Follow Us :              

Kondusif, Wagub Sampaikan Terima Kasih kepada Warga Semarang

  19 January 2020  |   20:00:00  |   dibaca : 355 
Kategori :
Bagikan :


Kondusif, Wagub Sampaikan Terima Kasih kepada Warga Semarang

19 January 2020 | 20:00:00 | dibaca : 355
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG - Situasi kondusif di Kota Semarang selama ini, membuat banyak orang yang kepincut untuk datang. Banyaknya wisatawan yang datang, otomatis berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi yang bergerak ke arah positif.

"Saya mengucapkan terima kasih, Kota Semarang aman, tentrem, njenengan semua bisa menciptakan suasana kondusif, sehingga banyak turis dalam negeri maupun luar negeri yang nyaman tinggal di Semarang," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat memberikan sambutan dalam kegiatan Mijen Besholawat di Alun-alun Jatisari, Minggu (19/01/2020) malam.

Menurut Wagub, kondusivitas Jawa Tengah pada umumnya, dan Kota Semarang pada khususnya terjaga karena warganya mau melaksanakan rukun bermasyarakat. Ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. 

"Selain seorang Nabi, Rasullullah juga seorang pimpinan negara. Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita bagaimana bernegara. Yang mana Rasulullah dalam bernegara juga membuat aturan," bebernya.

Jika di Indonesia memiliki UUD 1945, di Madinah pada zaman Rasulullah juga memiliki peraturan yang dikenal dengan piagam Madinah. Dalam piagam tersebut dituangkan pula peraturan kehidupan beragama. Sebab, agama yang dianut masyarakat Madinah juga beragam. 

"Dalam piagam Madinah, Rasulullah juga menulis agama lain. Yahudi dituliskan pertama, kemudian Nasrani, baru Islam agama kita," ujarnya.

Contoh perbuatan Rasulullah kepada penganut agama lain yang patut diteladani adalah menyuapi penganut agama Yahudi setiap pagi di depan pasar. Rasulullah juga tidak berkeberatan ketika jubahnya diminta untuk mengkafani jenazah penganut agama Yahudi. Saat melihat jenazah umat Yahudi, Rasulullah pun berdiri memberikan penghormatan.

"Dari contoh ini, kita harus tahu bagaimana kita bernegara. Bagaimana kita saat berada di masjid, bagaimana kita bermasyarakat di RT RW dan sebagainya. Kalau diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka terbangunlah Jawa Tengah seperti hari ini yang kondusif," pungkas Wagub.


Bagikan :

SEMARANG - Situasi kondusif di Kota Semarang selama ini, membuat banyak orang yang kepincut untuk datang. Banyaknya wisatawan yang datang, otomatis berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi yang bergerak ke arah positif.

"Saya mengucapkan terima kasih, Kota Semarang aman, tentrem, njenengan semua bisa menciptakan suasana kondusif, sehingga banyak turis dalam negeri maupun luar negeri yang nyaman tinggal di Semarang," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat memberikan sambutan dalam kegiatan Mijen Besholawat di Alun-alun Jatisari, Minggu (19/01/2020) malam.

Menurut Wagub, kondusivitas Jawa Tengah pada umumnya, dan Kota Semarang pada khususnya terjaga karena warganya mau melaksanakan rukun bermasyarakat. Ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. 

"Selain seorang Nabi, Rasullullah juga seorang pimpinan negara. Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita bagaimana bernegara. Yang mana Rasulullah dalam bernegara juga membuat aturan," bebernya.

Jika di Indonesia memiliki UUD 1945, di Madinah pada zaman Rasulullah juga memiliki peraturan yang dikenal dengan piagam Madinah. Dalam piagam tersebut dituangkan pula peraturan kehidupan beragama. Sebab, agama yang dianut masyarakat Madinah juga beragam. 

"Dalam piagam Madinah, Rasulullah juga menulis agama lain. Yahudi dituliskan pertama, kemudian Nasrani, baru Islam agama kita," ujarnya.

Contoh perbuatan Rasulullah kepada penganut agama lain yang patut diteladani adalah menyuapi penganut agama Yahudi setiap pagi di depan pasar. Rasulullah juga tidak berkeberatan ketika jubahnya diminta untuk mengkafani jenazah penganut agama Yahudi. Saat melihat jenazah umat Yahudi, Rasulullah pun berdiri memberikan penghormatan.

"Dari contoh ini, kita harus tahu bagaimana kita bernegara. Bagaimana kita saat berada di masjid, bagaimana kita bermasyarakat di RT RW dan sebagainya. Kalau diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka terbangunlah Jawa Tengah seperti hari ini yang kondusif," pungkas Wagub.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu