Follow Us :              

Dubes Perancis Tawari Ganjar Buka Warung Kopi di Paris

  09 February 2020  |   16:00:00  |   dibaca : 931 
Kategori :
Bagikan :


Dubes Perancis Tawari Ganjar Buka Warung Kopi di Paris

09 February 2020 | 16:00:00 | dibaca : 931
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Duta Besar Indonesia untuk Perancis, Arrmanatha Christiawan Nasir menawari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk membuka warung kopi di Paris. Hal itu dikarenakan, kopi asal Jateng begitu terkenal dan diminati warga di sana.

Hal itu disampaikan Nasir, sapaan Arrmanatha Christiawan Nasir saat beraudiensi dengan Ganjar di Puri Gedeh Semarang, Minggu (9/2/2020).

"Produk kopi asal Jateng selalu diminati warga Perancis di sana. Untuk itu saya menawarkan agar Jateng membuka warung kopi di Paris, agar potensi ini bisa ditangkap," kata Nasir.

Selain kopi, nama Jateng juga terkenal di Perancis karena destinasi wisata unggulannya, Candi Borobudur. Menurut Nasir, selain Bali, warga Perancis banyak yang berkunjung ke Indonesia hanya untuk berlibur di Borobudur.

"Borobudur menjadi salah satu destinasi paling terkenal di Perancis. Sekarang orang Perancis tidak hanya tahu Bali saja, tapi sudah mengenal Borobudur dan banyak yang berwisata ke candi itu," imbuh Nasir.

Potensi wisatawan Perancis sangat besar. Setiap bulan Agustus, di Perancis selalu libur selama satu bulan.

"Di bulan itu mereka orang Perancis selalu berpetualang ke berbagai tempat, salah satunya yang sekarang jadi idola adalah Candi Borobudur. Potensi ini harus bisa diangkap Pemprov Jateng, karena biasanya orang Perancis selalu berlama-lama saat wisata, bisa sampai 10-20 hari masa berliburnya," terang Nasir.

Dari beberapa warga Perancis yang pernah berkunjung ke Candi Borobudur, Nasir mendapat cerita bagaimana terpukaunya mereka dengan beragam destinasi yang ditawarkan. Selain candi yang megah, aneka kuliner yang menarik serta kerajinan tangan membuat mereka terpesona.

"Bahkan ada beberapa orang yang tiap tahun ke Candi Borobudur untuk makan di warung kecil depan candi seperti warteg dan warung-warung kuliner khas. Katanya makanan yang disajikan sangat enak dan membuat ketagihan. Ada pula yang terkesan dengan seni budaya yang ada di masyarakat," ucap Nasir.

Tawaran untuk membuka warung kopi di Paris dari Dubes Indonesia di Perancis itu langsung ditanggapi serius oleh Ganjar. Dirinya langsung meminta jajarannya melihat potensi itu, agar hal tersebut segera dillaksanakan.

"Sebenarnya sudah banyak produk asal Jateng yang laku di Perancis. Namun tadi diceritakan bagaimana terkenalnya kopi Jateng, saya tertarik membuka warung kopi di sana. Memang harus membuat sesuatu yang kongkret," ucap Ganjar.

Selain itu, beberapa potensi lain seperti fashion, industri game dan lainnya juga memiliki peluang di Perancis. Ke depan, Ganjar akan melakukan penjajakan potensi mana saja yang bisa dieksekusi secepatnya.

"Termasuk bagaimana mendorong tourisme di Candi Borobodur, kan tadi dikatakan bahwa Borobudur menjadi salah satu destinasi paling diburu selain Bali. Ke depan, beberapa bisa kita dorong termasuk meningkatkan sport tourism di Borobudur, kuliner, kerajinan tangan dan lainnya," kata Ganjar.

Ganjar juga tertarik cerita dari Nasir, bahwa ada turis Perancis yang suka ke Borobudur karena ketagihan makanan enak di depan candi. Dirinya penasaran dan akan mencari tahu warung makan apa yang dimaksud.

Ternyata, lanjut dia, orang Perancis suka kuliner khas dan mereka suka bereksplorasi soal rasa. Jadi, ke depan akan dilakukan dorongan-dorongan untuk meningkatkan kualitas kuliner di sekitar Borobudur. Tidak hanya rasanya, namun juga kebersihannya, kenyamanannya dan sebagainya.

"Kita bisa mengeksplor soal Borobudur. Kulinernya, event harus diperbanyak, sisi sejarah harus menarik, kerajinan dan potensi-potensi wisata petualangan yang biasanya disukai turis asing. Termasuk sisi seni budayanya," pungkas Ganjar.


Bagikan :

SEMARANG - Duta Besar Indonesia untuk Perancis, Arrmanatha Christiawan Nasir menawari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk membuka warung kopi di Paris. Hal itu dikarenakan, kopi asal Jateng begitu terkenal dan diminati warga di sana.

Hal itu disampaikan Nasir, sapaan Arrmanatha Christiawan Nasir saat beraudiensi dengan Ganjar di Puri Gedeh Semarang, Minggu (9/2/2020).

"Produk kopi asal Jateng selalu diminati warga Perancis di sana. Untuk itu saya menawarkan agar Jateng membuka warung kopi di Paris, agar potensi ini bisa ditangkap," kata Nasir.

Selain kopi, nama Jateng juga terkenal di Perancis karena destinasi wisata unggulannya, Candi Borobudur. Menurut Nasir, selain Bali, warga Perancis banyak yang berkunjung ke Indonesia hanya untuk berlibur di Borobudur.

"Borobudur menjadi salah satu destinasi paling terkenal di Perancis. Sekarang orang Perancis tidak hanya tahu Bali saja, tapi sudah mengenal Borobudur dan banyak yang berwisata ke candi itu," imbuh Nasir.

Potensi wisatawan Perancis sangat besar. Setiap bulan Agustus, di Perancis selalu libur selama satu bulan.

"Di bulan itu mereka orang Perancis selalu berpetualang ke berbagai tempat, salah satunya yang sekarang jadi idola adalah Candi Borobudur. Potensi ini harus bisa diangkap Pemprov Jateng, karena biasanya orang Perancis selalu berlama-lama saat wisata, bisa sampai 10-20 hari masa berliburnya," terang Nasir.

Dari beberapa warga Perancis yang pernah berkunjung ke Candi Borobudur, Nasir mendapat cerita bagaimana terpukaunya mereka dengan beragam destinasi yang ditawarkan. Selain candi yang megah, aneka kuliner yang menarik serta kerajinan tangan membuat mereka terpesona.

"Bahkan ada beberapa orang yang tiap tahun ke Candi Borobudur untuk makan di warung kecil depan candi seperti warteg dan warung-warung kuliner khas. Katanya makanan yang disajikan sangat enak dan membuat ketagihan. Ada pula yang terkesan dengan seni budaya yang ada di masyarakat," ucap Nasir.

Tawaran untuk membuka warung kopi di Paris dari Dubes Indonesia di Perancis itu langsung ditanggapi serius oleh Ganjar. Dirinya langsung meminta jajarannya melihat potensi itu, agar hal tersebut segera dillaksanakan.

"Sebenarnya sudah banyak produk asal Jateng yang laku di Perancis. Namun tadi diceritakan bagaimana terkenalnya kopi Jateng, saya tertarik membuka warung kopi di sana. Memang harus membuat sesuatu yang kongkret," ucap Ganjar.

Selain itu, beberapa potensi lain seperti fashion, industri game dan lainnya juga memiliki peluang di Perancis. Ke depan, Ganjar akan melakukan penjajakan potensi mana saja yang bisa dieksekusi secepatnya.

"Termasuk bagaimana mendorong tourisme di Candi Borobodur, kan tadi dikatakan bahwa Borobudur menjadi salah satu destinasi paling diburu selain Bali. Ke depan, beberapa bisa kita dorong termasuk meningkatkan sport tourism di Borobudur, kuliner, kerajinan tangan dan lainnya," kata Ganjar.

Ganjar juga tertarik cerita dari Nasir, bahwa ada turis Perancis yang suka ke Borobudur karena ketagihan makanan enak di depan candi. Dirinya penasaran dan akan mencari tahu warung makan apa yang dimaksud.

Ternyata, lanjut dia, orang Perancis suka kuliner khas dan mereka suka bereksplorasi soal rasa. Jadi, ke depan akan dilakukan dorongan-dorongan untuk meningkatkan kualitas kuliner di sekitar Borobudur. Tidak hanya rasanya, namun juga kebersihannya, kenyamanannya dan sebagainya.

"Kita bisa mengeksplor soal Borobudur. Kulinernya, event harus diperbanyak, sisi sejarah harus menarik, kerajinan dan potensi-potensi wisata petualangan yang biasanya disukai turis asing. Termasuk sisi seni budayanya," pungkas Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu