Follow Us :              

Ganjar Buka Peluang Jatidiri Dikelola Profesional

  13 December 2019  |   07:00:00  |   dibaca : 1564 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Buka Peluang Jatidiri Dikelola Profesional

13 December 2019 | 07:00:00 | dibaca : 1564
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuka peluang bagi kalangan profesional untuk menjadi pengelola Stadion Jatidiri. Terlebih Ganjar ingin menjadikan kompleks Jatidiri menjadi kawasan ecosport tourism.

Stadion berkapasitas 45 ribu itu terdiri dari tiga lantai tribun dan ditunjang dua lift. Untuk eksterior dan interiornya didesain merepresentasikan budaya Jawa. Diimpikan menjadi stadion termegah ketiga di Indonesia setelah GBK dan Jakabaring, stadion itu menggunakan rumput Italia dan ditunjang lampu yang persis dipakai GBK (Gelora Bung Karno). Dengan segala kelebihan itu Ganjar berharap dapat dikelola secara profesional. 

"Nanti pengelolaannya kami harapkan bukan dari pemda tapi kami carikan profesional untuk mengelola. Sehingga mereka yang mengelola punya pengalaman untuk bisnis properti, bisa ‘menjual’, merawat," kata Ganjar saat mengecek pengerjaan lintasan atletik di Stadion Jatidiri, Jumat (13/12/2019).

Dengan sistem pengelolaan seperti itu Ganjar berharap biaya operasional dan perawatan Stadion Jatidiri tidak terus-menerus bergantung pada pembiayaan dari negara. 

"Sehingga tidak semuanya dibiayai oleh negara dan publik bisa menyewa. Jangan-jangan dengan seperti itu bisa untung lebih banyak," katanya. 

Saat ini pembangunan Stadion Jatidiri telah merampungkan tahap keempat yang meliputi pembangunan atap stadion, aluminium composite panel (ACP), trek lintasan atletik standar Intenational Association of Athletics Federations (IAAF) dan mechanical electric. Secara total, stadion yang menyerap anggaran mencapai Rp 1,1 triliun itu bakal rampung akhir 2020. Ganjar yang meninjau beberapa pengerjaan tampak takjub dengan beberapa kelebihan yang dimiliki. 

"Kita melihat perkembangan pembangunan GOR Jatidiri yang publik banyak menunggu. Dengan segala banyak ceritanya dan perkembangannya sangat menarik, sangat bagus. Untuk jogging track seperti ini katanya di Indonesia ada tiga, di GBK, Jatidiri dan Papua. Ternyata membuatnya tidak gampang," katanya. 

Karena besarnya biaya pembangunan stadion dan komplek Jatidiri, Ganjar berharap kontraktor tidak main-main. Ganjar juga meminta masyarakat untuk turut mengawal  agar tidak ada penyelewengan. 

"Saya pesan kepada kontraktor, tolong bangun dengan kualitas paling bagus. Saya minta masyarakat ikut mengawal, integritasnya dijaga. Jangan sampai ada yang menggangu pembangunan Jatidiri ini," harap Ganjar. 

Selain stadion, di komplek Jatidiri juga tengah dibangun fasilitas GOR, kolam renang indoor, lapangan tenis standard internasional, lapangan voli pasir, dan lintasan sepatu roda. Selain itu juga asrama, Sekolah Khusus Olahraga (SKO), gedung terpadu untuk tempat latihan cabang olahraga perorangan seperti silat, gedung penunjang parkir vertikal serta youth and gym center.

"Ini biayanya mahal, ini duitnya rakyat mari kita jaga bersama-sama. Ini pesan paling penting. Makanya tadi kami cek satu persatu. Kursinya bagus atau tidak, toiletnya sistemnya bekerja bagus atau tidak. Lapangannya ini belum selesai," katanya. 

Seluruh pengerjaan komplek tersebut memiliki satu desain besar yaitu penggabungan antara olahraga, penghijauan dan kebudayaan. Dengan desain seperti itu Ganjar mengatakan ke depan komplek Jatidiri bukan hanya sebagai fasilitas olahraga namun juga wisata. 

