Follow Us :              

Ganjar: Warga Eks ISIS lah Pelanggar HAM

  08 February 2020  |   11:30:00  |   dibaca : 452 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar: Warga Eks ISIS lah Pelanggar HAM

08 February 2020 | 11:30:00 | dibaca : 452
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

BOYOLALI - Gubernur Jawa Tengah tegas menolak rencana pemulangan warga eks ISIS ke Indonesia. Saat ditanya wartawan apakah tidak takut dibilang melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), Ganjar mengatakan warga eks ISIS itulah yang pelanggar HAM.

Pernyataan itu disampaikan Ganjar kepada wartawan usai mengisi acara Rakernas Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) di Asrama Haji Donohudan, Sabtu (8/2/2020). Saat itu, wartawan sengaja berkerumun untuk memintai statement Ganjar soal penolakan terhadap eks ISIS tersebut.

"Yang harus pulang itu mereka yang pergi ke luar negeri dan berprestasi. Bukan yang itu (eks ISIS)," tegas Ganjar.

Menurut Ganjar, pemulangan eks ISIS ke Indonesia justru menimbulkan kontradiksi. Sebab, mereka sudah tidak mengakui bahwa mereka adalah Warga Negara Indonesia.

"Dia negaranya mana? Lho kan pasport saja sebagai data keindonesiaannya sudah dibakar, berarti sudah tidak mau dengan kita. Wong sudah tidak mau dengan kita, kok mau diterima. Kan aneh," ucapnya.

Saat ditanya apakah tidak takut melanggar HAM karena menolak pemulangan mereka oleh wartawan, Ganjar justru mempertanyakan tudingan itu.

"Melanggar HAM bagaimana? Justru mereka (eks ISIS) itu yang melanggar HAM dengan sadis. Coba lihat mereka melanggar HAM tidak? Mereka malah super sadis, nyembelih orang kok bukan pelanggaran HAM," tegasnya.

Ditanya ada berapa warga Jawa Tengah yang tergabung dengan ISIS, Ganjar menggeleng tidak tahu. Sebab lanjut dia, saat pergi meninggalkan Indonesia, mereka juga tidak pamit.

"Ya ora reti (ya tidak tahu), wong lungo ya ora pamit aku (pergi juga tidak pamit saya," imbuhnya.

Selama ini lanjut dia, Jateng sedang fokus pada upaya deradikalisasi eks napiter yang ada di Jateng. Program yang dilakukan sudah berjalan terus, namun memang belum bisa efektif menjangkau secara keseluruhan.

"Apalagi mau ketambahan yang itu (eks ISIS). Teman-teman eks napiter di Solo itu menceritakan, bagaimana bahayanya mereka (eks ISIS). Jadi itu tidak mudah, apakah eks ISIS itu sedang jujur atau menipu kita kan kita tidak tahu," katanya.

Untuk itu, Ganjar meminta pemerintah pusat untuk berhati-hati dalam rencana pemulangan eks ISIS tersebut.

"Saya bisa dan berani memberikan kesaksian-kesaksian dari yang ada di lapangan, kalau memang dibutuhkan," pungkasnya.

Sekadar diketahui, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan tegas menolak rencana pemulangan eks ISIS ke Indonesia. Menurut Ganjar, yang ditunggu adalah mereka warga Jateng yang sukses dan berprestasi di luar negeri, bukan WNI eks ISIS.


Bagikan :

BOYOLALI - Gubernur Jawa Tengah tegas menolak rencana pemulangan warga eks ISIS ke Indonesia. Saat ditanya wartawan apakah tidak takut dibilang melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), Ganjar mengatakan warga eks ISIS itulah yang pelanggar HAM.

Pernyataan itu disampaikan Ganjar kepada wartawan usai mengisi acara Rakernas Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) di Asrama Haji Donohudan, Sabtu (8/2/2020). Saat itu, wartawan sengaja berkerumun untuk memintai statement Ganjar soal penolakan terhadap eks ISIS tersebut.

"Yang harus pulang itu mereka yang pergi ke luar negeri dan berprestasi. Bukan yang itu (eks ISIS)," tegas Ganjar.

Menurut Ganjar, pemulangan eks ISIS ke Indonesia justru menimbulkan kontradiksi. Sebab, mereka sudah tidak mengakui bahwa mereka adalah Warga Negara Indonesia.

"Dia negaranya mana? Lho kan pasport saja sebagai data keindonesiaannya sudah dibakar, berarti sudah tidak mau dengan kita. Wong sudah tidak mau dengan kita, kok mau diterima. Kan aneh," ucapnya.

Saat ditanya apakah tidak takut melanggar HAM karena menolak pemulangan mereka oleh wartawan, Ganjar justru mempertanyakan tudingan itu.

"Melanggar HAM bagaimana? Justru mereka (eks ISIS) itu yang melanggar HAM dengan sadis. Coba lihat mereka melanggar HAM tidak? Mereka malah super sadis, nyembelih orang kok bukan pelanggaran HAM," tegasnya.

Ditanya ada berapa warga Jawa Tengah yang tergabung dengan ISIS, Ganjar menggeleng tidak tahu. Sebab lanjut dia, saat pergi meninggalkan Indonesia, mereka juga tidak pamit.

"Ya ora reti (ya tidak tahu), wong lungo ya ora pamit aku (pergi juga tidak pamit saya," imbuhnya.

Selama ini lanjut dia, Jateng sedang fokus pada upaya deradikalisasi eks napiter yang ada di Jateng. Program yang dilakukan sudah berjalan terus, namun memang belum bisa efektif menjangkau secara keseluruhan.

"Apalagi mau ketambahan yang itu (eks ISIS). Teman-teman eks napiter di Solo itu menceritakan, bagaimana bahayanya mereka (eks ISIS). Jadi itu tidak mudah, apakah eks ISIS itu sedang jujur atau menipu kita kan kita tidak tahu," katanya.

Untuk itu, Ganjar meminta pemerintah pusat untuk berhati-hati dalam rencana pemulangan eks ISIS tersebut.

"Saya bisa dan berani memberikan kesaksian-kesaksian dari yang ada di lapangan, kalau memang dibutuhkan," pungkasnya.

Sekadar diketahui, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan tegas menolak rencana pemulangan eks ISIS ke Indonesia. Menurut Ganjar, yang ditunggu adalah mereka warga Jateng yang sukses dan berprestasi di luar negeri, bukan WNI eks ISIS.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu