SEMARANG – Ancaman bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu di Jawa Tengah tidak akan memutus distribusi BBM dan LPG. Ini ditegaskan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng, Sudjarwanto Dwiatmoko. 

Koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait lainnya dilakukan semaksimal mungkin. Seperti ketika terjadi longsor di Banjarnegara, Selasa (17/12/2019) pukul 15.00, yang sempat menutup badan jalan. Meski longsoran cukup besar, namun kejadian tersebut segera diatasi sehingga jalan Banjarnegara – Wonosobo kembali dapat dilalui mulai pukul 19.00. 

"Distribusi BBM dan LPG kami pastikan tidak akan ada kendala meski ada bencana," katanya saat konferensi pers di Gedung A lantai 1 komplek kantor Gubernur Jateng, Rabu (18/12/2019).

Sudjarwanto menjelaskan, kebutuhan solar menjelang Natal dan Tahun Baru 2020 diperkirakan meningkat 12,4 persen dan akan dicukupi. Untuk menjaga ketersediaan BBM jenis pertamax dan pertalite, pihaknya bekerja sama dengan Pertamina akan menyiagakan armada tangki cadangan di 868 SPBU, terutama di jalur ramai atau strategis, selama 24 jam nonstop.

Dia mengatakan, ada tujuh depot yang siaga dengan 458 armada mobil tangki di TBBM Tegal, TBBM Semarang, TBBM Lomanis, TBBM Cilacap, TBBM Maos, TBBM Boyolali dan depot LPG Cilacap. Serta 11 Kios Pertamina Siaga di sepanjang jalan tol.

"Listrik juga sudah ada jaminan dari PLN tidak akan ada pemadaman, kecuali karena bencana. Tetapi mobile genset juga akan disiagakan untuk mengantisipasi block-out," tandasnya. 

Sudjarwanto menambahkan, kesadaran masyarakat maupun perusahaan swasta dalam pemakaian solar panel untuk mencukupi kebutuhan listrik semakin meningkat. Tercatat di kantor ESDM, Bappeda, Gedung Berlian, 27 pondok pesantren di Jateng serta Ungaran Sari Garmen (USG) dan perumahan BSB, sudah memasang solar panel dan tidak tergantung pada pasokan listrik PLN.