"Stadion ini adalah yang kita desain menuju ecosport tourism. Mereka semua yang ada di area Jatidiri akan mendapatkan kenyamanan dan bisa piknik. Dan akan kita bangun terus," tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuka peluang bagi kalangan profesional untuk menjadi pengelola Stadion Jatidiri. Terlebih Ganjar ingin menjadikan kompleks Jatidiri menjadi kawasan ecosport tourism.

Stadion berkapasitas 45 ribu itu terdiri dari tiga lantai tribun dan ditunjang dua lift. Untuk eksterior dan interiornya didesain merepresentasikan budaya Jawa. Diimpikan menjadi stadion termegah ketiga di Indonesia setelah GBK dan Jakabaring, stadion itu menggunakan rumput Italia dan ditunjang lampu yang persis dipakai GBK (Gelora Bung Karno). Dengan segala kelebihan itu Ganjar berharap dapat dikelola secara profesional. 

"Nanti pengelolaannya kami harapkan bukan dari pemda tapi kami carikan profesional untuk mengelola. Sehingga mereka yang mengelola punya pengalaman untuk bisnis properti, bisa ‘menjual’, merawat," kata Ganjar saat mengecek pengerjaan lintasan atletik di Stadion Jatidiri, Jumat (13/12/2019).

Dengan sistem pengelolaan seperti itu Ganjar berharap biaya operasional dan perawatan Stadion Jatidiri tidak terus-menerus bergantung pada pembiayaan dari negara. 

"Sehingga tidak semuanya dibiayai oleh negara dan publik bisa menyewa. Jangan-jangan dengan seperti itu bisa untung lebih banyak," katanya. 

Saat ini pembangunan Stadion Jatidiri telah merampungkan tahap keempat yang meliputi pembangunan atap stadion, aluminium composite panel (ACP), trek lintasan atletik standar Intenational Association of Athletics Federations (IAAF) dan mechanical electric. Secara total, stadion yang menyerap anggaran mencapai Rp 1,1 triliun itu bakal rampung akhir 2020. Ganjar yang meninjau beberapa pengerjaan tampak takjub dengan beberapa kelebihan yang dimiliki. 

"Kita melihat perkembangan pembangunan GOR Jatidiri yang publik banyak menunggu. Dengan segala banyak ceritanya dan perkembangannya sangat menarik, sangat bagus. Untuk jogging track seperti ini katanya di Indonesia ada tiga, di GBK, Jatidiri dan Papua. Ternyata membuatnya tidak gampang," katanya. 

Karena besarnya biaya pembangunan stadion dan komplek Jatidiri, Ganjar berharap kontraktor tidak main-main. Ganjar juga meminta masyarakat untuk turut mengawal  agar tidak ada penyelewengan. 

"Saya pesan kepada kontraktor, tolong bangun dengan kualitas paling bagus. Saya minta masyarakat ikut mengawal, integritasnya dijaga. Jangan sampai ada yang menggangu pembangunan Jatidiri ini," harap Ganjar. 

Selain stadion, di komplek Jatidiri juga tengah dibangun fasilitas GOR, kolam renang indoor, lapangan tenis standard internasional, lapangan voli pasir, dan lintasan sepatu roda. Selain itu juga asrama, Sekolah Khusus Olahraga (SKO), gedung terpadu untuk tempat latihan cabang olahraga perorangan seperti silat, gedung penunjang parkir vertikal serta youth and gym center.

"Ini biayanya mahal, ini duitnya rakyat mari kita jaga bersama-sama. Ini pesan paling penting. Makanya tadi kami cek satu persatu. Kursinya bagus atau tidak, toiletnya sistemnya bekerja bagus atau tidak. Lapangannya ini belum selesai," katanya. 

Seluruh pengerjaan komplek tersebut memiliki satu desain besar yaitu penggabungan antara olahraga, penghijauan dan kebudayaan. Dengan desain seperti itu Ganjar mengatakan ke depan komplek Jatidiri bukan hanya sebagai fasilitas olahraga namun juga wisata. 

"Stadion ini adalah yang kita desain menuju ecosport tourism. Mereka semua yang ada di area Jatidiri akan mendapatkan kenyamanan dan bisa piknik. Dan akan kita bangun terus," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu