Follow Us :              

Hadapi Cuaca Ekstrem, Ganjar Dirikan Posko Bencana Terpadu

  09 January 2020  |   13:00:00  |   dibaca : 565 
Kategori :
Bagikan :


Hadapi Cuaca Ekstrem, Ganjar Dirikan Posko Bencana Terpadu

09 January 2020 | 13:00:00 | dibaca : 565
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Semarang - Menghadapi cuaca ekstrem 2020, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendirikan Posko Terpadu Siaga Banjir. 

Posko yang berlokasi di Wisma Perdamaian, Semarang, itu didirikan agar Gubernur dan seluruh SKPD terkait dapat memperbarui data dan memvalidasi kondisi terkini di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Selanjutnya, agar seluruh tim yang terlibat dapat menentukan langkah-langkah penanganan yang harus diambil, baik di masing-masing SKPD maupun secara kolektif.

"Pak Mendagri minta ada posko khusus. Sebenarnya back-up harian sudah ada di BPBD. Karena mungkin cuaca dua bulan cukup ekstrim dan beberapa hari ke depan dimungkinkan sangat ekstrem, kami diminta lek-lekan (siaga)," ujar Ganjar, Kamis (9/1/2020).

Ia pun menunjukkan data kondisi cuaca di Jawa Tengah. Ada sejumlah daerah yang diprediksi mengalami curah hujan ekstrem, bahkan mencapai 500 mm.

"Kalau dilihat ini ada yang berwarna hijau pekat. Ini menunjukkan curah hujan ekstrem, diprediksi sampai 500 mm," papar Ganjar.

Dia menambahkan, informasi yang dikumpulkan di posko tersebut akan diolah untuk segera ditindaklanjuti. Terutama berkomunikasi dengan kabupaten/kota supaya segera ada antisipasi maupun penanganan.

"Meskipun tidak bisa presisi tapi kita dapat mengantisipasi secara optimal. Juga bisa segera 'halo-halo' warning ke kades, camat dan bupati. Sebenarnya (posko) fungsinya mengurangi resiko bencana. Mendeteksi awal, informasi ini kita bisa cepat akan bisa mengantisipasi," terang Ganjar.

Pj Sekda Provinsi Jawa Tengah Herru Setiadhi menjelaskan bahwa posko terpadu tersebut merupakan wujud kehadiran dan bukti pemerintah sigap tanggap dalam mengantisipasi bencana.

"Posko terpadu ini betul-betul kinerja antarSKPD. Bahkan bukan hanya Pemprov Jateng, tapi juga yang lain seperti Badan Pengelola Transportasi Darat, ini kan dari kementerian," jelas Herru.

Pada prinsipnya, data dan informasi yang ada akan dikomunikasikan dengan pemerintah kabupaten/kota supaya ada penanganan dan antisipasi secara cepat.

"Tujuannya memberikan ketenangan, kenyamanan, kepastian kepada warga bahwa pemerintah itu hadir," pungkas Herru.


Bagikan :

Semarang - Menghadapi cuaca ekstrem 2020, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendirikan Posko Terpadu Siaga Banjir. 

Posko yang berlokasi di Wisma Perdamaian, Semarang, itu didirikan agar Gubernur dan seluruh SKPD terkait dapat memperbarui data dan memvalidasi kondisi terkini di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Selanjutnya, agar seluruh tim yang terlibat dapat menentukan langkah-langkah penanganan yang harus diambil, baik di masing-masing SKPD maupun secara kolektif.

"Pak Mendagri minta ada posko khusus. Sebenarnya back-up harian sudah ada di BPBD. Karena mungkin cuaca dua bulan cukup ekstrim dan beberapa hari ke depan dimungkinkan sangat ekstrem, kami diminta lek-lekan (siaga)," ujar Ganjar, Kamis (9/1/2020).

Ia pun menunjukkan data kondisi cuaca di Jawa Tengah. Ada sejumlah daerah yang diprediksi mengalami curah hujan ekstrem, bahkan mencapai 500 mm.

"Kalau dilihat ini ada yang berwarna hijau pekat. Ini menunjukkan curah hujan ekstrem, diprediksi sampai 500 mm," papar Ganjar.

Dia menambahkan, informasi yang dikumpulkan di posko tersebut akan diolah untuk segera ditindaklanjuti. Terutama berkomunikasi dengan kabupaten/kota supaya segera ada antisipasi maupun penanganan.

"Meskipun tidak bisa presisi tapi kita dapat mengantisipasi secara optimal. Juga bisa segera 'halo-halo' warning ke kades, camat dan bupati. Sebenarnya (posko) fungsinya mengurangi resiko bencana. Mendeteksi awal, informasi ini kita bisa cepat akan bisa mengantisipasi," terang Ganjar.

Pj Sekda Provinsi Jawa Tengah Herru Setiadhi menjelaskan bahwa posko terpadu tersebut merupakan wujud kehadiran dan bukti pemerintah sigap tanggap dalam mengantisipasi bencana.

"Posko terpadu ini betul-betul kinerja antarSKPD. Bahkan bukan hanya Pemprov Jateng, tapi juga yang lain seperti Badan Pengelola Transportasi Darat, ini kan dari kementerian," jelas Herru.

Pada prinsipnya, data dan informasi yang ada akan dikomunikasikan dengan pemerintah kabupaten/kota supaya ada penanganan dan antisipasi secara cepat.

"Tujuannya memberikan ketenangan, kenyamanan, kepastian kepada warga bahwa pemerintah itu hadir," pungkas Herru.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu