Foto : Bintoro (Humas Jateng)
Foto : Bintoro (Humas Jateng)
Semarang - Koperasi KPRI Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah bakal menerapkan sistem online. Dengan sistem baru ini, para anggota Koperasi Bhakti Praja tidak harus datang ke koperasi untuk berbelanja atau meminjam uang. Cukup hanya dengan mengakses situs Koperasi KPRI Bhakti Praja kebutuhan para anggota dapat terpenuhi.
"Pada 2020 pelayanan koperasi pakai sistem digital. Jadi nanti kalau anggota mau pinjam uang buka saja situsnya lalu unggah syarat-syaratnya. Setelah pengajuannya disetujui, anggota akan diinformasikan untuk mengambil uang pinjamannya di koperasi," terang Wakil Ketua Koperasi Bhakti Praja Provinsi Jateng Eddy Djoko Pramono, saat memberi sambutan pada Rapat Anggota Penetapan Rencana Kerja dan Pengawas 2020 Koperasi KPRI Bhakti Praja di ruang rapat Gedung E Setda Jateng, Rabu (4/12/2019).
Demikian pula untuk berbelanja berbagai keperluan rumah tangga, anggota koperasi tidak perlu datang ke koperasi. Anggota cukup memesan barang yang dibutuhkan melalui situs. Selanjutnya, pesanan akan diantarkan ke alamat anggota yang membeli.
"Tahun 2020 belanja tidak harus datang ke koperasi yang ada di Setda Jateng, Bawen, atau Semarang Barat. Bapak dan ibu buka situsnya saja. Mau belanja apa silakan dipilih, nanti barang akan diantar dengan catatan barang dibeli dalam jumlah tertentu. Kami sudah sepakat dengan pihak ketiga untuk melaksanakan sistem digital ini," terangnya.
Eddy menambahkan, aset Koperasi Bhakti Praja sampai 30 September 2019 tercatat 102 miliar, sedangkan proyeksi pada akhir Desember 2019 sebesar Rp104 miliar atau naik 6,73 persen dibanding tahun sebelumnya Rp97,4 miliar. Selain itu SHU sebelum pajak pada Desember 2019 diproyeksikan sebesar 4,7 juta atau naik 2,58 persen dibanding SHU sebelum pajak 2018 sebesar 4,6 juta.
"Ada kenaikan signifikan dan ini prediksi yang akan kami tuangkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2020. Namun koperasi juga mempertimbangkan kondisi dan situasi eksternal, contohnya tingkat suku bunga BI yang sekitar 5 persen dan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,62 persen. Ini juga menjadi satu pertimbangan selain kondisi internal seperti bunga pinjaman, suku bunga dan deposito 4 sampai 6 persen per tahun," ungkapnya.
Penjabat Sekda Provinsi Jateng Herru Setiadhie berharap anggota Koperasi KPRI Bhakti Praja terus bertambah. Terlebih dengan adanya penambahan aparatur sipil negara (ASN) sebanyak 46 ribu orang. Saat ini anggota Koperasi KPRI Bhakti Praja berjumlah 4.697 orang.
"Ini perlu kita diuri-uri, dikembangkan. Anggota Koperasi Bhakti Praja sekitar 5.000 orang tapi yang aktif hanya sepertiganya. Saya membayangkan kalau perputaran di antara barang dan jasa yang ada itu bisa dua kali lipat saja, pasti ada beberapa keuntungan yang didapat," kata Herru.
Semarang - Koperasi KPRI Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah bakal menerapkan sistem online. Dengan sistem baru ini, para anggota Koperasi Bhakti Praja tidak harus datang ke koperasi untuk berbelanja atau meminjam uang. Cukup hanya dengan mengakses situs Koperasi KPRI Bhakti Praja kebutuhan para anggota dapat terpenuhi.
"Pada 2020 pelayanan koperasi pakai sistem digital. Jadi nanti kalau anggota mau pinjam uang buka saja situsnya lalu unggah syarat-syaratnya. Setelah pengajuannya disetujui, anggota akan diinformasikan untuk mengambil uang pinjamannya di koperasi," terang Wakil Ketua Koperasi Bhakti Praja Provinsi Jateng Eddy Djoko Pramono, saat memberi sambutan pada Rapat Anggota Penetapan Rencana Kerja dan Pengawas 2020 Koperasi KPRI Bhakti Praja di ruang rapat Gedung E Setda Jateng, Rabu (4/12/2019).
Demikian pula untuk berbelanja berbagai keperluan rumah tangga, anggota koperasi tidak perlu datang ke koperasi. Anggota cukup memesan barang yang dibutuhkan melalui situs. Selanjutnya, pesanan akan diantarkan ke alamat anggota yang membeli.
"Tahun 2020 belanja tidak harus datang ke koperasi yang ada di Setda Jateng, Bawen, atau Semarang Barat. Bapak dan ibu buka situsnya saja. Mau belanja apa silakan dipilih, nanti barang akan diantar dengan catatan barang dibeli dalam jumlah tertentu. Kami sudah sepakat dengan pihak ketiga untuk melaksanakan sistem digital ini," terangnya.
Eddy menambahkan, aset Koperasi Bhakti Praja sampai 30 September 2019 tercatat 102 miliar, sedangkan proyeksi pada akhir Desember 2019 sebesar Rp104 miliar atau naik 6,73 persen dibanding tahun sebelumnya Rp97,4 miliar. Selain itu SHU sebelum pajak pada Desember 2019 diproyeksikan sebesar 4,7 juta atau naik 2,58 persen dibanding SHU sebelum pajak 2018 sebesar 4,6 juta.
"Ada kenaikan signifikan dan ini prediksi yang akan kami tuangkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2020. Namun koperasi juga mempertimbangkan kondisi dan situasi eksternal, contohnya tingkat suku bunga BI yang sekitar 5 persen dan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,62 persen. Ini juga menjadi satu pertimbangan selain kondisi internal seperti bunga pinjaman, suku bunga dan deposito 4 sampai 6 persen per tahun," ungkapnya.
Penjabat Sekda Provinsi Jateng Herru Setiadhie berharap anggota Koperasi KPRI Bhakti Praja terus bertambah. Terlebih dengan adanya penambahan aparatur sipil negara (ASN) sebanyak 46 ribu orang. Saat ini anggota Koperasi KPRI Bhakti Praja berjumlah 4.697 orang.
"Ini perlu kita diuri-uri, dikembangkan. Anggota Koperasi Bhakti Praja sekitar 5.000 orang tapi yang aktif hanya sepertiganya. Saya membayangkan kalau perputaran di antara barang dan jasa yang ada itu bisa dua kali lipat saja, pasti ada beberapa keuntungan yang didapat," kata Herru.
Berita Terbaru