Follow Us :              

Gubernur Ingin Anggota DPRD Bisa Selesaikan Masalah di Daerah

  25 November 2019  |   16:00:00  |   dibaca : 420 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Ingin Anggota DPRD Bisa Selesaikan Masalah di Daerah

25 November 2019 | 16:00:00 | dibaca : 420
Kategori :
Bagikan :

Foto : Irfani (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Irfani (Humas Jateng)

KAB. SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap anggota DPRD bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di daerah masing-masing. Selain itu dalam pengembangan ekonomi dan pembangunan daerah juga harus memperhatikan dampak lingkungan.

"Setiap daerah memiliki permasalahan masing-masing yang berbeda. Saya berharap teman-teman di legislatif ini bisa menjalankan fungsi pengawasan dan kontrol yang baik. Pukul kepala daerah dalam konteks memperbaiki situasi agar menjadi lebih baik," katanya saat memberikan pengarahan dalam Orientasi Anggota DPRD Tahun 2019 di Hotel Griya Persada, Bandungan, Kabupaten Semarang, Senin (25/11/2019).

Dalam kegiatan yang diikuti oleh anggota DPRD dari Kabupaten Kudus, Pati, Magelang, Pemalang, Sukoharjo, Klaten, Brebes itu, Ganjar mengambil beberapa contoh permasalahan yang ada di daerah. Misalnya permasalahan di Kabupaten Sukoharjo yang berkaitan dengan lingkungan atau limbah pabrik yang mencemari sungai. Lalu ada permasalahan kemiskinan di Kabupaten Brebes.

"Kalau Sukoharjo masalahnya dengan PT RUM, terus di Brebes itu ada kemiskinan. Jadi Anda-anda semua harus bersyukur karena di daerahnya banyak masalah. Artinya ada banyak yang harus dikerjakan," ungkapnya.

Adapun dalam pengembangan dan pembangunan dan pembangunan daerah juga harus memperhatikan banyak aspek. Mulai dari mempermudah birokrasi hingga memperhatikan dampak lingkungan dan sosial masyarakat.

"Setiap pengembangan dan pembangunan harus diperhatikan juga dampak lingkungannya. Jangan seperti di Solo yang sungai Bengawan Solo tercemar limbah pabrik dari pipa-pipa siluman. Lalu terkait investasi juga harus dipermudah," jelasnya.

Selain memberikan contoh permasalahan, Ganjar juga memberikan contoh daerah yang memiliki inovasi baik dalam hal birokrasi. Hal itu mengacu pada apa yang dilakukan anak-anak muda di Kabupaten Pemalang dengan sistem informasi yang dibuat.

"Di Pemalang itu ada yang bagus. Itu perlu dikembangkan, kalau bisa diambil dan diterapkan di daerah lain," katanya.

Sementara itu terkait integritas juga kembali digaungkan oleh Ganjar. Ia berharap di daerah tidak ada lagi pungli atau pungutan yang tidak sesuai atau terkesan memeras warga. Permasalahan itu ada di hampir semua daerah sehingga butuh loncatan untuk memperbaiki hal itu.

"Ini PR kita bersama, yang kita cari adalah integritas. Bagaimana menciptakan birokrasi yang bersih dan tidak memeras rakyat, serta bagaimana masyarakat bisa membayar pajak," terang Ganjar.


Bagikan :

KAB. SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap anggota DPRD bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di daerah masing-masing. Selain itu dalam pengembangan ekonomi dan pembangunan daerah juga harus memperhatikan dampak lingkungan.

"Setiap daerah memiliki permasalahan masing-masing yang berbeda. Saya berharap teman-teman di legislatif ini bisa menjalankan fungsi pengawasan dan kontrol yang baik. Pukul kepala daerah dalam konteks memperbaiki situasi agar menjadi lebih baik," katanya saat memberikan pengarahan dalam Orientasi Anggota DPRD Tahun 2019 di Hotel Griya Persada, Bandungan, Kabupaten Semarang, Senin (25/11/2019).

Dalam kegiatan yang diikuti oleh anggota DPRD dari Kabupaten Kudus, Pati, Magelang, Pemalang, Sukoharjo, Klaten, Brebes itu, Ganjar mengambil beberapa contoh permasalahan yang ada di daerah. Misalnya permasalahan di Kabupaten Sukoharjo yang berkaitan dengan lingkungan atau limbah pabrik yang mencemari sungai. Lalu ada permasalahan kemiskinan di Kabupaten Brebes.

"Kalau Sukoharjo masalahnya dengan PT RUM, terus di Brebes itu ada kemiskinan. Jadi Anda-anda semua harus bersyukur karena di daerahnya banyak masalah. Artinya ada banyak yang harus dikerjakan," ungkapnya.

Adapun dalam pengembangan dan pembangunan dan pembangunan daerah juga harus memperhatikan banyak aspek. Mulai dari mempermudah birokrasi hingga memperhatikan dampak lingkungan dan sosial masyarakat.

"Setiap pengembangan dan pembangunan harus diperhatikan juga dampak lingkungannya. Jangan seperti di Solo yang sungai Bengawan Solo tercemar limbah pabrik dari pipa-pipa siluman. Lalu terkait investasi juga harus dipermudah," jelasnya.

Selain memberikan contoh permasalahan, Ganjar juga memberikan contoh daerah yang memiliki inovasi baik dalam hal birokrasi. Hal itu mengacu pada apa yang dilakukan anak-anak muda di Kabupaten Pemalang dengan sistem informasi yang dibuat.

"Di Pemalang itu ada yang bagus. Itu perlu dikembangkan, kalau bisa diambil dan diterapkan di daerah lain," katanya.

Sementara itu terkait integritas juga kembali digaungkan oleh Ganjar. Ia berharap di daerah tidak ada lagi pungli atau pungutan yang tidak sesuai atau terkesan memeras warga. Permasalahan itu ada di hampir semua daerah sehingga butuh loncatan untuk memperbaiki hal itu.

"Ini PR kita bersama, yang kita cari adalah integritas. Bagaimana menciptakan birokrasi yang bersih dan tidak memeras rakyat, serta bagaimana masyarakat bisa membayar pajak," terang Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu