Follow Us :              

Pemprov Jateng Siapkan Asuransi Untuk Lahan Puso Akibat Banjir

  15 January 2020  |   11:00:00  |   dibaca : 274 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng Siapkan Asuransi Untuk Lahan Puso Akibat Banjir

15 January 2020 | 11:00:00 | dibaca : 274
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Semarang - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan asuransi usaha tani padi (AUTP) untuk 154 hektare lahan puso akibat cuaca ekstrem. Asuransi tanpa premi tersebut diberikan langsung ke petani senilai Rp 6 juta per hektare.

Kepala Distanbun Pemprov Jateng Suryo Banendro menuturkan bahwa kurun waktu Desember 2019 -Januari 2020, total lahan pertanian yang terendam air akibat cuaca ekstrem 5.722 hektare yang tersebar di 12 kabupaten. Sebanyak 154 hektare di antaranya mengalami puso.

"Untuk yang puso kami siapkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Tahun 2020, dari APBD Provinsi 35.000 hektare dan dari pusat ada 200.000 hektare. Untuk yang provinsi itu tanpa premi, kami yang tanggung," ujarnya, saat jumpa pers di Komplek Kantor Pemerintahan Provinsi Jateng, Rabu (15/1/2020).

AUTP tersebut diperuntukkan untuk lahan puso. Sebab, lahan yang mengalami puso tidak bisa diharapkan untuk tumbuh kembali.

"Beda kalau banjir, masih bisa hidup. Atau tergenang tapi tidak keseluruhan, ada batang yang muncul lebih tinggi dari air. Itu kemungkinan masih bisa tumbuh. Nah, asuransi ini untuk lahan puso dan khusus untuk petani miskin. Sejauh ini ada 154 hektare yang diajukan asuransi karena puso," lanjutnya.

AUTP tersebut diberikan kepada petani yang sudah terdaftar, melalui kelompok-kelompok tani resmi yang terdaftar di Kementerian Pertanian.

"Nanti, laporannya bisa lewat kelompok tani masing-masing. Kami akan cek, benar puso atau tidak. Klaim asuransi paling lama tiga bulan sudah cair. Itu sudah cepat," terangnya.

Selain AUTP, pihaknya juga menyediakan pinjaman alat untuk tanam secara gratis, di antaranya traktor, alat tanam mesin dan pompa.

"Lahan puso yang mau ditanami, kami sediakan pinjaman alat gratis. Untuk benih lewat kabupaten karena penganggaran ada di kabupaten. Ini untuk percepatan tanam lagi," paparnya.

Suryo menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan tindakan antisipatif untuk menghadapi musim penghujan, yakni dengan menyosialisasikan dan memberi peringatan kepada para petani terkait kondisi cuaca. 

Saat ini, lahan yang terdampak cuaca ekstrem adalah ladang bawang merah (Tegal dan Brebes) dan jagung (Grobogan, Brebes dan Tegal).

"Untuk saat ini dari total yang tergenang atau banjir, sudah ada yang surut sekitar 4000 hektare. Kami sampai saat ini juga masih melakukan pantauan-pantauan," pungkas Suryo.


Bagikan :

Semarang - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan asuransi usaha tani padi (AUTP) untuk 154 hektare lahan puso akibat cuaca ekstrem. Asuransi tanpa premi tersebut diberikan langsung ke petani senilai Rp 6 juta per hektare.

Kepala Distanbun Pemprov Jateng Suryo Banendro menuturkan bahwa kurun waktu Desember 2019 -Januari 2020, total lahan pertanian yang terendam air akibat cuaca ekstrem 5.722 hektare yang tersebar di 12 kabupaten. Sebanyak 154 hektare di antaranya mengalami puso.

"Untuk yang puso kami siapkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Tahun 2020, dari APBD Provinsi 35.000 hektare dan dari pusat ada 200.000 hektare. Untuk yang provinsi itu tanpa premi, kami yang tanggung," ujarnya, saat jumpa pers di Komplek Kantor Pemerintahan Provinsi Jateng, Rabu (15/1/2020).

AUTP tersebut diperuntukkan untuk lahan puso. Sebab, lahan yang mengalami puso tidak bisa diharapkan untuk tumbuh kembali.

"Beda kalau banjir, masih bisa hidup. Atau tergenang tapi tidak keseluruhan, ada batang yang muncul lebih tinggi dari air. Itu kemungkinan masih bisa tumbuh. Nah, asuransi ini untuk lahan puso dan khusus untuk petani miskin. Sejauh ini ada 154 hektare yang diajukan asuransi karena puso," lanjutnya.

AUTP tersebut diberikan kepada petani yang sudah terdaftar, melalui kelompok-kelompok tani resmi yang terdaftar di Kementerian Pertanian.

"Nanti, laporannya bisa lewat kelompok tani masing-masing. Kami akan cek, benar puso atau tidak. Klaim asuransi paling lama tiga bulan sudah cair. Itu sudah cepat," terangnya.

Selain AUTP, pihaknya juga menyediakan pinjaman alat untuk tanam secara gratis, di antaranya traktor, alat tanam mesin dan pompa.

"Lahan puso yang mau ditanami, kami sediakan pinjaman alat gratis. Untuk benih lewat kabupaten karena penganggaran ada di kabupaten. Ini untuk percepatan tanam lagi," paparnya.

Suryo menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan tindakan antisipatif untuk menghadapi musim penghujan, yakni dengan menyosialisasikan dan memberi peringatan kepada para petani terkait kondisi cuaca. 

Saat ini, lahan yang terdampak cuaca ekstrem adalah ladang bawang merah (Tegal dan Brebes) dan jagung (Grobogan, Brebes dan Tegal).

"Untuk saat ini dari total yang tergenang atau banjir, sudah ada yang surut sekitar 4000 hektare. Kami sampai saat ini juga masih melakukan pantauan-pantauan," pungkas Suryo.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu