Foto : Istimewa (Humas Jateng)
Foto : Istimewa (Humas Jateng)
SUKOHARJO - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berhasil memberikan kejutan kepada ribuan anggota Muhammadiyah yang sedang menggelar acara menyambut Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sabtu (28/12/2019). Kehadirannya yang tidak terduga, membuat masyarakat terkejut dan langsung antusias.
Acara tersebut awalnya berjalan resmi. Beberapa tamu penting termasuk Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan tamu lain duduk di kursi bagian depan dan satu-persatu memberikan sambutan. Tak nampak Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di barisan kursi kehormatan. Masyarakat mengira, Ganjar tak datang.
Namun kekecewaan mereka terbayar, saat pementasan ketoprak bertema 'Sang Surya' dimainkan. Dalam pementasan itu, Ganjar mendadak muncul ke atas panggung dan ikut bermain bersama Din Syamsuddin yang kala itu berperan sebagai Sultan Hamengkubuwono VII.
Tepuk tangan langsung bergemuruh dari ribuan penonton. Mereka tidak menduga, orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut ternyata berada di tengah-tengah mereka.
"Iki sopo (ini siapa) kok ono Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ning cerita Sang Surya (kok ada Gubernur Jawa Tengah dalam cerita Sang Surya," kata Din Syamsuddin.
Kelucuan terjadi saat Ganjar terlibat dialog dengan Din Syamsudin dan komedian Tarzan. Bukan membahas soal sejarah berdirinya Muhammadiyah, Ganjar justru ditanya perihal pembangunan infrastruktur di Jawa Tengah seperti jalan tol dan lainnya.
"Dalan tol saiki wis nyambung mulai Cikampek tekan Suroboyo (jalan tol sekarang sudah tersambung mulai Cikampek sampai Surabaya). Sedilut neh, dalan tol nyambung mulai Bawen tekan Jogjakarta (sebentar lagi, jalan tol nyambung mulai Bawen sampai Jogjakarta). Dadi, sinihun mboten usah khawatir (jadi, yang mulia tidak perlu khawatir," kata Ganjar.
Jawaban Ganjar itu langsung membuat Tarzan bertingkah. Sambil meledek, ia mempertanyakan dialog antara Ganjar dengan Din Syamsuddin itu.
"Iki cerito tahun piro sebenere (ini cerita tahun berapa sebenarnya). Mosok zaman Hamengkubuwono VII, kok wis ono dalan tol (masa zaman Hamengkubuwono VII, sudah ada jalan tol)," celetuk Tarzan dan membuat semua masyarakat tertawa.
Meski hanya tampil sebentar, namun Ganjar mampu membuat penonton berdecak kagum. "Keren pak Ganjar, benar-benar totalitas. Tidak menyangka bisa membuat acara semakin meriah," kata Sulistyo, salah satu penonton.
Ganjar memang sengaja memberikan kejutan dalam acara itu. Ia memilih datang terlambat dan melalui pintu belakang, tanpa diketahui para undangan. Ia pun enggan saat diminta memberikan sambutan secara resmi. Dirinya memilih bermain ketoprak bersama-sama sambil menyampaikan pesan kepada masyarakat.
"Karena ini ada pementasan ketoprak, saya maunya memberikan sambutan dalam bentuk lain, bukan pidato seperti pejabat, tapi ikut main ketoprak," kata Ganjar.
Meski dalam sejarah tidak ada cerita tentang peran Gubernur Jawa Tengah saat pendirian Muhammadiyah, namun bagi Ganjar hal itu tidak menjadi soal. Meskipun tidak memiliki peran, namun sosok Ganjar mampu membuat hidup pementasan.
"Sejarahnya ra ono ya rapopo (sejarahnya tidak ada ya tidak apa-apa), wong jenenge wae ketoprak (namanya juga ketoprak). Yang penting penontonnya bahagia," tambah Ganjar.
Disinggung tentang peran Muhammadiyah bagi Jawa Tengah, Ganjar mengatakan bahwa Muhammadiyah adalah salah satu organisasi keagamaan yang sangat membantu. Selain melalui jalur pendidikan dan kesehatan, peran Muhammadiyah dalam berbagai bidang pembangunan di Jateng juga sangat banyak.
"Pembangunan ekonomi, sosial, budaya dan lain-lainnya. Muhammadiyah sangat membantu kami dalam berbagai upaya mensejahterakan masyarakat," tutup Ganjar.
SUKOHARJO - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berhasil memberikan kejutan kepada ribuan anggota Muhammadiyah yang sedang menggelar acara menyambut Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sabtu (28/12/2019). Kehadirannya yang tidak terduga, membuat masyarakat terkejut dan langsung antusias.
Acara tersebut awalnya berjalan resmi. Beberapa tamu penting termasuk Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan tamu lain duduk di kursi bagian depan dan satu-persatu memberikan sambutan. Tak nampak Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di barisan kursi kehormatan. Masyarakat mengira, Ganjar tak datang.
Namun kekecewaan mereka terbayar, saat pementasan ketoprak bertema 'Sang Surya' dimainkan. Dalam pementasan itu, Ganjar mendadak muncul ke atas panggung dan ikut bermain bersama Din Syamsuddin yang kala itu berperan sebagai Sultan Hamengkubuwono VII.
Tepuk tangan langsung bergemuruh dari ribuan penonton. Mereka tidak menduga, orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut ternyata berada di tengah-tengah mereka.
"Iki sopo (ini siapa) kok ono Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ning cerita Sang Surya (kok ada Gubernur Jawa Tengah dalam cerita Sang Surya," kata Din Syamsuddin.
Kelucuan terjadi saat Ganjar terlibat dialog dengan Din Syamsudin dan komedian Tarzan. Bukan membahas soal sejarah berdirinya Muhammadiyah, Ganjar justru ditanya perihal pembangunan infrastruktur di Jawa Tengah seperti jalan tol dan lainnya.
"Dalan tol saiki wis nyambung mulai Cikampek tekan Suroboyo (jalan tol sekarang sudah tersambung mulai Cikampek sampai Surabaya). Sedilut neh, dalan tol nyambung mulai Bawen tekan Jogjakarta (sebentar lagi, jalan tol nyambung mulai Bawen sampai Jogjakarta). Dadi, sinihun mboten usah khawatir (jadi, yang mulia tidak perlu khawatir," kata Ganjar.
Jawaban Ganjar itu langsung membuat Tarzan bertingkah. Sambil meledek, ia mempertanyakan dialog antara Ganjar dengan Din Syamsuddin itu.
"Iki cerito tahun piro sebenere (ini cerita tahun berapa sebenarnya). Mosok zaman Hamengkubuwono VII, kok wis ono dalan tol (masa zaman Hamengkubuwono VII, sudah ada jalan tol)," celetuk Tarzan dan membuat semua masyarakat tertawa.
Meski hanya tampil sebentar, namun Ganjar mampu membuat penonton berdecak kagum. "Keren pak Ganjar, benar-benar totalitas. Tidak menyangka bisa membuat acara semakin meriah," kata Sulistyo, salah satu penonton.
Ganjar memang sengaja memberikan kejutan dalam acara itu. Ia memilih datang terlambat dan melalui pintu belakang, tanpa diketahui para undangan. Ia pun enggan saat diminta memberikan sambutan secara resmi. Dirinya memilih bermain ketoprak bersama-sama sambil menyampaikan pesan kepada masyarakat.
"Karena ini ada pementasan ketoprak, saya maunya memberikan sambutan dalam bentuk lain, bukan pidato seperti pejabat, tapi ikut main ketoprak," kata Ganjar.
Meski dalam sejarah tidak ada cerita tentang peran Gubernur Jawa Tengah saat pendirian Muhammadiyah, namun bagi Ganjar hal itu tidak menjadi soal. Meskipun tidak memiliki peran, namun sosok Ganjar mampu membuat hidup pementasan.
"Sejarahnya ra ono ya rapopo (sejarahnya tidak ada ya tidak apa-apa), wong jenenge wae ketoprak (namanya juga ketoprak). Yang penting penontonnya bahagia," tambah Ganjar.
Disinggung tentang peran Muhammadiyah bagi Jawa Tengah, Ganjar mengatakan bahwa Muhammadiyah adalah salah satu organisasi keagamaan yang sangat membantu. Selain melalui jalur pendidikan dan kesehatan, peran Muhammadiyah dalam berbagai bidang pembangunan di Jateng juga sangat banyak.
"Pembangunan ekonomi, sosial, budaya dan lain-lainnya. Muhammadiyah sangat membantu kami dalam berbagai upaya mensejahterakan masyarakat," tutup Ganjar.
Berita Terbaru