Follow Us :              

Hindari Penggusuran, Waduk Bantarkawung Digeser ke Sindangwangi

  18 December 2019  |   10:30:00  |   dibaca : 1256 
Kategori :
Bagikan :


Hindari Penggusuran, Waduk Bantarkawung Digeser ke Sindangwangi

18 December 2019 | 10:30:00 | dibaca : 1256
Kategori :
Bagikan :

Foto : Irfani (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Irfani (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memutuskan lokasi Waduk Cipamali akan dibangun di Desa Sindangwangi Kabupaten Brebes. Lokasi itu dipilih karena merupakan areal nonpermukiman sehingga pembangunan waduk tidak perlu menggusur rumah warga. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Jateng Eko Yunianto  mengatakan sebelumnya memang beredar kabar rencana lokasi pembangunan waduk di Desa Bantarkawung, Brebes. Namun warga menolak dan berdemonstrasi lantaran enggan direlokasi jika nantinya pembangunan waduk dimulai.

Untuk mengakomodasi aspirasi warga dan mencari solusi terbaik, Pemprov Jateng mengadakan jajak pendapat dan memberikan tiga alternatif lokasi pembangunan waduk. Dari ketiga lokasi yang ditawarkan, yang paling memungkinkan dibangun waduk yakni di Desa Sindangwangi, yang berada di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Cigunung. Lokasi tersebut juga ideal lantaran bukan wilayah permukiman melainkan kawasan hutan dan ladang, sehingga meminimalkan terjadinya konflik sosial. 

"Nantinya, di lokasi itu akan dibangun Bendungan Cipamali setinggi 77,5 meter. Potensi tampungan air 17,38 juta meter3 dan potensi debit air 193,66 juta meter3/tahun," kata Eko dalam jumpa pers di komplek kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Rabu (18/12/2019).

Eko menambahkan, pembangunan Waduk Cipamali merupakan kebutuhan dalam rangka pengelolaan sumber daya air di Jawa Tengah. Selain penting untuk menunjang kebutuhan hidup masyarakat juga mendukung kebutuhan industri sebagai ujung tombak investasi.

Pemilihan Brebes sebagai lokasi waduk, dikatakan Eko, dikarenakan daerah itu merupakan wilayah Sungai Pemali Comal dengan luasan 485.721,35 hektare dan terbagi dalam 32 daerah aliran sungai (DAS). Potensi sumber daya air di wilayah Pemali Comal mencapai 10.978 miliar3 namun hingga saat ini baru 18,02 persen yang terkelola.

"Untuk memanfaatkan potensi air yang sangat besar itu, maka diperlukan pembuatan penampungan-penampungan air di lokasi itu. Memang sudah ada dua waduk di Pemali Comal, yakni Cacaban dan Penjalin, namun kapasitas keduanya masih kecil," tambahnya.

Disinggung terkait progres pembangunan waduk Cipamali, Eko mengatakan bahwa saat ini masih masuk proses prastudi kelayakan atau pre-feasibility study sehingga proses pembangunan waduk masih sangat panjang. Terkait anggaran pembangunan waduk diharapkan berasal dari APBN. “Kalau dari APBD jelas tidak memungkinkan.”


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memutuskan lokasi Waduk Cipamali akan dibangun di Desa Sindangwangi Kabupaten Brebes. Lokasi itu dipilih karena merupakan areal nonpermukiman sehingga pembangunan waduk tidak perlu menggusur rumah warga. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Jateng Eko Yunianto  mengatakan sebelumnya memang beredar kabar rencana lokasi pembangunan waduk di Desa Bantarkawung, Brebes. Namun warga menolak dan berdemonstrasi lantaran enggan direlokasi jika nantinya pembangunan waduk dimulai.

Untuk mengakomodasi aspirasi warga dan mencari solusi terbaik, Pemprov Jateng mengadakan jajak pendapat dan memberikan tiga alternatif lokasi pembangunan waduk. Dari ketiga lokasi yang ditawarkan, yang paling memungkinkan dibangun waduk yakni di Desa Sindangwangi, yang berada di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Cigunung. Lokasi tersebut juga ideal lantaran bukan wilayah permukiman melainkan kawasan hutan dan ladang, sehingga meminimalkan terjadinya konflik sosial. 

"Nantinya, di lokasi itu akan dibangun Bendungan Cipamali setinggi 77,5 meter. Potensi tampungan air 17,38 juta meter3 dan potensi debit air 193,66 juta meter3/tahun," kata Eko dalam jumpa pers di komplek kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Rabu (18/12/2019).

Eko menambahkan, pembangunan Waduk Cipamali merupakan kebutuhan dalam rangka pengelolaan sumber daya air di Jawa Tengah. Selain penting untuk menunjang kebutuhan hidup masyarakat juga mendukung kebutuhan industri sebagai ujung tombak investasi.

Pemilihan Brebes sebagai lokasi waduk, dikatakan Eko, dikarenakan daerah itu merupakan wilayah Sungai Pemali Comal dengan luasan 485.721,35 hektare dan terbagi dalam 32 daerah aliran sungai (DAS). Potensi sumber daya air di wilayah Pemali Comal mencapai 10.978 miliar3 namun hingga saat ini baru 18,02 persen yang terkelola.

"Untuk memanfaatkan potensi air yang sangat besar itu, maka diperlukan pembuatan penampungan-penampungan air di lokasi itu. Memang sudah ada dua waduk di Pemali Comal, yakni Cacaban dan Penjalin, namun kapasitas keduanya masih kecil," tambahnya.

Disinggung terkait progres pembangunan waduk Cipamali, Eko mengatakan bahwa saat ini masih masuk proses prastudi kelayakan atau pre-feasibility study sehingga proses pembangunan waduk masih sangat panjang. Terkait anggaran pembangunan waduk diharapkan berasal dari APBN. “Kalau dari APBD jelas tidak memungkinkan.”


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu