

SRAGEN - Era revolusi industri 4.0 membuka derasnya laju informasi. Derasnya informasi apabila tidak diimbangi dengan literasi masyarakat yang bagus, akan membahayakan karena mereka tidak bisa menyaring antara informasi sahih dan informasi hoax.

"Kula nyuwun masyayikh mboten bosen anggene ndidik, anggenipun dakwah wonten ing dusun-dusun, desa lan daerah. Tentunipun kendala panjenengan sedaya sakniki mlebet ing industri 4.0. Ini menjadi kendala kita bersama saat ini. Sebab SDM dituntut berlari bahkan melompat untuk mengejar laju informasi yang semakin cepat," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen saat menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan 100 hari Al Magfurlah Syaikhuna Maimoen Zubair di Ribath Nurul Anwar Sragen, Kamis (14/11/2019).

Di sisi lain, tingkat literasi masyarakat Indonesia masih rendah. Masyarakat tidak terbiasa membaca informasi yang diterima secara tuntas. Seringkali cukup membaca judul saja, mereka sudah membagikannya melalui media sosial, terutama whatsapp. Padahal, belum tentu judul merepresentasikan isi sebuah informasi sehingga rentan memunculkan fitnah.

"Judule napa, isine napa. Beritanipun pripun, aslinipun pripun. Mula saking menika kula nyuwun, kitha membudayakan membaca secara tuntas," ajaknya.

Apabila membaca tuntas sudah menjadi budaya, lanjutnya, masyarakat tentu tidak akan mudah membagikan informasi begitu saja. Dengan begitu, informasi hoax yang rentan menimbulkan keresahan dapat ditekan.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu