Follow Us :              

Melibatkan Forum Anak, Musrenbang Jateng Harus Ditiru Provinsi di Tanah Air

  19 November 2019  |   19:00:00  |   dibaca : 1074 
Kategori :
Bagikan :


Melibatkan Forum Anak, Musrenbang Jateng Harus Ditiru Provinsi di Tanah Air

19 November 2019 | 19:00:00 | dibaca : 1074
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SURAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Gusti Ayu Bintang Darmawanti menginginkan seluruh provinsi di Tanah Air melibatkan Forum Anak dalam perencanaan pembangunan di wilayah masing-masing. Sebagaimana yang telah diterapkan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah dalam lima tahun terakhir. 

Menteri yang belum genap bertugas satu bulan itu sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam setiap Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Selain melibatkan, Forum Anak juga menjadi kelompok pertama yang menyampaikan masukan terhadap perencanaan pembangunan. 

"Terima kasih Pak Gubernur, semoga terus membantu kami dan memberi akses seluas-luasnya pada anak-anak untuk ikut memikirkan pembangunan di wilayahnya," katanya disela acara Jamuan  Malam memperingati Hari Anak Sedunia dan 30 Tahun Konvensi Hak Anak di Balaikota Surakarta, Selasa (19/11/2019).

Keterlibatan anak dalam perencanaan pembangunan, lanjut Bintang, hanya ada di Jawa Tengah. Untuk itu dia bertekad akan mendorong provinsi maupun kabupaten/kota di Tanah Air untuk mengadopsi cara Jawa Tengah. 

"Hanya ada di Jawa Tengah anak-anak lewat forum anak diikutkan dalam Musrenbang. Kita akan bawa ini agar jadi role model agar seluruh wilayah di Tanah Air menerapkan seperti itu," katanya. 

Menurutnya hal tersebut bisa terealisasi karena personal Ganjar juga akrab dengan anak-anak. Dengan sikap kepala daerah seperti itu, Bintang berharap selama lima tahun ke depan program-program terkait perlindungan anak semakin membuahkan hasil. 

"Saya sangat mengapresiasi betapa dekatnya pak Gubernur dekat dengan anak-anak. Dan betapa anak-anak sangat mengagumi beliau. Lima tahun ke depan, kita fokus pada peran ibu pada pendidikan anak dan menurunkan angka pekerja anak dan penurunan angka pernikahan anak-anak," katanya.

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah di Jawa Tengah memang mentradisikan melibatkan seluruh kelompok masyarakat, tidak terkecuali anak-anak. Menurut Ganjar bukan lagi zamannya segala sesuatu tentang anak disuarakan terus oleh orang-orang tua. 

"Yang mengerti keinginan anak kan anak sendiri. Kita sebagai orang tua hanya mengarahkan. Sebenarnya saya kepingin daerah atau wilayah ramah anak bukan sekadar regulasi atau statement. Tapi sesuatu yang benar-benar bisa dinikmati anak. Paling gampang adalah menanyakan apa yang harus diberikan pemerintah untuk anak," katanya. 

Ganjar mengatakan Pemprov Jateng terus mengoptimalkan ruang-ruang yang lebih banyak pada anak. Karena kelompok itu perlu perhatian lebih khusus dan afirmasi. Jadi yang mereka impikan itu benar-benar bisa menggiring kemana regulasi diputuskan. 

"Sekarang tantangannya lebih berat. Kalau kita tidak bisa menggandeng anak, mereka akan liar. Tugas selanjutnya dimiliki orangtua dan guru," katanya.


Bagikan :

SURAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Gusti Ayu Bintang Darmawanti menginginkan seluruh provinsi di Tanah Air melibatkan Forum Anak dalam perencanaan pembangunan di wilayah masing-masing. Sebagaimana yang telah diterapkan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah dalam lima tahun terakhir. 

Menteri yang belum genap bertugas satu bulan itu sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam setiap Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Selain melibatkan, Forum Anak juga menjadi kelompok pertama yang menyampaikan masukan terhadap perencanaan pembangunan. 

"Terima kasih Pak Gubernur, semoga terus membantu kami dan memberi akses seluas-luasnya pada anak-anak untuk ikut memikirkan pembangunan di wilayahnya," katanya disela acara Jamuan  Malam memperingati Hari Anak Sedunia dan 30 Tahun Konvensi Hak Anak di Balaikota Surakarta, Selasa (19/11/2019).

Keterlibatan anak dalam perencanaan pembangunan, lanjut Bintang, hanya ada di Jawa Tengah. Untuk itu dia bertekad akan mendorong provinsi maupun kabupaten/kota di Tanah Air untuk mengadopsi cara Jawa Tengah. 

"Hanya ada di Jawa Tengah anak-anak lewat forum anak diikutkan dalam Musrenbang. Kita akan bawa ini agar jadi role model agar seluruh wilayah di Tanah Air menerapkan seperti itu," katanya. 

Menurutnya hal tersebut bisa terealisasi karena personal Ganjar juga akrab dengan anak-anak. Dengan sikap kepala daerah seperti itu, Bintang berharap selama lima tahun ke depan program-program terkait perlindungan anak semakin membuahkan hasil. 

"Saya sangat mengapresiasi betapa dekatnya pak Gubernur dekat dengan anak-anak. Dan betapa anak-anak sangat mengagumi beliau. Lima tahun ke depan, kita fokus pada peran ibu pada pendidikan anak dan menurunkan angka pekerja anak dan penurunan angka pernikahan anak-anak," katanya.

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah di Jawa Tengah memang mentradisikan melibatkan seluruh kelompok masyarakat, tidak terkecuali anak-anak. Menurut Ganjar bukan lagi zamannya segala sesuatu tentang anak disuarakan terus oleh orang-orang tua. 

"Yang mengerti keinginan anak kan anak sendiri. Kita sebagai orang tua hanya mengarahkan. Sebenarnya saya kepingin daerah atau wilayah ramah anak bukan sekadar regulasi atau statement. Tapi sesuatu yang benar-benar bisa dinikmati anak. Paling gampang adalah menanyakan apa yang harus diberikan pemerintah untuk anak," katanya. 

Ganjar mengatakan Pemprov Jateng terus mengoptimalkan ruang-ruang yang lebih banyak pada anak. Karena kelompok itu perlu perhatian lebih khusus dan afirmasi. Jadi yang mereka impikan itu benar-benar bisa menggiring kemana regulasi diputuskan. 

"Sekarang tantangannya lebih berat. Kalau kita tidak bisa menggandeng anak, mereka akan liar. Tugas selanjutnya dimiliki orangtua dan guru," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu