Follow Us :              

Penghafal Alquran Harus Ajarkan dan Amalkan Isi

  15 December 2019  |   19:00:00  |   dibaca : 1181 
Kategori :
Bagikan :


Penghafal Alquran Harus Ajarkan dan Amalkan Isi

15 December 2019 | 19:00:00 | dibaca : 1181
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

DEMAK - Sebanyak 20 hafidz dan hafidzah lulusan Pondok Pesantren Tahfidzul Quran An-Nuriyyah mendapatkan bisyaroh dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Bisyaroh diserahkan secara simbolis oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen Maimoen pada Minggu (15/12/2019) malam.

Wagub menyampaikan selamat kepada santri yang telah berhasil menghafalkan 30 juz Alquran. Namun, putra kyai kharismatik almarhum KH Maimoen Zubair itu sekaligus mengingatkan agar tidak hanya dihafal tapi juga diamalkan.

"Kula yakin, Alquran kalau dijaga para putra putri masyayikh, dipun bimbing oleh ulama Allah, Alquran tidak hanya dihafalkan tapi juga diamalkan," katanya.

Hal itu, imbuhnya, juga dipesankan Habib Al Jufri, ulama dari Yaman. Habib Al Jufri mengharapkan generasi muda yang hafal qur'an perlu dilanjutkan dengan paham isi Alquran.

"Sehingga tidak hanya dihafalkan, nanging nalikanipun mereka (penghafal Alquran) tinggal dimanapun berada, jika ada pertanyaan terkait Alquran, hukum syariat dan lain-lain, tidak diam saja. Artinya bisa menjawab," jelasnya.

Harapan ini juga diinginkan almarhum KH Maimoen Zubair. Sebab, saat ini Alquran mengalami pergeseran, tidak menjadi imam bagi umat muslim, tetapi menjadi sam'an wa qiroatan. 

"Alquran kedah dados imam kita sedaya umat muslim, saged nglampahi napa ingkang didawuhaken Allah SWT lewat Alquran ingkang disampaikan Rasulullah SAW. Saya juga berharap betul-betul kepada para penghafal Alquran, semoga yang dihafalkan menjadi hafalan yang bermanfaat, diamalkan dan diajarkan," pungkasnya.


Bagikan :

DEMAK - Sebanyak 20 hafidz dan hafidzah lulusan Pondok Pesantren Tahfidzul Quran An-Nuriyyah mendapatkan bisyaroh dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Bisyaroh diserahkan secara simbolis oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen Maimoen pada Minggu (15/12/2019) malam.

Wagub menyampaikan selamat kepada santri yang telah berhasil menghafalkan 30 juz Alquran. Namun, putra kyai kharismatik almarhum KH Maimoen Zubair itu sekaligus mengingatkan agar tidak hanya dihafal tapi juga diamalkan.

"Kula yakin, Alquran kalau dijaga para putra putri masyayikh, dipun bimbing oleh ulama Allah, Alquran tidak hanya dihafalkan tapi juga diamalkan," katanya.

Hal itu, imbuhnya, juga dipesankan Habib Al Jufri, ulama dari Yaman. Habib Al Jufri mengharapkan generasi muda yang hafal qur'an perlu dilanjutkan dengan paham isi Alquran.

"Sehingga tidak hanya dihafalkan, nanging nalikanipun mereka (penghafal Alquran) tinggal dimanapun berada, jika ada pertanyaan terkait Alquran, hukum syariat dan lain-lain, tidak diam saja. Artinya bisa menjawab," jelasnya.

Harapan ini juga diinginkan almarhum KH Maimoen Zubair. Sebab, saat ini Alquran mengalami pergeseran, tidak menjadi imam bagi umat muslim, tetapi menjadi sam'an wa qiroatan. 

"Alquran kedah dados imam kita sedaya umat muslim, saged nglampahi napa ingkang didawuhaken Allah SWT lewat Alquran ingkang disampaikan Rasulullah SAW. Saya juga berharap betul-betul kepada para penghafal Alquran, semoga yang dihafalkan menjadi hafalan yang bermanfaat, diamalkan dan diajarkan," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu