Follow Us :              

Skill Pencari Kerja Lebih Penting daripada Ijazah

  30 December 2019  |   13:30:00  |   dibaca : 914 
Kategori :
Bagikan :


Skill Pencari Kerja Lebih Penting daripada Ijazah

30 December 2019 | 13:30:00 | dibaca : 914
Kategori :
Bagikan :

Foto : Irfani (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Irfani (Humas Jateng)

Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan di masa depan industri tidak akan menanyakan latar belakang akademis calon tenaga kerjanya. Sebaliknya, industri akan menanyakan apa keterampilan atau skill yang dimiliki seorang pencari kerja.

Untuk itu, Ganjar menilai perlu ada lembaga pelatihan kerja yang secara khusus melatih calon tenaga kerja agar memiliki keterampilan yang dibutuhkan industri. Maka, Ganjar pun menyambut positif keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas yang didirikan Kementerian Tenaga Kerja di pondok pesantren seluruh Indonesia sejak 2017 lalu.

Pemerintah Jawa Tengah pun telah melobi sejumlah perusahaan untuk menjadi teaching industry baik itu bagi lulusan SMA/SMK maupun UKM. Harapannya, keberadaan teaching industry ini dapat melengkapi sekolah kejuruan, tempat praktik dan sekaligus menjadi pendamping produksi maupun pemasaran UKM di pasar internasional.

"Mudah-mudahan BLK Komunitas ini berjalan dengan baik dan nantinya setelah latihan, praktik, kemudian teaching industry ini penting. Apapun produknya mesti didampingi dan punya standar minimum yang kemudian bisa dijadikan produk unggulan di masing-masing daerah," kata Ganjar saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam peresmian BLK Komunitas di Pondok Pesantren Al Fadllu 2, Kendal, Senin (30/12/2019).

Ganjar pun menggagas agar BLK Komunitas dapat dipadukan dengan ruang kerja bersama (co-working space), di mana orang-orang di dalamnya bisa saling berbagi pengalaman dan berkolaborasi menghasilkan karya bersama.

Menteri Tenaga Kerja RI Ida Fauziah mengatakan, hingga 2019 pihaknya sudah mendirikan 1.113 BLK Komunitas. BLK Komunitas didirikan untuk mendekatkan sarana keterampilan kerja dengan sumber daya manusia yang perlu dilatih dan mempertemukan akses pelatihan dengan calon peserta.

Saat ini, total ada 10 program pelatihan vokasi yang dikembangkan, yakni teknik otomotif, las, pengolahan hasil pertanian, perikanan, menjahit, refrigerator dan teknik listrik serta teknologi informasi komputer. 

Presiden RI Joko Widodo mengingatkan agar penentuan jurusan kejuruan yang dipilih, menyambung dengan kebutuhan dunia industri. Menurut Jokowi, lulusan sekolah kejuruan saat ini belum sesuai dengan kebutuhan industri. Jokowi meminta BLK Komunitas berkomunikasi dengan industri untuk mengetahui kebutuhan sumber daya manusia baru kemudian menentukan jurusan kejuruan yang akan dibuka. 

"Coba tanya bank, berapa butuh teknisi coding, ndak ada yang menyiapkan kesana. Teknisi programming banyak yang butuh tapi ndak ada yang menyiapkan," kata Jokowi.


Bagikan :

Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan di masa depan industri tidak akan menanyakan latar belakang akademis calon tenaga kerjanya. Sebaliknya, industri akan menanyakan apa keterampilan atau skill yang dimiliki seorang pencari kerja.

Untuk itu, Ganjar menilai perlu ada lembaga pelatihan kerja yang secara khusus melatih calon tenaga kerja agar memiliki keterampilan yang dibutuhkan industri. Maka, Ganjar pun menyambut positif keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas yang didirikan Kementerian Tenaga Kerja di pondok pesantren seluruh Indonesia sejak 2017 lalu.

Pemerintah Jawa Tengah pun telah melobi sejumlah perusahaan untuk menjadi teaching industry baik itu bagi lulusan SMA/SMK maupun UKM. Harapannya, keberadaan teaching industry ini dapat melengkapi sekolah kejuruan, tempat praktik dan sekaligus menjadi pendamping produksi maupun pemasaran UKM di pasar internasional.

"Mudah-mudahan BLK Komunitas ini berjalan dengan baik dan nantinya setelah latihan, praktik, kemudian teaching industry ini penting. Apapun produknya mesti didampingi dan punya standar minimum yang kemudian bisa dijadikan produk unggulan di masing-masing daerah," kata Ganjar saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam peresmian BLK Komunitas di Pondok Pesantren Al Fadllu 2, Kendal, Senin (30/12/2019).

Ganjar pun menggagas agar BLK Komunitas dapat dipadukan dengan ruang kerja bersama (co-working space), di mana orang-orang di dalamnya bisa saling berbagi pengalaman dan berkolaborasi menghasilkan karya bersama.

Menteri Tenaga Kerja RI Ida Fauziah mengatakan, hingga 2019 pihaknya sudah mendirikan 1.113 BLK Komunitas. BLK Komunitas didirikan untuk mendekatkan sarana keterampilan kerja dengan sumber daya manusia yang perlu dilatih dan mempertemukan akses pelatihan dengan calon peserta.

Saat ini, total ada 10 program pelatihan vokasi yang dikembangkan, yakni teknik otomotif, las, pengolahan hasil pertanian, perikanan, menjahit, refrigerator dan teknik listrik serta teknologi informasi komputer. 

Presiden RI Joko Widodo mengingatkan agar penentuan jurusan kejuruan yang dipilih, menyambung dengan kebutuhan dunia industri. Menurut Jokowi, lulusan sekolah kejuruan saat ini belum sesuai dengan kebutuhan industri. Jokowi meminta BLK Komunitas berkomunikasi dengan industri untuk mengetahui kebutuhan sumber daya manusia baru kemudian menentukan jurusan kejuruan yang akan dibuka. 

"Coba tanya bank, berapa butuh teknisi coding, ndak ada yang menyiapkan kesana. Teknisi programming banyak yang butuh tapi ndak ada yang menyiapkan," kata Jokowi.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu