Follow Us :              

Gus Yasin: Sekolah Bagi Perempuan Itu Penting

  26 November 2019  |   07:00:00  |   dibaca : 374 
Kategori :
Bagikan :


Gus Yasin: Sekolah Bagi Perempuan Itu Penting

26 November 2019 | 07:00:00 | dibaca : 374
Kategori :
Bagikan :

Foto : Simon (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Simon (Humas Jateng)

BREBES - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengingatkan kepada seluruh masyarakat, bahwa pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam upaya pengentasan kemiskinan. Bukan hanya untuk laki-laki, kaum perempuan juga mempunyai kesempatan mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.

"Tadi saya mengunjungi salah satu warga penerima RTLH. Pemiliknya bekerja tukang bangunan dengan dua anak. Anak yang pertama hanya lulusan SD dan sudah berumahtangga dengan pekerjaan juga ikut proyek bangunan. Sedangkan anak nomor dua perempuan ikut kejar paket C. Bahkan awalnya tidak sekolah karena menurut bapaknya, anak perempuan tidak perlu sekolah. Kemiskinsn jangan menjadi alasan perempuan tidak sekolah, karena pemerintah juga memberikan bantuan untuk pendidikan warga miskin," beber Taj Yasin di Brebes, Selasa (26/11/2019).

Menurut dia, pernyataan anak perempuan tidak perlu sekolah yang tinggi itu salah besar. Perlu diketahui, orang paling pintar di sekeliling Rosullullah adalah istri pertamanya. Khatijah adalah perempuan yang kali pertama tahu kalau suaminya bakal menjadi nabi karena Khatijah membaca kitab suci. 

Pesan itu disampaikan putra ulama kharismatik almarhum KH Maimoen Zubair di hadapan ratusan warga Desa Buara, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes di sela berkunjung dan menyerahkan bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH), pembangunan masjid, alat perbengkelan, benih ikan, dan lainnya di Desa Buara.

Disebutkan, Desa Buara merupakan  salah satu dari 34 desa miskin di Brebes dan menjadi dampingan Sekretariat DPRD (Setwan) Jateng. Dari 9.400 warga di desa termiskin di Kecamatan Ketanggungan tersebut, sekitar 1.500 rumah warga belum memiliki jamban dan sebanyak 300 warga menempati rumah tidak layak huni. 

"Melalui program "Satu OPD, Satu Desa Pendamping" yang digulirkan Pemprov Jateng, Desa Buara masuk sebagai salah satu desa dampingan OPD Jateng. Dampingan dari Setwan Jateng ini merupakan upaya untuk mengentaskan kemiskinan, terutama menyangkut pendidikan dan kesehatan," bebernya

Usai mengunjungi Desa Buara, Gus Yasin sapaan akrab Wakil Gubernur Jateng didampingi Wakil Bupati Brebes Tarjo, Kepala Sekretaris DPRD Jateng Urip Sihabudin, serta sejumlah pejabat terkait lainnya mengunjungi Desa Tratag Kidul, Kecamatan Losari. Desa yang berada di wilayah ujung barat perbatasan dengan Jabar itu, Gus Yasin juga mengunjungi penerima bantuan rehabilitasi RTLH, dan bantuan progran pemberdayaan manusia.

"Kami sangat bahagia menerima bantuan rehab rumah ini. Kami juga sangat senang dan tidak menyangka kedatangan tamu agung, Bapak Wakil Gubernur, sangat bersyukur," ucap Casta usai dikunjungi wakil gubernur dan rombongan.

Casta dan Kariyem, pasangan lanjut usia yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu, mengaku bahagia mendapatkan bantuan bedah rumah dari Pemprov Jateng. Rumah mungil berdinding anyaman bambu dan kayu itu akan segera dibongkar dan diganti dengan tembok sehingga lebih kuat dan rapi.


Bagikan :

BREBES - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengingatkan kepada seluruh masyarakat, bahwa pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam upaya pengentasan kemiskinan. Bukan hanya untuk laki-laki, kaum perempuan juga mempunyai kesempatan mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.

"Tadi saya mengunjungi salah satu warga penerima RTLH. Pemiliknya bekerja tukang bangunan dengan dua anak. Anak yang pertama hanya lulusan SD dan sudah berumahtangga dengan pekerjaan juga ikut proyek bangunan. Sedangkan anak nomor dua perempuan ikut kejar paket C. Bahkan awalnya tidak sekolah karena menurut bapaknya, anak perempuan tidak perlu sekolah. Kemiskinsn jangan menjadi alasan perempuan tidak sekolah, karena pemerintah juga memberikan bantuan untuk pendidikan warga miskin," beber Taj Yasin di Brebes, Selasa (26/11/2019).

Menurut dia, pernyataan anak perempuan tidak perlu sekolah yang tinggi itu salah besar. Perlu diketahui, orang paling pintar di sekeliling Rosullullah adalah istri pertamanya. Khatijah adalah perempuan yang kali pertama tahu kalau suaminya bakal menjadi nabi karena Khatijah membaca kitab suci. 

Pesan itu disampaikan putra ulama kharismatik almarhum KH Maimoen Zubair di hadapan ratusan warga Desa Buara, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes di sela berkunjung dan menyerahkan bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH), pembangunan masjid, alat perbengkelan, benih ikan, dan lainnya di Desa Buara.

Disebutkan, Desa Buara merupakan  salah satu dari 34 desa miskin di Brebes dan menjadi dampingan Sekretariat DPRD (Setwan) Jateng. Dari 9.400 warga di desa termiskin di Kecamatan Ketanggungan tersebut, sekitar 1.500 rumah warga belum memiliki jamban dan sebanyak 300 warga menempati rumah tidak layak huni. 

"Melalui program "Satu OPD, Satu Desa Pendamping" yang digulirkan Pemprov Jateng, Desa Buara masuk sebagai salah satu desa dampingan OPD Jateng. Dampingan dari Setwan Jateng ini merupakan upaya untuk mengentaskan kemiskinan, terutama menyangkut pendidikan dan kesehatan," bebernya

Usai mengunjungi Desa Buara, Gus Yasin sapaan akrab Wakil Gubernur Jateng didampingi Wakil Bupati Brebes Tarjo, Kepala Sekretaris DPRD Jateng Urip Sihabudin, serta sejumlah pejabat terkait lainnya mengunjungi Desa Tratag Kidul, Kecamatan Losari. Desa yang berada di wilayah ujung barat perbatasan dengan Jabar itu, Gus Yasin juga mengunjungi penerima bantuan rehabilitasi RTLH, dan bantuan progran pemberdayaan manusia.

"Kami sangat bahagia menerima bantuan rehab rumah ini. Kami juga sangat senang dan tidak menyangka kedatangan tamu agung, Bapak Wakil Gubernur, sangat bersyukur," ucap Casta usai dikunjungi wakil gubernur dan rombongan.

Casta dan Kariyem, pasangan lanjut usia yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu, mengaku bahagia mendapatkan bantuan bedah rumah dari Pemprov Jateng. Rumah mungil berdinding anyaman bambu dan kayu itu akan segera dibongkar dan diganti dengan tembok sehingga lebih kuat dan rapi.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu