Follow Us :              

Menkeu : Pusat Akan Bantu Jateng Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen

  14 February 2020  |   10:00:00  |   dibaca : 477 
Kategori :
Bagikan :


Menkeu : Pusat Akan Bantu Jateng Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen

14 February 2020 | 10:00:00 | dibaca : 477
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah pusat akan memberikan dukungan penuh demi mengerek pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah menjadi 7 persen. Berbagai program disiapkan untuk mempercepat target itu.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani saat berkunjung ke kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (14/2/2020). Sri Mulyani mengaku optimis pertumbuhan itu dapat terwujud dengan cepat mengingat Jawa Tengah memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan.

"Banyak keunggulan di Jawa Tengah yang dapat ditingkatkan, baik keunggulan komparatif maupun kompetitifnya. Industri manufaktur dan ekspor Jateng misalnya, itu lebih tinggi daripada nasional. Tentu ini modal awal yang sangat bagus," kata Ani, sapaan Sri Mulyani.

Pertumbuhan ekonomi Jateng, lanjut dia, selama ini juga selalu menjadi yang tertinggi secara nasional. Dengan begitu menurutnya, cita-cita meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 7 persen bukan perkara sulit.

"Namun, meski industri dan ekspor Jateng tinggi, hal itu belum cukup. Sebab tingkat konsumsi masyarakat Jateng masih rendah. Padahal pertumbuhan ekonomi itu begitu bergantung pada tingkat konsumsi masyarakat. Apalagi Jateng, di mana 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB)-nya tergantung pada tingkat konsumsi masyarakat," terang Ani.

Untuk itu, dia meminta Pemprov Jateng berpikir kreatif dan inovatif untuk meningkatkan konumsi masyarakat, misalnya dengan meningkatkan sektor jasa dan pariwisata. 

"Pariwisata Jateng sangat potensial untuk meningkatkan konsumsi masyarakat. Dengan pariwisata, maka konsumsi tidak hanya dari warga Jateng, tapi juga dari wisatawan," imbuh Ani.

Ditambah, Jateng memiliki destinasi wisata unggulan nasional yakni Borobudur. Dengan pengelolaan yang baik, tentu hal itu akan semakin mempercepat dorongan pada pertumbuhan ekonomi.

"Jateng tidak perlu khawatir, karena kami pemerintah pusat akan mendukung secara penuh dengan segala kebijakan dari pusat. Jangan hanya mengandalkan APBD, sumber pendanaan lain dari APBN atau mekanisme lain seperti pola Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta obligasi harus dioptimalkan," tandas Ani.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya sudah berlari untuk menangkap beragam potensi dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 7 persen. Meski begitu, semua harus dilakukan secara komprehensif dan sesuai dengan program dari pusat.

"Kami sudah berlari untuk memotret dan menangkap potensi itu. Beberapa program juga sudah kami lakukan. Kedatangan Iibu Menkeu ini semakin membuka wawasan tentang fokus mana saja yang harus digarap," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, optimalisasi APBD untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi memang tidak akan cukup. Untuk itu, bantuan dari pemerintah pusat dan sumber keuangan lain memang penting untuk digarap.

"Pola pembiayaan KPBU akan kami optimalkan. Obligasi kami masih menunggu dari DPRD, kami harap Jateng menjadi provinsi pertama yang pecah telur soal ini," harap Ganjar.

Ia pun mengatakan, apa yang menjadi arahan Menkeu akan ditindaklanjuti secepatnya. Pemanfaatan program dari pusat, optimalisasi pariwisata dan lainnya menjadi fokus utama.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah pusat akan memberikan dukungan penuh demi mengerek pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah menjadi 7 persen. Berbagai program disiapkan untuk mempercepat target itu.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani saat berkunjung ke kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (14/2/2020). Sri Mulyani mengaku optimis pertumbuhan itu dapat terwujud dengan cepat mengingat Jawa Tengah memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan.

"Banyak keunggulan di Jawa Tengah yang dapat ditingkatkan, baik keunggulan komparatif maupun kompetitifnya. Industri manufaktur dan ekspor Jateng misalnya, itu lebih tinggi daripada nasional. Tentu ini modal awal yang sangat bagus," kata Ani, sapaan Sri Mulyani.

Pertumbuhan ekonomi Jateng, lanjut dia, selama ini juga selalu menjadi yang tertinggi secara nasional. Dengan begitu menurutnya, cita-cita meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 7 persen bukan perkara sulit.

"Namun, meski industri dan ekspor Jateng tinggi, hal itu belum cukup. Sebab tingkat konsumsi masyarakat Jateng masih rendah. Padahal pertumbuhan ekonomi itu begitu bergantung pada tingkat konsumsi masyarakat. Apalagi Jateng, di mana 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB)-nya tergantung pada tingkat konsumsi masyarakat," terang Ani.

Untuk itu, dia meminta Pemprov Jateng berpikir kreatif dan inovatif untuk meningkatkan konumsi masyarakat, misalnya dengan meningkatkan sektor jasa dan pariwisata. 

"Pariwisata Jateng sangat potensial untuk meningkatkan konsumsi masyarakat. Dengan pariwisata, maka konsumsi tidak hanya dari warga Jateng, tapi juga dari wisatawan," imbuh Ani.

Ditambah, Jateng memiliki destinasi wisata unggulan nasional yakni Borobudur. Dengan pengelolaan yang baik, tentu hal itu akan semakin mempercepat dorongan pada pertumbuhan ekonomi.

"Jateng tidak perlu khawatir, karena kami pemerintah pusat akan mendukung secara penuh dengan segala kebijakan dari pusat. Jangan hanya mengandalkan APBD, sumber pendanaan lain dari APBN atau mekanisme lain seperti pola Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta obligasi harus dioptimalkan," tandas Ani.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya sudah berlari untuk menangkap beragam potensi dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 7 persen. Meski begitu, semua harus dilakukan secara komprehensif dan sesuai dengan program dari pusat.

"Kami sudah berlari untuk memotret dan menangkap potensi itu. Beberapa program juga sudah kami lakukan. Kedatangan Iibu Menkeu ini semakin membuka wawasan tentang fokus mana saja yang harus digarap," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, optimalisasi APBD untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi memang tidak akan cukup. Untuk itu, bantuan dari pemerintah pusat dan sumber keuangan lain memang penting untuk digarap.

"Pola pembiayaan KPBU akan kami optimalkan. Obligasi kami masih menunggu dari DPRD, kami harap Jateng menjadi provinsi pertama yang pecah telur soal ini," harap Ganjar.

Ia pun mengatakan, apa yang menjadi arahan Menkeu akan ditindaklanjuti secepatnya. Pemanfaatan program dari pusat, optimalisasi pariwisata dan lainnya menjadi fokus utama.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu