Follow Us :              

Harga Bawang Putih Berangsur Normal, Stok di Jateng Aman Sampai Akhir Bulan

  12 February 2020  |   10:45:00  |   dibaca : 750 
Kategori :
Bagikan :


Harga Bawang Putih Berangsur Normal, Stok di Jateng Aman Sampai Akhir Bulan

12 February 2020 | 10:45:00 | dibaca : 750
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah Arif Sambodo menyatakan stok bawang putih di Jawa Tengah masih di level aman. Harga bawang putih yang pada beberapa hari lalu sempat melonjak drastis, kini berangsur normal di kisaran Rp 45 ribu - Rp 50 ribu per kilogram. 

Dijelaskan, harga komoditas ekspor itu sempat mengalami kenaikan harga hingga 100 persen disebabkan adanya keterlambatan distribusi akibat belum optimalnya kegiatan perdagangan di negara asal mengingat warga China sedang libur perayaan Imlek. Ditambah dengan adanya sentimen negatif isu virus corona yang merebak di Negeri Tirai Bambu. 

"Kenaikan harga bawang putih sebenarnya sudah dimulai sejak minggu ke-4 Desember 2019, saat itu permintaan  mengalami peningkatan dalam rangka perayaan Natal dan Tahun Baru lalu berikutnya menjelang imlek dan puncaknya ketika merebak isu virus Corona," papar Arif Sambodo saat konferensi pers di Gedung A Lantai 1 Kantor Gubernur Jateng, Rabu (12/2/2020).

Arif mengatakan, pada 10 Februari lalu pihaknya inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah distributor. Saat sidak, dirinya menemukan empat kontainer berisi masing-masing 29 ton bawang putih. “Untuk Semarang ada empat distributor, sehingga stok kebutuhan hingga akhir bulan ini sementara masih mencukupi, sembari menunggu kedatangan impor Januari yang kemungkinan minggu ini bongkar di Surabaya," imbuh Arif. 

Dikatakan, kebutuhan bawang putih nasional sebanyak 47 ribu ton per bulan. Dari total kebutuhan itu, sebesar 90 persen diimpor dari China dan 5 persennya dari negara lain. Kendati beberapa daerah di Indonesia dapat memproduksi bawang putih, namun sampai sekarang produksi bawang putih lokal belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Menurut Arif, bawang putih di Indonesia relatif sulit dikembangkan, termasuk di Jawa Tengah. Hal itu karena jenis tanaman ini hanya bisa tumbuh dengan baik di daerah pegunungan. Di Jawa Tengah, lahan pertanian bawang putih yang terdapat di daerah Temanggung dan Brebes seluas 500 hektar hanya untuk pembibitan atau bukan konsumsi, sehingga belum mampu menyokong kebutuhan di tingkat daerah.

"Di Jawa Tengah ada tanaman bawang putih di bawah binaan Bank Indonesia seluas sekitar 500 hektare di daerah Brebes dan Temanggung, tetapi itu hanya untuk bibit. Jateng memang ditunjuk sebagai daerah pembibitan bawang putih," katanya.

 


Bagikan :

SEMARANG - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah Arif Sambodo menyatakan stok bawang putih di Jawa Tengah masih di level aman. Harga bawang putih yang pada beberapa hari lalu sempat melonjak drastis, kini berangsur normal di kisaran Rp 45 ribu - Rp 50 ribu per kilogram. 

Dijelaskan, harga komoditas ekspor itu sempat mengalami kenaikan harga hingga 100 persen disebabkan adanya keterlambatan distribusi akibat belum optimalnya kegiatan perdagangan di negara asal mengingat warga China sedang libur perayaan Imlek. Ditambah dengan adanya sentimen negatif isu virus corona yang merebak di Negeri Tirai Bambu. 

"Kenaikan harga bawang putih sebenarnya sudah dimulai sejak minggu ke-4 Desember 2019, saat itu permintaan  mengalami peningkatan dalam rangka perayaan Natal dan Tahun Baru lalu berikutnya menjelang imlek dan puncaknya ketika merebak isu virus Corona," papar Arif Sambodo saat konferensi pers di Gedung A Lantai 1 Kantor Gubernur Jateng, Rabu (12/2/2020).

Arif mengatakan, pada 10 Februari lalu pihaknya inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah distributor. Saat sidak, dirinya menemukan empat kontainer berisi masing-masing 29 ton bawang putih. “Untuk Semarang ada empat distributor, sehingga stok kebutuhan hingga akhir bulan ini sementara masih mencukupi, sembari menunggu kedatangan impor Januari yang kemungkinan minggu ini bongkar di Surabaya," imbuh Arif. 

Dikatakan, kebutuhan bawang putih nasional sebanyak 47 ribu ton per bulan. Dari total kebutuhan itu, sebesar 90 persen diimpor dari China dan 5 persennya dari negara lain. Kendati beberapa daerah di Indonesia dapat memproduksi bawang putih, namun sampai sekarang produksi bawang putih lokal belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Menurut Arif, bawang putih di Indonesia relatif sulit dikembangkan, termasuk di Jawa Tengah. Hal itu karena jenis tanaman ini hanya bisa tumbuh dengan baik di daerah pegunungan. Di Jawa Tengah, lahan pertanian bawang putih yang terdapat di daerah Temanggung dan Brebes seluas 500 hektar hanya untuk pembibitan atau bukan konsumsi, sehingga belum mampu menyokong kebutuhan di tingkat daerah.

"Di Jawa Tengah ada tanaman bawang putih di bawah binaan Bank Indonesia seluas sekitar 500 hektare di daerah Brebes dan Temanggung, tetapi itu hanya untuk bibit. Jateng memang ditunjuk sebagai daerah pembibitan bawang putih," katanya.

 


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu