Follow Us :              

Datang di Misa Natal, Ganjar Dapat Hadiah dari Bocah Afghanistan

  24 December 2019  |   19:00:00  |   dibaca : 679 
Kategori :
Bagikan :


Datang di Misa Natal, Ganjar Dapat Hadiah dari Bocah Afghanistan

24 December 2019 | 19:00:00 | dibaca : 679
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat hadiah lukisan sketsa wajahnya dari Andi Arsya, bocah muslim asal Afghanistan yang hadir dalam Misa Natal di Holy Stadium Marina Semarang, Selasa (24/12/2019). 

Arsya hadir di Holy Stadium bersama kedua orang tuanya untuk memberi ucapan selamat natal kepada kawan dan kolega. Oleh kedua orangtuanya, ia diberi tahu bahwa Ganjar Pranowo bakal hadir seusai ibadat. Begitu Ganjar selesai memberi ucapan selamat kepada umat Kristiani, di dekat pintu keluar bocah 8 tahun itu menyalami dan memberi lukisan kepada ayah Zinedine Alam itu. 

"Saya suka lihat bapak, tampan," kata Arsya, yang hampir tiga tahun tinggal di Semarang.

Malam menjelang natal ini Ganjar bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) mengunjungi Gereja Katedral dan Holy Stadium Semarang. Dia mengatakan keberagaman di Tanah Air sudah semestinya membawa kebahagiaan dan persaudaraan bagi semuanya. 

"Mari kita jaga kemanusiaan ini, ke-indonesiaan ini. Wajahnya penuh kesukacitaan. Semoga ibadahnya lancar. Malam ini, Selamat Natal semoga membawa kebahagiaan bagi semuanya, membawa persaudaraan bagi kita semua," kata Ganjar. 

Ganjar mengatakan, anjangsana antarumat beragama di hari besar keagamaan di Jawa Tengah merupakan tradisi. Lewat cara itu, Ganjar yang telah enam tahun memimpin Jawa Tengah, berharap seluruh masyarakat bisa guyub dalam bingkai kenegaraan dan kemanusiaan. 

"Ini tradisi tahunan yang selalu kita lakukan untuk membagi rasa kebahagiaan. Suasananya menyenangkan dan selalu kita rindukan sebagai persaudaraan antar anak bangsa," kata Ganjar. 

Dalam konteks bernegara, Ganjar mengatakan yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah persatuan. Terlebih untuk menghadapi tantangan global yang semakin keras. Dan saat ini, menurut Ganjar, sangat tidak relevan untuk mempermasalahkan perbedaan ataupun keragaman.

"Jika kita sebagai anak bangsa kompak bermerah putih berbhinneka tunggal Ika dan berpancasila maka insyaallah kita bisa merespon persoalan dunia dengan solid. Itu yang paling penting. Maka jika ketemu saya di warung soto, warung tegal maupun sedang lari-lari, coleklah saya, karena kita saudara," katanya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat hadiah lukisan sketsa wajahnya dari Andi Arsya, bocah muslim asal Afghanistan yang hadir dalam Misa Natal di Holy Stadium Marina Semarang, Selasa (24/12/2019). 

Arsya hadir di Holy Stadium bersama kedua orang tuanya untuk memberi ucapan selamat natal kepada kawan dan kolega. Oleh kedua orangtuanya, ia diberi tahu bahwa Ganjar Pranowo bakal hadir seusai ibadat. Begitu Ganjar selesai memberi ucapan selamat kepada umat Kristiani, di dekat pintu keluar bocah 8 tahun itu menyalami dan memberi lukisan kepada ayah Zinedine Alam itu. 

"Saya suka lihat bapak, tampan," kata Arsya, yang hampir tiga tahun tinggal di Semarang.

Malam menjelang natal ini Ganjar bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) mengunjungi Gereja Katedral dan Holy Stadium Semarang. Dia mengatakan keberagaman di Tanah Air sudah semestinya membawa kebahagiaan dan persaudaraan bagi semuanya. 

"Mari kita jaga kemanusiaan ini, ke-indonesiaan ini. Wajahnya penuh kesukacitaan. Semoga ibadahnya lancar. Malam ini, Selamat Natal semoga membawa kebahagiaan bagi semuanya, membawa persaudaraan bagi kita semua," kata Ganjar. 

Ganjar mengatakan, anjangsana antarumat beragama di hari besar keagamaan di Jawa Tengah merupakan tradisi. Lewat cara itu, Ganjar yang telah enam tahun memimpin Jawa Tengah, berharap seluruh masyarakat bisa guyub dalam bingkai kenegaraan dan kemanusiaan. 

"Ini tradisi tahunan yang selalu kita lakukan untuk membagi rasa kebahagiaan. Suasananya menyenangkan dan selalu kita rindukan sebagai persaudaraan antar anak bangsa," kata Ganjar. 

Dalam konteks bernegara, Ganjar mengatakan yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah persatuan. Terlebih untuk menghadapi tantangan global yang semakin keras. Dan saat ini, menurut Ganjar, sangat tidak relevan untuk mempermasalahkan perbedaan ataupun keragaman.

"Jika kita sebagai anak bangsa kompak bermerah putih berbhinneka tunggal Ika dan berpancasila maka insyaallah kita bisa merespon persoalan dunia dengan solid. Itu yang paling penting. Maka jika ketemu saya di warung soto, warung tegal maupun sedang lari-lari, coleklah saya, karena kita saudara," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu