Follow Us :              

Jangan Fanatik Pada Madzhab Tertentu

  15 December 2019  |   10:00:00  |   dibaca : 703 
Kategori :
Bagikan :


Jangan Fanatik Pada Madzhab Tertentu

15 December 2019 | 10:00:00 | dibaca : 703
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Magelang - Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen mengajak umat muslim untuk tidak fanatik pada mazhab tertentu. Boleh mengambil pendapat mazhab, tetapi tetap harus memrioritaskan firman Allah SWT dan sabda Rasulullah SAW.


"Sing fanatik ora nggone mazhab tapi nggone agama. Nek perkara-perkara kilafiyah wes ora usah didebat-debatna. Apa maneh sampai ndadekna perpecahan," kata wagub dalam kegiatan Pengajian Akbar Haul Syech Abdul Qodir Al-Jilani, Minggu (15/12/2019), di Halaman Masjid Besar An-Nuur Srumbung Magelang.


Warga negara yang tinggal di Indonesia, lanjutnya, tidak hanya memeluk satu agama dan tidak cuma satu mazhab. Meski berbeda-beda, yang diharapkan tetap bersatu. Perbedaan itu sudah menjadi sunatullah.


"Jelas firman Allah di Al-Qur'an, Lakuum Diinukum wa liya diin. Bagimu agamamu, bagiku agamaku.  Inilah salah satu prinsip akidah Islam yang mesti dipegang dan dianut setiap muslim," jelasnya.


Surat Al Kafiirun ayat 6 tersebut, memberikan pesan cara menyikapi perbedaan akidah dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga, menjalin kerukunan tidak hanya dengan sesama umat muslim tetapi juga dengan umat agama lain.


Bagikan :

Magelang - Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen mengajak umat muslim untuk tidak fanatik pada mazhab tertentu. Boleh mengambil pendapat mazhab, tetapi tetap harus memrioritaskan firman Allah SWT dan sabda Rasulullah SAW.


"Sing fanatik ora nggone mazhab tapi nggone agama. Nek perkara-perkara kilafiyah wes ora usah didebat-debatna. Apa maneh sampai ndadekna perpecahan," kata wagub dalam kegiatan Pengajian Akbar Haul Syech Abdul Qodir Al-Jilani, Minggu (15/12/2019), di Halaman Masjid Besar An-Nuur Srumbung Magelang.


Warga negara yang tinggal di Indonesia, lanjutnya, tidak hanya memeluk satu agama dan tidak cuma satu mazhab. Meski berbeda-beda, yang diharapkan tetap bersatu. Perbedaan itu sudah menjadi sunatullah.


"Jelas firman Allah di Al-Qur'an, Lakuum Diinukum wa liya diin. Bagimu agamamu, bagiku agamaku.  Inilah salah satu prinsip akidah Islam yang mesti dipegang dan dianut setiap muslim," jelasnya.


Surat Al Kafiirun ayat 6 tersebut, memberikan pesan cara menyikapi perbedaan akidah dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga, menjalin kerukunan tidak hanya dengan sesama umat muslim tetapi juga dengan umat agama lain.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu