Follow Us :              

Di Hadapan Wapres, Ganjar Beberkan Rahasia Kondusivitas Jateng

  13 December 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 624 
Kategori :
Bagikan :


Di Hadapan Wapres, Ganjar Beberkan Rahasia Kondusivitas Jateng

13 December 2019 | 13:00:00 | dibaca : 624
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membeberkan kunci kondusivitas Jawa Tengah kepada Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin. Menurut Ganjar, kondusivitas Jawa Tengah terbentuk karena ulama dan umaro (pemerintah – Red) dapat bersinergi dengan baik.

Ini disampaikan Ganjar dalam sambutannya pada acara Musyawarah Bersama MUI, DMI, BWI, IPHI dan Baznas Provinsi Jawa Tengah, di gedung Gradhika Bhakti Praja, komplek kantor Gubernur Jateng, Jumat (13/12/2019).

"Setiap ada persoalan di Jawa Tengah, saya selalu meminta pendapat dari alim ulama. Tidak hanya persoalan sosial, namun juga politik, ideologi termasuk ekonomi," kata Ganjar.

Eratnya hubungan ulama dan umaro di Jateng, lanjut Ganjar, mampu memberikan kedamaian pada masyarakat. Apabila ada masalah, semua duduk bersama mencari solusi.

"Biasanya ditemani kopi dan pisang goreng, jadi keluar dari musyawarah dengan suasana bahagia. Semua bisa lapang dada," tambahnya.

Tak hanya untuk meminta pendapat, dalam pengambilan keputusan dan kebijakan politik, Ganjar selalu melibatkan ulama, pastor, kyai dan tokoh agama lainnya. Pendapat dan masukan dari para ulama tersebut selalu didengarkan untuk kemudian digunakan sebagai pijakan pengambilan keputusan.

"Biar tidak keliru, kami selalu meminta pendapat ulama, setelah ada masukan, kami tinggal ketok saja. Ya meskipun tidak terlalu sempurna, tapi minimal tidak membuat perpecahan," ungkap Ganjar.

Sinergitas dengan ulama, lanjut Ganjar, juga dilakukan sebagai upaya mengatasi persoalan kemiskinan. Melalui program Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), berbagai persoalan kemiskinan di Jateng dapat teratasi dengan baik.

"Baznas di Jateng berkembang dahsyat. Berbagai problem sosial masyarakat yang tidak dapat diselesaikan dengan pembiayaan negara, kami selesaikan dengan Baznas. Tidak hanya memberikan bantuan, namun Baznas sekarang didorong untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pembinaan dan pelatihan," jelas Ganjar.

Keberhasilan Ganjar bersinergi dengan ulama untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Jawa Tengah mendapat apresiasi dari Ma'ruf Amin. Menurut Wapres, sinergi antara ulama dan umaro penting sebagai cara menyejahterakan masyarakat.

"Saya percaya Pak Ganjar ini gubernur yang pandai berkomunikasi. Saya yakin, di bawah kepemimpinan Pak Ganjar, kekuatan umat di Jawa Tengah dapat dioptimalkan," ujar Ma’ruf.

Ma'ruf juga mengapresiasi kinerja Pemprov Jateng dalam mengoptimalkan penerimaan zakat, infaq dan sedekah. Menurutnya, ini belum dilakukan banyak daerah lain di Indonesia. 

"Zakat kita sekarang baru 3,5 persen dari potensi zakat nasional, yang kalau dihitung mencapai Rp 230 triliun. Sekarang yang sudah dipungut itu baru sekitar Rp 8 triliun. Jadi memang harus digenjot agar persoalan umat dapat segera selesai," pungkas Ma’ruf.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membeberkan kunci kondusivitas Jawa Tengah kepada Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin. Menurut Ganjar, kondusivitas Jawa Tengah terbentuk karena ulama dan umaro (pemerintah – Red) dapat bersinergi dengan baik.

Ini disampaikan Ganjar dalam sambutannya pada acara Musyawarah Bersama MUI, DMI, BWI, IPHI dan Baznas Provinsi Jawa Tengah, di gedung Gradhika Bhakti Praja, komplek kantor Gubernur Jateng, Jumat (13/12/2019).

"Setiap ada persoalan di Jawa Tengah, saya selalu meminta pendapat dari alim ulama. Tidak hanya persoalan sosial, namun juga politik, ideologi termasuk ekonomi," kata Ganjar.

Eratnya hubungan ulama dan umaro di Jateng, lanjut Ganjar, mampu memberikan kedamaian pada masyarakat. Apabila ada masalah, semua duduk bersama mencari solusi.

"Biasanya ditemani kopi dan pisang goreng, jadi keluar dari musyawarah dengan suasana bahagia. Semua bisa lapang dada," tambahnya.

Tak hanya untuk meminta pendapat, dalam pengambilan keputusan dan kebijakan politik, Ganjar selalu melibatkan ulama, pastor, kyai dan tokoh agama lainnya. Pendapat dan masukan dari para ulama tersebut selalu didengarkan untuk kemudian digunakan sebagai pijakan pengambilan keputusan.

"Biar tidak keliru, kami selalu meminta pendapat ulama, setelah ada masukan, kami tinggal ketok saja. Ya meskipun tidak terlalu sempurna, tapi minimal tidak membuat perpecahan," ungkap Ganjar.

Sinergitas dengan ulama, lanjut Ganjar, juga dilakukan sebagai upaya mengatasi persoalan kemiskinan. Melalui program Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), berbagai persoalan kemiskinan di Jateng dapat teratasi dengan baik.

"Baznas di Jateng berkembang dahsyat. Berbagai problem sosial masyarakat yang tidak dapat diselesaikan dengan pembiayaan negara, kami selesaikan dengan Baznas. Tidak hanya memberikan bantuan, namun Baznas sekarang didorong untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pembinaan dan pelatihan," jelas Ganjar.

Keberhasilan Ganjar bersinergi dengan ulama untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Jawa Tengah mendapat apresiasi dari Ma'ruf Amin. Menurut Wapres, sinergi antara ulama dan umaro penting sebagai cara menyejahterakan masyarakat.

"Saya percaya Pak Ganjar ini gubernur yang pandai berkomunikasi. Saya yakin, di bawah kepemimpinan Pak Ganjar, kekuatan umat di Jawa Tengah dapat dioptimalkan," ujar Ma’ruf.

Ma'ruf juga mengapresiasi kinerja Pemprov Jateng dalam mengoptimalkan penerimaan zakat, infaq dan sedekah. Menurutnya, ini belum dilakukan banyak daerah lain di Indonesia. 

"Zakat kita sekarang baru 3,5 persen dari potensi zakat nasional, yang kalau dihitung mencapai Rp 230 triliun. Sekarang yang sudah dipungut itu baru sekitar Rp 8 triliun. Jadi memang harus digenjot agar persoalan umat dapat segera selesai," pungkas Ma’ruf.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu