Follow Us :              

Uji Coba Pendaratan Pesawat Pertama di Bandara Ngloram Akhir Desember 2019

  12 December 2019  |   12:00:00  |   dibaca : 499 
Kategori :
Bagikan :


Uji Coba Pendaratan Pesawat Pertama di Bandara Ngloram Akhir Desember 2019

12 December 2019 | 12:00:00 | dibaca : 499
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

BLORA - Setelah menunggu 34 tahun, Bandara Ngloram Blora akan aktif kembali dan bakal ada pesawat yang hilir mudik mulai akhir 2020. Bandara Ngloram yang sudah ada sejak 1980 itu, dibangun untuk mendukung proyek-proyek pertambangan minyak dan gas (migas) di Blora dan sekitarnya yang mulai berkembang saat itu. 

Pertama kali, pesawat yang mendarat ditumpangi Presiden Soeharto. Namun empat tahun setelah itu, bandara tidak lagi beroperasi. Hingga akhirnya, pemerintah memutuskan untuk membangun ulang bandara tersebut pada pertengahan 2018 silam.

Saat ini proses pembangunan Bandara Ngloram hampir merampungkan pengerjaan runway atau landasan pacu. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, akhir tahun akan melakukan uji coba pendaratan pesawat yang pertama. 

"Pengerjaan runway akan selesai pada 24 Desember mendatang. Kalau selesai akan kita uji coba," kata Ganjar saat mengecek pengerjaan runway Bandara Ngloram Blora, Kamis (12/12/2019).

Pada tahap awal ini, landasan pacu Bandara Ngloram yang dibangun sepanjang 1,2 km, dari panjang runway sebelumnya yang hanya sepanjang 900 meter. Untuk selanjutnya runway bakal diperpanjang hingga 2,6 kilometer. 

"Progresnya tanpa banyak bicara, Insya' Allah bandara jadi. Blora akan punya bandara dan kawan-kawan di Bojonegoro, nanti kita pakai bareng-bareng," katanya. 

Begitu pengerjaan runway selesai, pada Januari tahun depan mulai dilakukan penggarapan terminal sehingga, lanjut Ganjar, akhir 2020 diharapkan bisa beroperasi. Dengan demikian akses peningkatan perekonomian masyarakat Blora dan sekitarnya akan terdongkrak. Terlebih, kata Ganjar, bandara tersebut sangat dekat dengan stasiun. 

"Kalau kerjasamanya kompak begini, perekonomiannya terbuka, pariwisatanya terbuka dan masyarakatnya juga akan terbuka. Apalagi bandara ini dari stasiun Kapuan hanya 300 meter. Dekat sekali. Maka transportasi kereta dan bandara terintegrasi," jelasnya.

Bupati Blora Djoko Nugroho mengungkapkan kebahagiaannya karena akhirnya bakal melihat hilir mudik pesawat di wilayahnya setelah menunggu 34 tahun. "Ini akan jadi kebanggaan warga Blora. Jika kemarin-kemarin hanya untuk mainan anak-anak dan angon ternak," ujar Djoko saat mendampingi Ganjar.


Bagikan :

BLORA - Setelah menunggu 34 tahun, Bandara Ngloram Blora akan aktif kembali dan bakal ada pesawat yang hilir mudik mulai akhir 2020. Bandara Ngloram yang sudah ada sejak 1980 itu, dibangun untuk mendukung proyek-proyek pertambangan minyak dan gas (migas) di Blora dan sekitarnya yang mulai berkembang saat itu. 

Pertama kali, pesawat yang mendarat ditumpangi Presiden Soeharto. Namun empat tahun setelah itu, bandara tidak lagi beroperasi. Hingga akhirnya, pemerintah memutuskan untuk membangun ulang bandara tersebut pada pertengahan 2018 silam.

Saat ini proses pembangunan Bandara Ngloram hampir merampungkan pengerjaan runway atau landasan pacu. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, akhir tahun akan melakukan uji coba pendaratan pesawat yang pertama. 

"Pengerjaan runway akan selesai pada 24 Desember mendatang. Kalau selesai akan kita uji coba," kata Ganjar saat mengecek pengerjaan runway Bandara Ngloram Blora, Kamis (12/12/2019).

Pada tahap awal ini, landasan pacu Bandara Ngloram yang dibangun sepanjang 1,2 km, dari panjang runway sebelumnya yang hanya sepanjang 900 meter. Untuk selanjutnya runway bakal diperpanjang hingga 2,6 kilometer. 

"Progresnya tanpa banyak bicara, Insya' Allah bandara jadi. Blora akan punya bandara dan kawan-kawan di Bojonegoro, nanti kita pakai bareng-bareng," katanya. 

Begitu pengerjaan runway selesai, pada Januari tahun depan mulai dilakukan penggarapan terminal sehingga, lanjut Ganjar, akhir 2020 diharapkan bisa beroperasi. Dengan demikian akses peningkatan perekonomian masyarakat Blora dan sekitarnya akan terdongkrak. Terlebih, kata Ganjar, bandara tersebut sangat dekat dengan stasiun. 

"Kalau kerjasamanya kompak begini, perekonomiannya terbuka, pariwisatanya terbuka dan masyarakatnya juga akan terbuka. Apalagi bandara ini dari stasiun Kapuan hanya 300 meter. Dekat sekali. Maka transportasi kereta dan bandara terintegrasi," jelasnya.

Bupati Blora Djoko Nugroho mengungkapkan kebahagiaannya karena akhirnya bakal melihat hilir mudik pesawat di wilayahnya setelah menunggu 34 tahun. "Ini akan jadi kebanggaan warga Blora. Jika kemarin-kemarin hanya untuk mainan anak-anak dan angon ternak," ujar Djoko saat mendampingi Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu