Follow Us :              

Pemimpin Dekat Kiai, Jateng Tentrem dan Sejahtera

  26 January 2020  |   20:00:00  |   dibaca : 2474 
Kategori :
Bagikan :


Pemimpin Dekat Kiai, Jateng Tentrem dan Sejahtera

26 January 2020 | 20:00:00 | dibaca : 2474
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

GROBOGAN  - Pemimpin di Jawa Tengah dekat dengan ulama dan kiai sehingga terhindar dari pemimpin yang zalim. Selain itu, kedekatan alama dan umaro di Jateng maka kebijakan-kebijakan pemerintah semakin berpihak terhadap keagamaan, serta masyarakat tentram dan sejahtera.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat memberikan sambutan Haul KH Abdul Wahid Zuhdi ke-12 di Pondok Pesantren Al Fadllul Wahid, Ngangkruk, Bandungsari, Ngaringan, Grobogan, Minggu (26/1/2020) malam.

"Kalau umaro sudah nyedak kiai maka akan didoakan seperti pada acara haul sekarang ini. Saya otomatis didoakan sehingga di Jateng tidak ada pemimpin yang zalim. Bahkan berkat pemimpin dekat dengan kIai, kebijakan-kebijakan yang ada di pemerintahan semakin berpihak kepada pondok pesantren dan dunia keagamaan," beber Taj Yasin.

Termasuk kebijakan pemberian insentif kepada ustad dan ustadzah di seluruh Jateng. Program yang digulirkan pada 2019 ini merupakan kerja sama dengan Kanwil Kementerian Agama Jateng. Tahun 2019 telah dikucurkan anggaran sebesar Rp205 miliar untuk sebanyak 171 ribu ustad dan ustadzah. Untuk jumlah penerima tahun 2020 meningkat menjadi kurang lebih 211 ribu ustad dan ustadzah. 

"Kebijakan lainnya adalah bagi santri atau pelajar yang hafal Alquran 30 juz dan sudah diwisuda akan mendapatkan hadiah dari Pemprov Jateng. Seperti tadi di daerah Gubug Kabupaten Grobogan,  ada 9 anak penghafal Alquran yang diberi hadiah masing-masing Rp1 juta dari pemprov," terangnya.

Selain kedekatan umaro dengan ulama, hampir setiap pengajian yang digelar di berbagai daerah di Jateng selalu ramai pengunjung, sehingga mendatangkan keberkahan bagi pemerintah dan masyarakat. Karena dalam pengajian yang disampaikan tentang agama, kebaikan, dan akherat sehingga memberikan ketentraman dan kenyamanan bagi umat.

"Setiap hari kami ada pengajian atau minimal sehari 2 kali. Insyaallah di Jawa Tengah didorong dengan baik, terutama menyangkut keagamaan pemerintah sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait," ujarnya.


Bagikan :

GROBOGAN  - Pemimpin di Jawa Tengah dekat dengan ulama dan kiai sehingga terhindar dari pemimpin yang zalim. Selain itu, kedekatan alama dan umaro di Jateng maka kebijakan-kebijakan pemerintah semakin berpihak terhadap keagamaan, serta masyarakat tentram dan sejahtera.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat memberikan sambutan Haul KH Abdul Wahid Zuhdi ke-12 di Pondok Pesantren Al Fadllul Wahid, Ngangkruk, Bandungsari, Ngaringan, Grobogan, Minggu (26/1/2020) malam.

"Kalau umaro sudah nyedak kiai maka akan didoakan seperti pada acara haul sekarang ini. Saya otomatis didoakan sehingga di Jateng tidak ada pemimpin yang zalim. Bahkan berkat pemimpin dekat dengan kIai, kebijakan-kebijakan yang ada di pemerintahan semakin berpihak kepada pondok pesantren dan dunia keagamaan," beber Taj Yasin.

Termasuk kebijakan pemberian insentif kepada ustad dan ustadzah di seluruh Jateng. Program yang digulirkan pada 2019 ini merupakan kerja sama dengan Kanwil Kementerian Agama Jateng. Tahun 2019 telah dikucurkan anggaran sebesar Rp205 miliar untuk sebanyak 171 ribu ustad dan ustadzah. Untuk jumlah penerima tahun 2020 meningkat menjadi kurang lebih 211 ribu ustad dan ustadzah. 

"Kebijakan lainnya adalah bagi santri atau pelajar yang hafal Alquran 30 juz dan sudah diwisuda akan mendapatkan hadiah dari Pemprov Jateng. Seperti tadi di daerah Gubug Kabupaten Grobogan,  ada 9 anak penghafal Alquran yang diberi hadiah masing-masing Rp1 juta dari pemprov," terangnya.

Selain kedekatan umaro dengan ulama, hampir setiap pengajian yang digelar di berbagai daerah di Jateng selalu ramai pengunjung, sehingga mendatangkan keberkahan bagi pemerintah dan masyarakat. Karena dalam pengajian yang disampaikan tentang agama, kebaikan, dan akherat sehingga memberikan ketentraman dan kenyamanan bagi umat.

"Setiap hari kami ada pengajian atau minimal sehari 2 kali. Insyaallah di Jawa Tengah didorong dengan baik, terutama menyangkut keagamaan pemerintah sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait," ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu